Lawan politikus yang suka bikin janji
Penulis : Marselinus Gual
30 September 2016 16:09
Planet Merdeka - Janji dan politikus itu identik. Keduanya bersaudara kembar. Tak satupun politikus di dunia yang tidak mengumbar janji, entah ketika dia bertemu konstituen maupun saat proses kampanye.
Dalam ilmu politik, janji adalah komunikasi, komunikasi politik. Menurut filsuf Habermas, komunikasi hanya berfungsi jika pernyataan-pernyataan jelas, jujur, dan tepat. Di luar itu, komunikasi hanyalah omong kosong dan permainan kata.
Lantas, bagaimana janji itu bisa menjadi komunikasi yang benar dan dipercaya? Janji sebagai komunikasi yang benar dan dipercaya dicari dalam bahasa yang digunakan. Janji itu itu benar bila berangkat dari proposisi (kalimat) yang benar. Namun janji belum menjadi sebuah kesimpulan. Janji masih sebuah proposisi. Akan menjadi sebuah kesimpulan yang benar jika dalam janji ada pertanggungjawaban (menurut logika Aristoteles).
Akan tetapi, yang sering menjadi masalah dalam sebuah janji adalah soal lupa. Benar bahwa lupa adalah kondisi alamiah manusia, namun, ada lupa yang dibuat-buat. Itulah yang sering terjadi dalam politik janji. Politik yang hanya mengumbar janji tapi sering dan selalu lupa bagaimana janji itu dipenuhi.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mizelo-gual
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.