Migrasi Pendatang Pengaruhi Angka Kemiskinan di Kotim, Kalimantan Tengah
Bupati Kotim mengungkapkan bahwa tingginya angka kemiskinan di daerah tersebut dipengaruhi oleh jumlah pendatang yang signifikan, meskipun program pengentasan kemiskinan terus berjalan.
Sampit, Kalimantan Tengah, 21 April 2024 - Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di Kalimantan Tengah, masih menghadapi tantangan dalam menurunkan angka kemiskinan. Bupati Halikinnor mengungkapkan bahwa tingginya jumlah pendatang yang masuk Kotim untuk mencari kerja menjadi salah satu faktor penyebabnya, meskipun angka kemiskinan secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan.
Menurut Bupati Halikinnor, program pengentasan kemiskinan merupakan prioritas utama pemerintah daerah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Kotim dari 5,95 persen pada 2022, menjadi 5,69 persen pada 2023, dan 5,66 persen pada 2024. Namun, Kotim tetap menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di Kalimantan Tengah, karena jumlah penduduknya yang terbesar.
Kotim, yang dikenal sebagai Bumi Habaring Hurung, mudah diakses melalui jalur darat, laut, dan udara. Kemudahan akses ini menarik banyak pendatang, yang sebagian besar datang untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk yang signifikan, dan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin.
Dampak Migrasi terhadap Angka Kemiskinan
Bupati Halikinnor mencontohkan, peningkatan jumlah pendatang yang signifikan terjadi setelah periode Lebaran. "Contohnya pasca-Lebaran kemarin, warga dari luar daerah bekerja di Kotim ketika kembali dari mudik mereka juga membawa kerabat atau rekannya lima sampai 10 orang untuk mencari kerja di sini. Otomatis terjadi pertumbuhan penduduk dan ini faktor penyumbang (terdata) angka kemiskinan," ujarnya.
Meskipun demikian, Bupati Halikinnor menekankan bahwa tingginya jumlah pendatang juga menunjukkan potensi ekonomi Kotim yang besar. Pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan potensi ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berbagai program strategis telah dan sedang dijalankan untuk mengatasi masalah kemiskinan, termasuk pemberdayaan UMKM dan bantuan untuk 3.000 pengusaha kecil melalui APBD. "Kita terus berupaya melalui kolaborasi dan pembangunan untuk mengantisipasi tingkat kemiskinan itu. Setiap tahun angka kemiskinan kita sudah turun, namun karena ada lagi yang datang sehingga penurunan itu seolah tidak signifikan," kata Bupati Halikinnor.
Upaya Pemerintah Daerah dalam Mengatasi Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Kotim menyadari pentingnya mengatasi masalah kemiskinan. Selain program pemberdayaan UMKM dan bantuan untuk pengusaha kecil, pemerintah daerah juga berencana untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing penduduk Kotim dan mengurangi angka kemiskinan.
Pemerintah Kabupaten Kotim juga berupaya untuk meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka mendapatkan dukungan dan bantuan dalam program pengentasan kemiskinan. Kolaborasi ini dianggap penting untuk memastikan efektivitas program dan pencapaian target yang telah ditetapkan.
Data dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa Kotim menyumbang angka kemiskinan tertinggi di Kalimantan Tengah, dengan jumlah penduduk miskin lebih dari 26 ribu jiwa. Angka ini diikuti oleh Kabupaten Kapuas (lebih dari 19 ribu jiwa), Seruyan (lebih dari 16 ribu jiwa), dan Kotawaringin Barat (lebih dari 13 ribu jiwa).
Kesimpulan
Meskipun angka kemiskinan di Kotim menunjukkan tren penurunan, tantangan masih tetap ada. Migrasi penduduk yang tinggi menjadi faktor yang perlu diperhatikan dan diatasi secara serius oleh pemerintah daerah. Dengan berbagai program dan strategi yang telah dan akan dijalankan, diharapkan angka kemiskinan di Kotim dapat terus ditekan dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.