Keistimewaan Desa Lebong Tandai Bengkulu Jadi Rebutan Sejumlah Negara
Penulis : OctaWilly
13 Oktober 2016 12:21
Planet Merdeka - Semua orang Indonesia pasti belum akrab dengan sebuah nama desa di Bengkulu yang bernama Lebong Tandai. Desa kecil ini letaknya sangat terpencil, namun memiliki keunikan, keistimewaan, dan menyimpan sebuah sejarah Indonesia.
Kenapa desa ini menjadi perebutan sejumlah negara?, Jika kita melihat kembali sejarah pada masa pra kemerdekaan, Lebong Tandai merupakan salah satu desa yang populer di Indonesia. Mengapa?
1. Desa ini dahulunya memiliki julukan 'Batavia Ketjil'
Kenapa dinamakan Batavia Ketjil?, Pemberian nama julukan oleh penjajah kolonial Belanda saat itu bukan sembarangan. Belanda beralasan Desa Lebong Tandai ini sangat unik karena letaknya yang sangat terpencil, dikelilingi perbukitan, dan jauh dari kota. Tidak hanya itu, keindahan dan kekayaan alam di Desa ini menjadi daya tarik penjajah Kolonial Belanda saat itu. Keindahan Alam desa ini diibaratkan seperti sebuah negeri dongeng. Desa ini dikelilingi aliran-aliran sungai dengan air yang jernih dan bebatuan yang indah.
Karena keindahan alam itu, pemerintah Belanda akhirnya membangun berbagai macam fasilitas dan hiburan, alasannya karena letaknya yang jauh dari kota sehingga masayarakat desa ini sangat susah mendapatkan hiburan.
Salah satu peninggalan belanda yang bisa terlihat sampai saat ini dan berfungsi adalah kincir air yang digunakan untuk pengairan. Selain itu sampai saat ini kebutuhan listrik warga desa ini juga masih menggunakan kincir angin sebagai pembangkit listrik.
2. Diincar sejumlah negara karena kekayaan bumi dan alamnya
Disekitar desa ini masih terlihat sejumlah lubang-lubang goa yang menyimpan sejumlah sejarah. Lubang goa ini ternyata merupakan meninggalkan sejarah tentang penambang emas jaman penjajahan kolonial Belanda. Lebong Tandai merupakan desa yang kaya akan emas.
Hal tersebut yang menjadikan desa ini menjadi rebutan berbagai negara seoerti Portugis, Jepang, Inggris, Cina dan Belanda. Bahkan sudah tak terhitung berapa banyak jumlah emas yang dibawa oleh penjajah Belanda saat itu. Saat Pasca Kemerdekaan pun, emas desa ini juga masih menjadi rebutan sejumlah investor.
3. Alat Transportasi yang Unik
Penjajah Kolonial Belanda juga meninggalkan alat Transportasi yang masih bisa digunakan sampai saat ini. Kereta Lori Ekspres atau biasa dikenal dengan MOLEK. Jaman dahulu Lori ini hanya digunakan untuk transportasi sejumlah penambang emas untuk keluar masuk desa.
Saat ini transportasi tersebut masih digunakan sebagai sarana transportasi yang biasa digunakan warga desa. Ketika menaiki LORI ini kita akan disguhkan sebuah pemandangan yang indah seperti pegunungan dan kali yang mengelilingi desa tersebut.
4. Emas Tugu Monas Berasal dari Desa ini
Tugu Monas merupakan salah satu ikon kota Jakarta, dan sejarah pembangunannya pun melibatkan Desa Lebong Tandai ini. Ya sejarah mencatat bahwa Emas yang berada di puncak Tugu Monas merupakan pemberian dari seorang saudagar dari Aceh yang bernama Teuku Markam. Emas sebarat 38kilogram tersebut, usut punya usut berasal dari desa Lebong Tandai ini.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly
-
Keren dan Cakep, Masih Bocil Tapi Skillfull Masak Makanan, Besar Bisa Mandiri , Bantu Ayah Bunda Jua
-
Ada Bunyi Aneh Dari Balik Bantal, Saat Dibuka, Astagfirullah...
-
Agak Lain, Bule Ini Bikin Ular Hilang Harga Dirinya, Megang Ular ???? Kayak Nangkap Pokemon, Digigit
-
Kocak, Abang-Abang Thailand Ini Kejepret Mi, The Real Mi Karet
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pernah Liat Komodo Maem? Ini nih Rusa Gede Sekali Telen Cui
26 Juni 2023 14:58 -
3 Tips Berlibur Hemat Dengan Lengkap
25 Juli 2022 11:49 -
Kisah Miris dari Pelosok Negeri, datang dari Desa Bombang Kabupaten Polewali Mandar
16 September 2021 18:12 -
7 Wisata Baru di Bandung yang Keren dan Populer, Wajib Dikunjungi
16 Agustus 2021 09:34 -
5 Wisata Yogyakarta Kekinian Terbaru, Cocok Untuk Semua Kalangan
9 Juni 2021 11:40
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.