Indonesia dan Thailand Tingkatkan Hubungan Bilateral Menjadi Kemitraan Strategis
Indonesia dan Thailand menyepakati peningkatan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis, ditandai dengan pembentukan tim kerja untuk merumuskan rencana aksi dan peningkatan kerja sama ekonomi serta pemberantasan kejahatan transnasional.
Indonesia dan Thailand resmi meningkatkan hubungan bilateral mereka menjadi kemitraan strategis. Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan ke-10 Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (JCM) di Bangkok, Jumat (3/5), antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Menlu Thailand, Don Pramudwinai. Pertemuan tersebut menandai tonggak sejarah baru dalam hubungan kedua negara yang telah berlangsung selama 75 tahun.
Menteri Retno Marsudi dalam keterangannya menyatakan bahwa peningkatan hubungan ini mencerminkan semakin eratnya hubungan bilateral dan visi bersama kedua negara untuk berkontribusi lebih besar bagi kawasan. Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat membentuk tim kerja untuk merumuskan peta jalan kemitraan strategis dan mengidentifikasi sektor-sektor kunci untuk menghasilkan capaian nyata pada kunjungan tingkat tinggi berikutnya. Kerja sama ini diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kedua negara di berbagai bidang.
Pertemuan tersebut juga membahas berbagai isu penting, termasuk peningkatan kerja sama ekonomi, pemberantasan kejahatan transnasional, dan isu regional dan global. Kesepakatan untuk memperluas akses pasar bagi produk Indonesia, terutama dari sektor pertanian, perikanan, dan UMKM, menjadi salah satu poin penting dalam kerja sama ekonomi. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing melalui kerja sama yang saling menguntungkan.
Kerja Sama Ekonomi dan Investasi
Dalam sektor ekonomi, Indonesia dan Thailand sepakat untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia, khususnya dari sektor pertanian, perikanan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menteri Retno Marsudi menyambut baik minat investor Thailand untuk berkolaborasi dengan beberapa perusahaan strategis Indonesia. Beliau juga mendorong kerja sama baru di bidang transisi energi hijau, yang selaras dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan energi berkelanjutan.
Kerja sama di bidang ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral, serta menciptakan lapangan kerja di kedua negara. Investasi Thailand di Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sementara produk-produk Indonesia dapat memasuki pasar Thailand yang lebih luas.
Khususnya, kerja sama di bidang transisi energi hijau membuka peluang besar bagi kedua negara untuk berkolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidro. Hal ini akan mendukung upaya Indonesia dan Thailand dalam mencapai target energi berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Penguatan Kerja Sama dalam Pemberantasan Kejahatan Transnasional
Kedua menteri luar negeri juga menekankan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama dalam melindungi warga negara dan mencegah serta menuntut pelaku perdagangan orang. Menteri Retno Marsudi mengapresiasi dukungan pemerintah Thailand dalam pemulangan warga negara Indonesia yang menjadi korban perdagangan orang. Beliau menegaskan pentingnya terus memperkuat kolaborasi untuk memberantas kejahatan transnasional ini.
Perdagangan orang merupakan kejahatan serius yang melanggar hak asasi manusia. Kerja sama antara Indonesia dan Thailand dalam memberantas kejahatan ini sangat penting, mengingat kedua negara merupakan negara transit dan tujuan perdagangan orang. Dengan memperkuat kerja sama, diharapkan dapat mencegah dan mengurangi jumlah korban perdagangan orang.
Upaya ini termasuk peningkatan koordinasi dan pertukaran informasi antara aparat penegak hukum kedua negara, serta peningkatan kesadaran publik tentang bahaya perdagangan orang. Kerja sama ini juga akan mencakup perlindungan dan pemulangan korban perdagangan orang.
Isu Regional dan Global
Selain isu bilateral, Menteri Retno Marsudi dan Menlu Don Pramudwinai juga bertukar pandangan mengenai isu regional dan global, termasuk penguatan peran ASEAN dalam stabilitas regional, perdamaian di Myanmar, dan perkembangan situasi di Palestina. Kedua negara sepakat untuk terus bekerja sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta menyelesaikan berbagai konflik internasional.
Pertemuan JCM ke-10 di Bangkok ini menjadi landasan baru bagi hubungan yang lebih kuat, luas, dan strategis antara Indonesia dan Thailand. Pertemuan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin sejak 7 Maret 1950.
Sebagai penutup, peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Thailand menjadi kemitraan strategis menandai babak baru dalam kerja sama kedua negara. Kerja sama yang komprehensif ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara dan berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan regional.