Ahsan Belum Tertarik Jadi Pelatih Bulu Tangkis, Fokus Bisnis Usai Pensiun
Mantan pebulu tangkis ganda putra Mohammad Ahsan belum berencana menjadi pelatih, berbeda dengan Hendra Setiawan yang kini melatih ganda putra Indonesia; Ahsan lebih memilih fokus mengembangkan bisnisnya.
Mantan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan, menyatakan belum terpikir untuk menjadi pelatih bulu tangkis, berbeda dengan mantan pasangannya, Hendra Setiawan. Hal ini disampaikan Ahsan saat ditemui wartawan di Tangerang, Kamis (30/4). Ahsan dan Hendra baru saja memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis pada Januari 2025 setelah Indonesia Masters.
Saat ditanya mengenai kemungkinan menjadi pelatih di masa depan, Ahsan menjawab, "Belum tahu (ke depannya) masih menikmati dulu lah, baru pensiun. Koh Hendra kan langsung enggak bisa, gatal. Pegal-pegal kalau enggak (balik bulu tangkis)." Pernyataan ini menunjukkan bahwa Ahsan masih ingin menikmati masa pensiunnya dan belum merasa memiliki hasrat yang sama seperti Hendra untuk kembali ke dunia bulu tangkis sebagai pelatih.
Berbeda dengan Ahsan, Hendra Setiawan kini telah aktif sebagai pelatih ganda putra Indonesia, membina Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi. Sementara itu, Ahsan memilih untuk fokus mengembangkan beberapa bisnis yang telah dirintisnya bersama Hendra. Keduanya kini tengah menikmati fase baru dalam kehidupan mereka di luar lapangan bulu tangkis.
Pasca Pensiun: Bisnis Jadi Fokus Ahsan
Setelah memutuskan gantung raket, Ahsan dan Hendra tidak hanya beristirahat. Mereka aktif mengembangkan bisnis, salah satunya adalah bisnis kue yang dirintis istri Hendra. Kolaborasi bisnis keduanya juga terlihat dalam Daddies Arena, sebuah fasilitas olahraga seluas 5.000 meter persegi yang memiliki delapan lapangan bulu tangkis.
Ahsan menjelaskan tentang Daddies Arena, "Dari tahun lalu (rencananya), kebetulan juga tinggal dekat sini. Jadi emang suka dilihat yang strategis juga yang gede, akhirnya dapat di sini dan akhirnya berjodoh juga kan ini tanah dia, disewakan di sini." Lokasi yang strategis dan luasnya lapangan menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi Daddies Arena.
Ke depannya, Daddies Arena direncanakan akan dikembangkan menjadi waralaba di bidang olahraga, khususnya bulu tangkis. Hal ini menunjukkan visi Ahsan dan Hendra untuk berkontribusi lebih luas dalam perkembangan olahraga bulu tangkis di Indonesia.
Mimpi Besar: Daddies Academy
Selain Daddies Arena, Ahsan dan Hendra juga memiliki rencana jangka panjang untuk mendirikan Daddies Academy. Akademia ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pebulu tangkis muda berbakat untuk mengembangkan potensi mereka. Ini menjadi bukti komitmen The Daddies untuk tetap berkontribusi dalam memajukan bulu tangkis Indonesia, meskipun telah pensiun sebagai atlet.
Dengan fokus pada pengembangan bisnis dan rencana mendirikan akademi, Ahsan menunjukkan bahwa ia memiliki visi yang jelas untuk masa depan, di luar lapangan bulu tangkis profesional. Meskipun belum terpikir untuk menjadi pelatih, Ahsan dan Hendra tetap memberikan kontribusi positif bagi perkembangan bulu tangkis Indonesia melalui jalur yang berbeda.
Langkah Ahsan dan Hendra ini menginspirasi banyak atlet lainnya untuk mempersiapkan masa depan pasca pensiun. Membangun bisnis dan memberikan kontribusi di bidang lain merupakan pilihan yang bijak dan menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya terbatas pada prestasi di lapangan.