PCO Tegaskan Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates Aman dan Diawasi WHO
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) memastikan uji klinis vaksin TBC Bill Gates di Indonesia aman dan diawasi ketat oleh WHO, serta bertujuan untuk percepat eliminasi TBC di Indonesia pada 2030.
Jakarta, 10 Mei 2024 - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memberikan penegasan penting terkait uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan dengan dukungan Bill Gates Foundation. Uji klinis tahap ketiga ini, yang melibatkan partisipan di Indonesia, telah terjamin keamanannya dan berada di bawah pengawasan ketat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin ini telah melalui tahap praklinis dan uji klinis tahap pertama dan kedua, sehingga keamanan vaksin telah terjamin sebelum memasuki tahap ketiga ini.
Penjelasan Hasan Nasbi membantah kekhawatiran publik terkait keamanan vaksin. Ia menekankan bahwa fokus utama uji klinis saat ini adalah untuk mengukur persentase keberhasilan pengobatan pada partisipan, bukan lagi menguji keamanan vaksin itu sendiri. "Saat ini, fokus pengujian adalah untuk melihat persentase kesembuhan partisipan, bukan menguji keamanan vaksin," tegas Hasan dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu lalu.
Tidak hanya itu, Hasan juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan efek negatif yang signifikan dari uji klinis tersebut. Penting untuk dicatat bahwa uji klinis ini hanya melibatkan partisipan yang memenuhi kriteria penelitian tertentu, khususnya mereka yang telah terdiagnosis menderita TBC. Partisipan tidak melibatkan masyarakat umum.
Pengawasan Ketat dan Partisipasi Global
Uji klinis vaksin TBC ini tidak hanya diawasi oleh WHO, tetapi juga oleh berbagai pihak terkait di Indonesia. Kementerian Kesehatan, rumah sakit, dan universitas turut serta dalam memantau pelaksanaan uji klinis ini untuk memastikan standar dan kualitas penelitian terjaga. "Banyak sekali yang memantau standardisasi pelaksanaan uji klinis ini," tambah Hasan.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa uji klinis ini merupakan bagian dari studi global yang dilakukan di berbagai negara. Keikutsertaan Indonesia dalam uji klinis ini memiliki tujuan strategis. Jika vaksin ini nantinya disetujui dan diproduksi massal, Indonesia akan mendapatkan prioritas akses terhadap vaksin tersebut. Hal ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.
"Ini 'kan penyakit negara yang kurang-kurang maju, sementara kita mau jadi negara yang maju. Kira-kira begitu," jelas Hasan, menekankan pentingnya program ini bagi kemajuan Indonesia.
Rincian Uji Klinis dan Dukungan Gates Foundation
Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengumumkan penyelesaian proses rekrutmen partisipan untuk uji klinis fase 3 kandidat vaksin TBC M72. Sebanyak 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa telah berpartisipasi dalam studi global ini, yang juga dilaksanakan di beberapa negara Afrika, seperti Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa pengembangan vaksin ini didukung oleh Gates Foundation. Ia juga menegaskan bahwa seluruh pelaksanaan uji klinis vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh berbagai lembaga, termasuk WHO, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.
Dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi global, uji klinis vaksin TBC ini diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan dalam upaya memerangi penyakit TBC di Indonesia dan dunia. Keberhasilan uji klinis ini akan menjadi langkah penting dalam mencapai target eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030.