IHSG Menguat 0,26 Persen, Ikuti Penguatan Bursa Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,26 persen ke posisi 6.766,80, mengikuti tren positif bursa saham regional Asia, di tengah sentimen eksternal dan internal yang beragam.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, 30 April, ditutup menguat. Penguatan ini mengikuti tren positif yang terjadi di bursa saham kawasan Asia. IHSG naik 17,73 poin atau 0,26 persen, mencapai posisi 6.766,80. Penguatan ini terjadi di tengah sentimen global yang beragam dan kinerja emiten domestik yang beragam pula. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang kompleks dalam pasar saham Indonesia.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa sentimen eksternal dan internal turut menopang penguatan IHSG. Dari sisi eksternal, bursa regional Asia menunjukkan tren positif, meskipun ada kekhawatiran terkait negosiasi tarif dagang dan data ekonomi China yang kurang menggembirakan. Sementara itu, dari sisi internal, kinerja emiten dan pembagian dividen turut mendorong kepercayaan investor.
Pergerakan IHSG ini mencerminkan kompleksitas pasar saham global saat ini. Meskipun ada sentimen positif dari beberapa faktor, tetap ada kekhawatiran yang menghantui pasar, terutama terkait dengan ketidakpastian dalam hubungan perdagangan AS-China. Kondisi ini membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
Sentimen Eksternal: Antara Harapan dan Kekhawatiran
Di pasar regional Asia, terdapat dinamika yang menarik. Beberapa bursa saham mengalami penguatan, sementara yang lain mengalami pelemahan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan persepsi pelaku pasar terhadap berbagai faktor ekonomi dan politik global. Kemajuan dalam negosiasi tarif dagang antara AS dan beberapa negara Asia memberikan sentimen positif. Namun, data ekonomi China yang kurang menggembirakan menimbulkan kekhawatiran.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan penandatanganan tarif otomotif, mengurangi beban tarif secara keseluruhan. Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick juga menyatakan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dagang yang menguntungkan dengan beberapa negara Asia. Pernyataan ini memberikan harapan bagi pelaku pasar akan meredanya ketegangan perdagangan global.
Namun, data PMI Manufaktur dan Non-Manufaktur China yang dirilis menunjukkan penurunan. PMI Manufaktur NBS resmi China turun menjadi 49,0 pada April 2025 dari 50,5 pada Maret 2025. Hal ini memperkuat kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang lebih luas dari ketegangan perdagangan. China sendiri sejauh ini masih menahan diri untuk tidak meluncurkan langkah-langkah stimulus yang agresif.
Ketidakpastian terkait negosiasi AS-China tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi sentimen pasar. Meskipun ada pernyataan optimis dari pejabat AS, masih belum jelas apakah Beijing dan Washington secara aktif terlibat dalam negosiasi yang substansial.
Sentimen Internal: Kinerja Emiten dan Rebalancing Indeks
Di pasar domestik, sentimen positif didukung oleh rilis laporan kinerja keuangan emiten periode kuartal I 2025 dan rangkaian rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diikuti dengan estimasi pembagian dividen. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong aliran modal masuk.
Selain itu, rebalancing indeks LQ45/IDX30 berpotensi menciptakan likuiditas yang lebih baik, yang juga mendukung sentimen positif di pasar domestik. Rebalancing ini bertujuan untuk memastikan indeks tetap mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.
IHSG dibuka menguat dan tetap berada di zona hijau hingga penutupan sesi pertama dan kedua perdagangan saham. Enam sektor meningkat, dengan sektor kesehatan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,76 persen. Sebaliknya, lima sektor terkoreksi, dengan sektor infrastruktur mengalami penurunan terdalam sebesar minus 1,29 persen.
Perdagangan saham tercatat sebanyak 1.296.160 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,46 miliar lembar saham senilai Rp14,18 triliun. Sebanyak 308 saham naik, 318 saham menurun, dan 180 saham tidak bergerak nilainya.
Kesimpulan
Penguatan IHSG pada Rabu, 30 April 2025, mencerminkan pengaruh sentimen eksternal dan internal yang kompleks. Meskipun ada optimisme terkait kemajuan negosiasi tarif dagang dan kinerja emiten domestik, ketidakpastian global tetap menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Pergerakan IHSG ke depan akan sangat bergantung pada perkembangan ekonomi global dan domestik serta sentimen investor.