131 Tukik Jenis Penyu Sisik Dilepasliarkan di Pantai Lewotobi, NTT
Pokmaswas Desa Lewotobi, Flores Timur, NTT, berhasil melepaskan 131 tukik jenis penyu sisik ke laut, menandakan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Pada Minggu, 13 April 2024, sebanyak 131 tukik atau anak penyu jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dilepasliarkan ke laut di Pantai Belelawutun, Desa Lewotobi, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelepasan tukik ini dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Nuha Telo Desa Lewotobi, bersama Kepala Desa Lewotobi, dan warga setempat. Kegiatan ini menandai peningkatan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir dan laut di wilayah tersebut.
Penemuan 131 tukik tersebut berawal dari laporan seorang nelayan yang menemukan sarang penyu di Pantai Belelawutun. Meskipun Pokmaswas Lewotobi memiliki penangkaran penyu, sebagian besar tukik ditemukan dan dilaporkan oleh warga di luar lokasi penangkaran. Ketua Pokmaswas Lewotobi, Kanisius Uran, mengungkapkan bahwa hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. "Pokmaswas memang memiliki penangkaran yang telah dibuat, tetapi lebih banyak telur penyu atau tukik ditemukan dan dilaporkan oleh warga Lewotobi di luar Pokmaswas," ujar Kanisius.
Pelepasan tukik ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melindungi penyu sisik, yang merupakan spesies yang dilindungi. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran aktif masyarakat Desa Lewotobi, khususnya anak-anak muda yang turut serta dalam kegiatan pelepasan tukik dan berbagai aktivitas edukasi lingkungan lainnya. Partisipasi aktif anak-anak ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab generasi mendatang dalam menjaga kelestarian lingkungan laut.
Upaya Pelestarian Lingkungan di Desa Lewotobi
Kegiatan pelepasan tukik di Desa Lewotobi merupakan bukti nyata komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan laut. Partisipasi aktif masyarakat, khususnya dalam melaporkan penemuan sarang penyu, menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat. Hal ini juga sejalan dengan imbauan Kepala Desa Lewotobi, Tarsisius Buto Muda, yang menekankan pentingnya pelestarian laut dan isinya untuk keberlanjutan bagi generasi mendatang.
Tarsisius Buto Muda juga mengapresiasi peran aktif anak-anak dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti pelepasan tukik dan penanaman terumbu karang. Ia berharap anak-anak ini akan menjadi penerus upaya pelestarian lingkungan di masa depan. "Anak-anak ini akan menjadi penerus untuk melanjutkan upaya kita, sehingga pelestarian penyu yang dilindungi ini bisa menjadi pengetahuan mendasar bagi anak-anak di masa depan," kata Tarsisius.
Keberhasilan pelepasan 131 tukik ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara Pokmaswas, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif bagi pelestarian lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan model serupa dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.
Lebih lanjut, upaya pelestarian ini juga menekankan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak, pelestarian penyu sisik dan lingkungan laut di Desa Lewotobi dapat terus berlanjut untuk generasi mendatang.
Pentingnya Pelestarian Penyu Sisik
Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) merupakan spesies penyu yang dilindungi karena populasinya terancam punah. Spesies ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Oleh karena itu, upaya pelestarian penyu sisik sangat penting untuk dilakukan.
Pelepasan tukik di Desa Lewotobi merupakan salah satu upaya konkret dalam pelestarian penyu sisik. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan Pokmaswas dan pemerintah desa, tetapi juga masyarakat setempat, khususnya anak-anak. Hal ini menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya konservasi.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan upaya pelestarian penyu sisik di Desa Lewotobi dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan laut di Indonesia.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian penyu dan lingkungan laut. Partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi antar berbagai pihak merupakan kunci keberhasilan dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut akan terus meningkat, dan upaya konservasi penyu sisik akan terus berlanjut untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut bagi generasi mendatang.