Pemkot Singkawang Beri Uang Saku Rp4,5 Juta per Calon Haji, Dorong Ibadah dan Peduli Lingkungan
Pemerintah Kota Singkawang memberikan uang saku Rp4,5 juta per calon haji dan mengajak jamaah untuk menjaga kesehatan, niat ibadah yang lurus, serta peduli lingkungan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, Kalimantan Barat, menunjukkan perhatian besar kepada 108 calon jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada 23 Mei 2025. Pemkot memberikan uang saku sebesar Rp4,5 juta per orang sebagai bentuk dukungan nyata bagi keberangkatan mereka. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro, pada Selasa lalu. Uang saku tersebut diharapkan dapat meringankan beban jamaah selama menjalankan ibadah haji.
Selain bantuan finansial, Pemkot Singkawang juga menekankan pentingnya persiapan mental dan fisik para jamaah. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, mengajak seluruh calon haji untuk memperbaharui niat, menjaga kesehatan, dan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Beliau menekankan pentingnya ibadah haji yang dijalankan dengan niat lurus dan penuh keikhlasan.
Bimbingan Manasik Haji yang diselenggarakan oleh Kemenag Kota Singkawang saat ini tengah diikuti oleh para calon jamaah. Bimbingan ini diharapkan dapat mempersiapkan jamaah secara menyeluruh, baik dari segi fisik, mental, maupun pengetahuan terkait pelaksanaan ibadah haji. Dengan persiapan yang matang, diharapkan para jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.
Dukungan Pemkot Singkawang dan Pesan Kementerian Agama
Pemberian uang saku oleh Pemkot Singkawang merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang akan menunaikan ibadah haji. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Singkawang dalam mendukung keberangkatan jamaah haji dan memberikan kemudahan bagi mereka dalam menjalankan ibadah suci tersebut. Jumlah uang saku yang diberikan terbilang cukup signifikan dan diharapkan dapat membantu meringankan biaya-biaya selama di Tanah Suci.
Sementara itu, Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat juga memberikan pesan penting kepada para calon jamaah. Selain menjaga kesehatan fisik dan mental, mereka juga didorong untuk senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini sejalan dengan program penghijauan yang dicanangkan oleh Kementerian Agama, yaitu menanam sejuta pohon dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April 2025.
Ajakan untuk menanam pohon ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian lingkungan, tetapi juga sebagai bagian dari ibadah dan kepedulian sosial. Hal ini sejalan dengan program Asta Protas Kemenag yang salah satunya adalah penguatan ekoteologi. Dengan menanam pohon, para jamaah diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meninggalkan dampak positif bagi bumi.
Kepala Kanwil Kemenag Kalbar juga mengajak jamaah haji dan ASN Kemenag Kalbar untuk menandai momen-momen penting dalam hidup mereka, seperti ulang tahun atau keberangkatan haji, dengan menanam pohon. Hal ini dinilai memiliki nilai ekonomi dan keindahan lingkungan jangka panjang.
Kesiapan Asrama Haji dan Imbauan Terakhir
Selain memberikan dukungan finansial dan pesan moral, pemerintah juga memastikan kesiapan fasilitas yang menunjang keberangkatan jamaah haji. Muhajirin menyampaikan bahwa asrama haji Pontianak siap melayani keberangkatan jamaah haji Kalimantan Barat tahun ini. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu Allah.
Secara keseluruhan, persiapan keberangkatan jamaah haji dari Kota Singkawang berjalan dengan baik. Dukungan dari Pemkot Singkawang dan arahan dari Kementerian Agama diharapkan dapat membantu para jamaah menjalankan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan penuh makna. Tidak hanya fokus pada ibadah, para jamaah juga didorong untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Dengan bekal uang saku yang diberikan, bimbingan manasik yang telah diikuti, serta pesan-pesan penting dari pemerintah, diharapkan para jamaah haji dari Singkawang dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan membawa pengalaman spiritual yang berkesan dan kontribusi positif bagi lingkungan.