Indonesia-China Perkuat Kerja Sama di Lima Pilar, Pertemuan 2+2 di Beijing Sukses Digelar
Menlu dan Menhan Indonesia bertemu dengan Menlu dan Menhan China di Beijing, membahas peningkatan kerja sama di bidang politik, ekonomi, masyarakat, maritim, dan keamanan dalam peringatan 75 tahun hubungan bilateral.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, melakukan pertemuan tingkat menteri pertama dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dan Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe, di Beijing pada 21 April. Pertemuan 2+2 ini menandai babak baru kerja sama Indonesia-China, terutama dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut dari kesepakatan lima pilar kerja sama yang dicapai Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping pada November 2024, meliputi kerja sama politik, ekonomi, pertukaran masyarakat, maritim, dan keamanan.
Menlu Retno Marsudi menekankan pentingnya pertemuan ini, mengingat peringatan 75 tahun hubungan Indonesia-China. "Pertemuan ini semakin penting karena kita memperingati 75 tahun hubungan Indonesia-China," ujarnya di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. Beliau juga menambahkan bahwa kesejahteraan hanya dapat dicapai melalui perdamaian, sebuah prinsip yang selalu ditekankan oleh Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, fokus utama pertemuan ini adalah memperkuat kerja sama dalam berbagai sektor untuk mencapai tujuan tersebut.
Menhan Prabowo Subianto turut menyampaikan pentingnya kerja sama keamanan yang saling menguntungkan dan inklusif. "Kerja sama ini dilakukan dengan semangat saling menguntungkan dan inklusif, terutama di bidang pertahanan dan keamanan," kata Menhan Prabowo. Hal senada disampaikan Menlu Wang Yi yang menyebut mekanisme 2+2 sebagai kesempatan emas untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China yang telah terjalin erat beberapa tahun terakhir.
Kerja Sama di Lima Pilar: Memperkuat Hubungan Indonesia-China
Pertemuan 2+2 di Beijing membahas secara rinci implementasi kerja sama di lima pilar yang telah disepakati oleh kedua pemimpin negara. Diskusi difokuskan pada strategi konkret untuk meningkatkan kerja sama di bidang politik, ekonomi, pertukaran masyarakat, maritim, dan keamanan. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam sektor ekonomi, data perdagangan bilateral menunjukkan angka yang signifikan. Pada tahun 2024, perdagangan bilateral Indonesia-China mencapai 147,78 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia mencapai 71,09 miliar dolar AS dan impor dari China sebesar 76,69 miliar dolar AS. China menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, mengungguli Amerika Serikat dan Jepang. Investasi asing langsung (FDI) China di Indonesia juga menunjukkan peningkatan yang positif, mencapai 8,1 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Selain aspek ekonomi, kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan juga menjadi fokus utama. Indonesia dan China telah menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan militer sejak tahun 1970-an. Saat ini, sejumlah personel pertahanan Indonesia tengah mengikuti pendidikan dan pelatihan militer di China, dan sebaliknya, personel militer China juga mengikuti pelatihan di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme angkatan bersenjata masing-masing.
Pertukaran masyarakat juga menjadi bagian penting dari kerja sama kedua negara. Program pertukaran pelajar, wisata, dan budaya akan terus ditingkatkan untuk memperkuat pemahaman dan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan China. Kerja sama maritim juga akan difokuskan pada pengelolaan laut yang berkelanjutan dan keamanan maritim di kawasan.
Delegasi Indonesia dan China
Pertemuan 2+2 dihadiri oleh delegasi tingkat tinggi dari kedua negara. Dari pihak Indonesia, hadir Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dan sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan. Sementara itu, dari pihak China, hadir Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong dan sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan China.
Kehadiran delegasi tingkat tinggi ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan konkret yang akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dan memperkuat hubungan Indonesia-China di masa mendatang. Kerja sama yang saling menguntungkan ini akan berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan kedua negara.
Sebagai penutup, pertemuan 2+2 di Beijing merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan Indonesia-China. Kerja sama di lima pilar yang telah disepakati akan menjadi landasan bagi peningkatan hubungan bilateral yang lebih erat dan saling menguntungkan di masa depan. Komitmen kedua negara untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional akan menjadi kunci keberhasilan kerja sama ini.