UIN Datokarama Palu Bertekad Raih 18 Guru Besar hingga 2027
UIN Datokarama Palu di Sulawesi Tengah menargetkan peningkatan jumlah guru besar menjadi 18 orang pada 2027 untuk meningkatkan kualitas akademik dan meraih akreditasi unggul.
Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), memiliki target ambisius: menambah jumlah guru besarnya hingga 18 orang pada tahun 2027. Saat ini, UIN Datokarama telah memiliki sembilan guru besar. Peningkatan ini diharapkan akan secara signifikan meningkatkan kualitas akademik kampus dan daya saingnya di tingkat nasional.
Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman Thahir, menjelaskan bahwa jumlah guru besar berpengaruh besar terhadap produktivitas dan kualitas sebuah perguruan tinggi. "Saat ini jumlah guru besar sebanyak sembilan orang dan kami targetkan pada tahun 2027 jumlah guru besar bisa mencapai 18 orang," ujar Prof. Lukman Thahir dalam pernyataan resminya di Palu, Jumat lalu.
Langkah ini sejalan dengan komitmen UIN Datokarama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan meraih akreditasi unggul. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh sivitas akademika UIN Datokarama.
Penguatan Akademik dan Penambahan Guru Besar
Baru-baru ini, UIN Datokarama telah mengukuhkan tiga guru besar baru, yaitu Prof. Saefuddin Mashuri (Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Interdisipliner), Prof. Fatimah Saguni (Psikologi Pendidikan), dan Prof. Nasaruddin (Ushul Fikih). Pengukuhan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Amien Suyitno, di Palu pada Kamis (8/5).
Penambahan tiga guru besar ini merupakan langkah nyata dalam upaya mencapai target 18 guru besar pada tahun 2027. Saat ini, beberapa dosen potensial lainnya juga sedang dalam proses untuk menjadi guru besar. Rektor menekankan pentingnya penguatan kelembagaan kampus, termasuk penguatan prestasi akademik mahasiswa.
Prof. Lukman Thahir juga menyampaikan bahwa ketersediaan dosen bergelar guru besar merupakan prioritas utama UIN Datokarama dalam pengembangan mutu akademik. Hal ini juga merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi unggul dan berdaya saing.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa jumlah guru besar yang memadai sangat penting dalam upaya pengembangan program studi dan meraih akreditasi unggul. Saat ini, lima program studi di UIN Datokarama telah berhasil meraih akreditasi unggul.
Menuju Akreditasi Unggul dan Tantangan Digitalisasi
UIN Datokarama memiliki cita-cita besar untuk meraih akreditasi unggul dalam waktu dekat. Keberhasilan lima program studi dalam meraih akreditasi unggul menjadi bukti nyata komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas akademik.
Kementerian Agama (Kemenag) mengapresiasi upaya UIN Datokarama dalam meningkatkan kualitas mutu akademik. Namun, Kemenag juga mengingatkan tentang tantangan digitalisasi layanan pendidikan di era saat ini. Prof. Lukman Thahir menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital dalam dunia pendidikan.
"Suka atau tidak suka saat ini semua sudah serba digital, termasuk dalam dunia pendidikan, maka sudah seharusnya sivitas akademik menerapkan digitalisasi layanan pendidikan," tegas Rektor UIN Datokarama.
UIN Datokarama Palu berkomitmen untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitasnya. Dengan penambahan guru besar dan fokus pada digitalisasi, UIN Datokarama siap menghadapi tantangan dan menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing di Indonesia.