Tahukah Anda Filosofi Bambu? Wamen PPPA dan UMKM Apresiasi Meriahnya Festival Egrang di Jember
Festival Egrang ke-13 di Jember sukses menarik perhatian Wamen PPPA dan Wamen UMKM. Acara ini tak hanya lestarikan budaya, tapi juga dorong ekonomi kreatif dan karakter bangsa.
Kabupaten Jember, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi sorotan nasional dengan suksesnya perhelatan Festival Egrang XIII. Acara ini menarik perhatian dua pejabat tinggi negara, yakni Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan dan Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza. Keduanya hadir langsung untuk menyaksikan kemeriahan festival yang digelar oleh Komunitas Tanoker.
Festival yang mengangkat tema 'Memuliakan Bambu untuk Perdamaian' ini berlangsung di Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo. Kehadiran para wakil menteri pada Sabtu (26/7) lalu menunjukkan dukungan pemerintah terhadap upaya pelestarian budaya. Mereka juga mengapresiasi potensi ekonomi kreatif yang terkandung dalam kegiatan semacam ini.
Tujuan utama festival ini adalah untuk mengenalkan kembali permainan tradisional egrang kepada generasi muda. Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan karakter bangsa. Berbagai kegiatan menarik diselenggarakan untuk memeriahkan acara dan mencapai tujuan tersebut.
Misi Pelestarian Budaya dan Pembentukan Karakter Bangsa
Wakil Menteri PPPA Veronica Tan secara khusus menyoroti pentingnya Festival Egrang dalam konteks pembentukan karakter anak bangsa. Beliau mengungkapkan kegembiraannya melihat permainan tradisional seperti egrang diangkat menjadi sebuah festival berskala besar. Hal ini sejalan dengan misi kementeriannya untuk membumikan permainan tradisional di sekolah-sekolah.
Veronica Tan juga menyoroti fenomena ketergantungan anak-anak terhadap gawai pintar. Menurutnya, Festival Egrang menjadi solusi efektif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget. Ia berharap anak-anak bisa lebih menyukai permainan tradisional yang kaya akan nilai-nilai positif.
Lebih lanjut, Wamen PPPA mendorong sekolah-sekolah untuk menyediakan ruang terbuka bagi permainan tradisional. Inisiatif ini dinilai krusial agar anak-anak tidak lagi kecanduan bermain gadget. Festival Egrang dianggap sebagai kampanye penting dalam membangun karakter bangsa sejak dini.
Festival Egrang juga dipandang sebagai contoh kolaborasi nyata dari tingkat akar rumput yang patut dicontoh secara nasional. Veronica Tan berharap gerakan komunitas semacam ini dapat berkontribusi signifikan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 mendatang.
Mengangkat Potensi Ekonomi Kreatif dari Bambu
Di sisi lain, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza menyoroti potensi besar bambu dan budaya lokal Jember. Beliau menilai keduanya sebagai kekuatan ekonomi kreatif yang perlu terus dikembangkan secara berkelanjutan. Festival Egrang menjadi salah satu wadah nyata untuk mewujudkan potensi tersebut.
Tema Festival Egrang XIII, 'Memuliakan Bambu untuk Perdamaian', dipilih dengan filosofi yang mendalam. Bambu dianggap memiliki peran multifungsi dalam kehidupan dan mengajarkan banyak nilai. Nilai-nilai tersebut meliputi keteguhan, fleksibilitas, kerendahan hati, dan kebersamaan.
Filosofi bambu juga mencakup adaptasi, pertumbuhan, dan keseimbangan dalam hidup. Konsep ini selaras dengan semangat festival untuk mengembangkan potensi lokal secara holistik. Bupati Jember Muhammad Fawait turut mengapresiasi festival ini yang berhasil menarik perhatian dua wakil menteri sekaligus.
Ragam Kegiatan dan Dampak Positif Festival Egrang
Festival Egrang XIII diselenggarakan selama dua hari penuh dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Berbagai aktivitas telah disiapkan untuk memeriahkan festival ini.
Beberapa kegiatan utama yang diselenggarakan meliputi:
- Parade tarian egrang yang memukau
- Bazar kuliner yang menyajikan berbagai hidangan khas daerah
- Pameran seni yang menampilkan karya-karya seniman lokal
- Lomba TikTok yang menarik minat generasi muda
- Penerbangan layang-layang yang menambah semarak suasana
- Layanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat
Aspek terakhir ini menunjukkan komitmen penyelenggara terhadap kesejahteraan komunitas. Festival Egrang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan dan ekonomi lokal. Keberhasilan festival ini menjadi bukti nyata kolaborasi apik antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat.