Papua Garap Potensi Ekonomi Hijau dan Biru: Pendataan Komoditas Unggulan Dimulai
Gubernur Papua, Ramses Limbong, menginisiasi pendataan komoditas unggulan di sembilan kabupaten untuk meningkatkan investasi dan kesejahteraan masyarakat melalui potensi ekonomi hijau dan biru.
Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, memimpin upaya pendataan komoditas unggulan di sembilan kabupaten di Papua. Pendataan ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dan menunjukkan potensi ekonomi yang besar di Bumi Cenderawasih. Inisiatif ini diluncurkan pada Senin, 28 April 2024, di Jayapura, dan melibatkan seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Menurut Gubernur Limbong, Papua memiliki kekayaan alam yang melimpah. Sembilan kabupaten tersebut memiliki komoditas unggulan masing-masing, namun pemanfaatannya belum maksimal. Pendataan komoditas ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengoptimalkan potensi tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Langkah ini merupakan upaya strategis untuk menggali potensi ekonomi hijau dan biru di Papua. Dengan mengidentifikasi dan mendata komoditas unggulan secara sistematis, diharapkan akan lebih mudah untuk menarik investor dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang berkelanjutan.
Potensi Komoditas Unggulan di Papua
Kabupaten Jayapura, misalnya, memiliki komoditas unggulan berupa kakao dan sawit. Sementara itu, Kabupaten Keerom dikenal dengan hasil sayurannya. Kabupaten Sarmi, Biak, Kepulauan Yapen, Kota Jayapura, Waropen, dan beberapa daerah pesisir lainnya memiliki potensi besar di sektor perikanan dan kelautan.
Gubernur Limbong menekankan pentingnya kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemda untuk mengelola komoditas unggulan ini secara efektif. “Potensi komoditas unggulan di Papua ada di ekonomi hijau dan biru, tinggal bagaimana Pemda dan Pemprov bekerja sama agar pengelolaan sehingga hasilnya lebih baik lagi,” ujarnya.
Pendataan ini diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan komprehensif tentang komoditas unggulan di masing-masing kabupaten. Data ini akan menjadi dasar perencanaan pembangunan ekonomi yang lebih terarah dan berkelanjutan di Papua.
Pemprov Papua juga akan membangun koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempercepat proses pendataan. Kerjasama yang baik antara Pemprov dan Pemda sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Gubernur Limbong optimis bahwa pendataan komoditas unggulan ini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ia menambahkan, “Potensi-potensi ini harus di garap dengan maksimal dan secara bersama-sama tidak bisa dari Pemprov saja atau kabupaten saja namun harus ada kerja sama yang baik.” Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Papua untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pendataan yang baik dan akurat akan menjadi kunci untuk menarik investasi dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang berkelanjutan di Papua. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan masyarakat Papua dapat meningkat secara signifikan.
Kesimpulan: Pendataan komoditas unggulan di Papua merupakan langkah penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi hijau dan biru, meningkatkan investasi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Kerjasama antara Pemprov dan Pemda menjadi kunci keberhasilan program ini.