1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BACKPACKER

Budaya "Mepe Kasur" Tradisi Unik Masyarakat Osing, Banyuwangi

Penulis : Ronin Alkaf

30 Agustus 2017 20:17

Tradisi mepe kasur ini mempunyai tujuan untuk memohon agar rumah tangga yang dibangun selalu langgeng

Planet Merdeka - Nusantara sangat kaya akan keberagaman suku dan budaya. Beragamnya suku dan budaya ini yang membuat Indonesia menjadi sangat unik. Salah satunya adalah budaya adat yang dilakukan masyarakat di desa Gelagah, Banyuwangi, Jawa Timur saat menjelang Idul Adha.

Apabila Anda berkunjung kesana menjelang hari raya Idul Adha, Anda akan melihat banyak kasur yang seragam di jemur di pinggir jalan.

Penjemuran kasur ini ternyata bukan sembarangan dan merupakan salah satu acara budaya Tradisional masyarakat setempat menjelang Idul Adha. Tradisi ini sudah dilakukan masyarakat sejak beratus-ratus tahun lalu sejak nenek moyang mereka. Budaya unik ini dinamakan Mepe Kasur.

Dalam sebuah video yang diunggah Bupati Banyuwangi, Azwar Anas pada Jumat (25/08/2017) lalu, terlihat sejumlah warga di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, melakukan tradisi ini.

"Tradisi masyarakat Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi setiap menjelang Hari Raya Idul Adha. Namanya tradisi mepe kasur (jemur kasur). Ratusan warga kompak menjemur kasur secara bersamaan di sepanjang jalan desa setempat. Di setiap depan rumah penduduk berjajar rapi jemuran kasur." tulis Azwar Anas di keterangan videonya.

Budaya Mepe Kasur sendiri merupakan budaya masyarakat masyarakat Osing atau wong Blambangan. Tradisi mepe kasur ini mempunyai tujuan untuk memohon agar rumah tangga yang dibangun selalu langgeng dan penuh semangat sehingga harmonis dan tetap ‘hidup’. Selain itu acara ini juga memiliki makna pembersihan desa dari mara bahaya

Kasur yang digunakan pun bukan semabarang kasur, kasur kapuk harus digunakan dalam acara ini. Kasurnya pun harus seragam berwarna merah dan diatasnya berwarna hitam. Selama dijemur (mepe kasur), setiap satu jam sekali para ibu-ibu harus memukuli kasur tersebut menggunakan rotan sehingga pukulan rotan yang hampir bersamaan tersebut akan menimbulkan bunyi yang unik.

2 dari 2 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : ronin-alkaf

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya