Sopir Tabrak Lari Dua Santri di Bireuen Ditangkap, Satu Santri Meninggal

Polisi menetapkan sopir mobil barang yang menabrak dua santri di Bireuen sebagai tersangka setelah pengejaran dramatis; satu santri meninggal dunia.

Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dua santriwati menjadi korban tabrak lari di Kabupaten Bireuen, Aceh, telah menemukan titik terang. Direktorat Lalu Lintas Polda Aceh menetapkan sopir mobil barang yang terlibat sebagai tersangka. Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat, 2 Mei 2023, sekitar pukul 17.10 WIB di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, Desa Meunasah Mamplam, Kecamatan Simpang Mamplam. Satu dari dua santriwati yang menjadi korban, Ulfa Zahra, meninggal dunia pada Selasa, 6 Mei 2023, pukul 02.00 WIB setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Dokter Fauziah, Bireuen.

Sopir yang kini berstatus tersangka, AM (26), warga Desa Panton Geulima, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, langsung melarikan diri usai kejadian. Kejadian bermula saat mobil barang yang dikendarainya melaju kencang dari arah Banda Aceh menuju Medan. Saat hendak mendahului sepeda motor yang dikendarai Naura Geubrina Iza (18) dan ditumpangi Ulfa Zahra (17), mobil tersebut menyenggol sepeda motor hingga kedua santri terjatuh dan terseret.

Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyatakan bahwa AM telah ditahan di Mapolres Bireuen untuk proses hukum lebih lanjut. "Sopir mobil barang yang terlibat tabrak lari sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sopir tersebut ditahan di Mapolres Bireuen guna proses hukum lebih lanjut," ujar Kombes Pol M Iqbal Alqudusy dalam keterangannya di Banda Aceh, Selasa.

Pengejaran terhadap AM terbilang menegangkan. Personel Satuan Lalu Lintas Polres Bireuen langsung melakukan pengejaran setelah menerima laporan dari masyarakat. Mereka memasang barikade di sejumlah titik, termasuk simpang jalan elak masuk Kota Bireuen, Simpang Empat Bireuen, arah ke Kabupaten Bener Meriah, dan depan Polres Bireuen. Mobil patroli pun terlibat dalam pengejaran yang cukup menegangkan ini. AM bahkan sempat menerobos barikade menuju Kabupaten Bener Meriah.

Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menjelaskan, "Mobil patwal juga terlibat pengejaran sengit. Pengemudi mobil barang juga terus memacu kendaraannya dengan menerobos barikade ke arah Kabupaten Bener Meriah." Berkat bantuan masyarakat dan kesigapan petugas, mobil barang akhirnya dapat dihentikan di kawasan Geulanggang Gampong. Kondisi jalan yang sempit dan tidak rata di kawasan persawahan tersebut menyulitkan laju mobil barang, sehingga memudahkan petugas untuk menghentikan laju kendaraan dan mengamankan sopir dan kernetnya.

Kepolisian mengapresiasi peran serta masyarakat dan kesigapan petugas dalam menggagalkan upaya pelarian AM. "Kami mengapresiasi personel yang menggagalkan pelarian sopir tabrak lari. Dan ini menunjukkan kesiapsiagaan jajaran polisi lalu lintas dalam menangani pelanggaran hukum yang membahayakan keselamatan publik," puji Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.

Kecelakaan bermula saat mobil barang yang dikemudikan AM melaju dengan kecepatan tinggi. Di tikungan jalan, AM berupaya mendahului sepeda motor yang dikendarai Naura Geubrina Iza dan ditumpangi Ulfa Zahra. Kontak antara mobil dan sepeda motor mengakibatkan sepeda motor terjatuh dan kedua santri terluka parah.

Naura Geubrina Iza mengalami luka-luka, sementara Ulfa Zahra mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan medis. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Polisi kini tengah fokus pada proses hukum terhadap tersangka AM.

Polisi berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Kecepatan tinggi dan upaya mendahului di jalan berkelok-kelok merupakan faktor penyebab utama kecelakaan ini.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa. Tindakan tegas dan cepat dari pihak kepolisian dalam menangkap tersangka AM patut diapresiasi. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali.

Penetapan tersangka dan penangkapan sopir tabrak lari yang menyebabkan meninggalnya satu santriwati di Bireuen menandai langkah maju dalam penegakan hukum di Aceh. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.