Calon Haji Padang Dirujuk ke Rumah Sakit Madinah karena Sesak Napas
Seorang calon haji berusia 87 tahun dari Padang, Sumatera Barat, dirujuk ke rumah sakit di Madinah karena sesak napas dan osteoporosis saat perjalanan haji.
Seorang calon haji asal Padang, Sumatera Barat, mengalami sesak napas dan harus dirujuk ke rumah sakit di Madinah. Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 4 Mei 2024, ketika kloter pertama Embarkasi Haji Padang tiba di Madinah. Calon haji tersebut, bernama Marnis, berusia 87 tahun dan juga menderita osteoporosis, sehingga membutuhkan penanganan medis segera setelah tiba di Arab Saudi.
Sesak napas yang dialami Marnis mulai dirasakan selama penerbangan. Tim medis di pesawat langsung memberikan bantuan oksigen. Namun, kondisinya membutuhkan perawatan lebih lanjut sehingga setibanya di Bandara Madinah, ia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans. Kejadian ini menyoroti pentingnya perhatian khusus bagi jemaah haji lansia dan berisiko tinggi.
Keberangkatan kloter pertama Embarkasi Haji Padang sendiri dilakukan pada Sabtu, 3 Mei 2024, pukul 17.30 WIB dari Bandara Internasional Minangkabau. Kloter ini membawa total 423 orang, termasuk 415 calon jemaah haji, empat petugas kloter, dua petugas haji daerah, dan dua orang dari KBIHU. Dari jumlah tersebut, tercatat 14 jemaah menggunakan kursi roda dan 186 jemaah masuk kategori risiko tinggi, 30 di antaranya membutuhkan perhatian khusus.
Kondisi Kesehatan Jemaah Haji Risiko Tinggi
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumbar, Rifki, menjelaskan bahwa 30 jemaah haji risiko tinggi memerlukan perhatian ekstra. Hal ini menunjukkan pentingnya antisipasi dan penanganan medis yang memadai bagi jemaah haji yang memiliki kondisi kesehatan khusus. Pihak Kemenag terus memantau dan memastikan kesehatan seluruh jemaah haji selama penyelenggaraan ibadah haji.
Jumlah jemaah haji risiko tinggi yang signifikan ini menjadi perhatian serius bagi petugas haji. Mereka telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah, termasuk menyediakan fasilitas medis yang memadai dan tenaga medis yang terampil. Semoga semua jemaah haji tetap sehat dan dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.
Selain itu, pihak Kemenag juga telah mencatat bahwa kloter pertama ini akan kembali ke Tanah Air pada 12 Juni 2025 pukul 18.40 WIB di Bandara Internasional Minangkabau. Ini menjadi informasi penting bagi keluarga jemaah haji dan pihak terkait untuk mempersiapkan kedatangan mereka.
Embarkasi Haji Padang dan Jadwal Keberangkatan
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumbar, Mahyudin, menambahkan bahwa Embarkasi Haji Padang akan memberangkatkan total 15 kloter untuk musim haji 1446 Hijriah. Setiap kloter terdiri dari 419 calon jemaah haji dan empat petugas. Jadwal keberangkatan yang telah disusun dengan detail ini memastikan proses keberangkatan jemaah haji berjalan terorganisir dan lancar.
Proses pemberangkatan jemaah haji ini melibatkan koordinasi dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, termasuk Kemenag, petugas haji, dan pihak terkait lainnya. Semua pihak bekerja keras untuk memastikan kelancaran dan keselamatan jemaah haji selama perjalanan ibadah haji.
Dengan jumlah jemaah haji yang cukup banyak, persiapan yang matang dan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan masalah kesehatan menjadi sangat penting. Semoga seluruh jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan selamat dan mendapatkan pengalaman spiritual yang bermakna.
Peristiwa yang dialami Marnis menjadi pengingat pentingnya persiapan kesehatan yang matang bagi calon jemaah haji, terutama bagi mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit tertentu. Semoga kejadian ini tidak terulang dan seluruh jemaah haji lainnya dapat menjalankan ibadah haji dengan sehat dan lancar.
Keberangkatan jemaah haji dari Padang ini merupakan bagian dari keberangkatan jemaah haji Indonesia secara keseluruhan. Semoga seluruh jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke Tanah Air dengan selamat.
"Setibanya di bandara tujuan, seorang calon haji langsung dirujuk ke rumah sakit atas nama Marnis karena kekurangan oksigen," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumbar Rifki.