Erupsi Gunung Dukono: Kolom Abu Vulkanik Capai 3.500 Meter, Warga Diminta Waspada
Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi, menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.500 meter. Simak imbauan penting bagi warga sekitar dan wisatawan terkait Erupsi Gunung Dukono.
Gunung Dukono, yang terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan pada Minggu, 27 Juli. Erupsi terbaru terjadi sekitar pukul 15.38 waktu setempat, dengan semburan kolom abu vulkanik yang mencapai ketinggian 3.500 meter di atas puncak. Kejadian ini memicu pihak berwenang untuk mengeluarkan larangan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah.
Bambang Sugiono, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, menjelaskan bahwa kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Arah sebaran abu terpantau menuju timur laut, sesuai dengan arah angin saat erupsi berlangsung. Erupsi ini tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 33 mm dan berlangsung selama 279,84 detik.
Status Gunung Dukono saat ini berada pada Level II atau Waspada, mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Masyarakat di sekitar Gunung Dukono, serta para pengunjung dan wisatawan, diimbau untuk tidak mendekati atau mendaki kawah Malupang Warirang. Larangan ini berlaku untuk area dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi demi keselamatan bersama.
Detil Erupsi dan Kondisi Terkini
Aktivitas Gunung Dukono pada Minggu, 27 Juli, tidak hanya terjadi satu kali. Sebelum erupsi sore hari, gunung api ini juga sempat erupsi pada pukul 05.45 pagi waktu setempat. Erupsi pagi hari tersebut menyemburkan kolom abu setinggi 3.000 meter di atas puncak.
Kolom abu pada erupsi pagi hari juga berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, namun arah sebarannya berbeda, yakni menuju barat daya dan barat laut. Data dari pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, mencatat erupsi pagi ini dengan amplitudo maksimum 33 mm dan durasi 129,66 detik.
Mengingat frekuensi erupsi Gunung Dukono yang cukup sering, sebaran abu vulkanik menjadi perhatian utama. Arah dan kecepatan angin sangat memengaruhi wilayah yang terdampak abu. Oleh karena itu, area terdampak tidak bersifat tetap dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Imbauan dan Kewaspadaan Bagi Masyarakat
Pihak berwenang terus-menerus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Dukono. Larangan beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah Malupang Warirang sangat penting untuk dipatuhi. Area ini merupakan zona bahaya langsung yang rentan terhadap lontaran material vulkanik.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dukono disarankan untuk selalu menyiapkan masker atau penutup wajah. Penggunaan masker sangat krusial untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan abu vulkanik. Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pernapasan dan masalah kesehatan lainnya jika terhirup dalam jumlah banyak.
Pemerintah daerah dan instansi terkait akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Dukono secara berkala. Informasi terbaru mengenai status gunung dan imbauan keselamatan akan disampaikan melalui saluran resmi. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari sumber terpercaya dan tidak panik.