LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Mengenang 29 Tahun Tragedi Kudatuli: Diponegoro 58 Jadi Saksi Bisu Perjuangan PDIP

PDIP gelar tabur bunga di Diponegoro 58 peringati 29 tahun Kudatuli. Peristiwa kelam ini jadi pengingat perjuangan demokrasi, akankah nasib korban terwujud?

Minggu, 27 Jul 2025 10:53:00
konten ai
PDIP gelar tabur bunga di Diponegoro 58 peringati 29 tahun Kudatuli. Peristiwa kelam ini jadi pengingat perjuangan demokrasi, akankah nasib korban terwujud? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar acara tabur bunga di kantor pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, pada Minggu pagi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati 29 tahun peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996, atau yang dikenal dengan sebutan Kudatuli. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang para korban dan menegaskan kembali komitmen partai terhadap nilai-nilai demokrasi.

Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, yang hadir dalam acara tersebut, secara tegas meminta jajaran DPP PDIP yang kini menjadi anggota DPR RI untuk memperjuangkan nasib keluarga korban. Selain itu, Ribka juga menekankan pentingnya penertiban arsip peristiwa Kudatuli agar tidak hilang dari catatan sejarah bangsa. Ia mengingatkan bahwa kader partai tidak boleh melupakan tragedi Kudatuli.

Peristiwa Kudatuli merupakan salah satu babak kelam dalam sejarah politik Indonesia, khususnya bagi PDIP. Kantor DPP PDIP di Diponegoro 58 menjadi saksi bisu berbagai insiden yang terjadi pada masa itu. Peringatan ini diharapkan dapat terus menyalakan semangat perjuangan dan keadilan bagi seluruh elemen partai.

Advertisement

Mengenang Perjuangan di Balik Tragedi Kudatuli

Tragedi Kudatuli, atau kerusuhan 27 Juli 1996, merupakan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat. Peristiwa ini terjadi di tengah konflik internal partai yang berujung pada dualisme kepemimpinan. Ribka Tjiptaning mengenang peran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang pada saat itu menjadi simbol perlawanan rakyat atas represi Orde Baru.

Kekuasaan Orde Baru mencoba menggulingkan Megawati melalui rekayasa dualisme kepemimpinan partai, yang kemudian memicu insiden berdarah tersebut. Ribka menegaskan bahwa bukan hanya kantor di Diponegoro 58 yang menjadi sasaran, tetapi juga terjadi perampasan kantor-kantor partai di berbagai daerah. Ia menyerukan agar seluruh fraksi PDIP selalu mengingat hal ini sebagai bagian dari sejarah perjuangan.

Peristiwa Kudatuli tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga menjadi titik balik penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Pengorbanan para korban dan perjuangan para kader partai pada masa itu menjadi fondasi bagi reformasi yang kemudian terjadi. Oleh karena itu, menjaga ingatan akan Kudatuli adalah bagian dari upaya menjaga nilai-nilai demokrasi dan keadilan.

Advertisement

Prosesi Peringatan dan Komitmen Partai

Acara peringatan 29 tahun Kudatuli diawali dengan doa bersama yang khusyuk untuk para korban yang gugur dalam peristiwa tersebut. Doa ini menjadi bentuk penghormatan dan pengingat akan pengorbanan yang telah diberikan. Suasana haru menyelimuti jalannya prosesi, memperkuat ikatan emosional antara kader dan sejarah partainya.

Sejumlah jajaran DPP PDIP turut hadir dalam rangkaian acara ini, termasuk Ribka Tjiptaning, Bonnie Triyana, Sadarestuwati, Wiryanti Sukamdani, Ronny Talapessy, dan Deddy Yevri Sitorus. Hadir pula Wakil Sekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Darmo serta Wakil Bendahara Umum PDIP Yuke Yurike. Kehadiran para elite partai menunjukkan komitmen mereka terhadap sejarah dan masa depan partai.

Setelah doa, Ribka mengajak seluruh peserta untuk memulai prosesi tabur bunga, dimulai dari gerbang depan kantor DPP PDIP, lalu dilanjutkan ke halaman dan area parkir kantor partai. Ribka juga mengajak peserta menabur bunga di titik-titik di mana para korban Kudatuli gugur, sebagai bentuk penghormatan terakhir. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dan keluarga mereka, menegaskan kembali janji untuk terus memperjuangkan keadilan.

Berita Terbaru
  • Resmi! Callum Wilson, Striker Berusia 33 Tahun, Perkuat West Ham dengan Status Bebas Transfer
  • Terungkap! Ini 'Pelajaran Berharga' yang Didapat Persib Bandung Usai Taklukkan Western Sydney Wanderers
  • Tahukah Anda? Gol Debut Kevin Diks Bawa Monchengladbach Taklukkan Valencia 2-0
  • Borussia Dortmund Tundukkan Lille 3-2: Drama Lima Gol di Laga Persahabatan, Siapa Saja Pencetak Golnya?
  • Kasus Unik 500 Bebek Curian: Wakajati Sulsel Setujui Restorative Justice untuk Penadah
  • demokrasi
  • diponegoro 58
  • konten ai
  • korban kudatuli
  • kudatuli
  • megawati soekarnoputri
  • pdip
  • peringatan
  • #planetantara
  • ribka tjiptaning
  • sejarah indonesia
  • tragedi 27 juli
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.