1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BACKPACKER

Kisah Miris dari Pelosok Negeri, datang dari Desa Bombang Kabupaten Polewali Mandar

Penulis : Yuli Astutik

16 September 2021 18:09

Sebab hama di daerah perbukitan sangatlah banyak sehingga dibutuhkan tindakan penjagaan yang ketat. 

Biasanya mereka meninggalkan rumah selama 3 bulan bahkan sampai pemanenan untuk menjaga hasil tanaman yang maksimal.

Suatu persoalan yang kupikirkan adalah sampai kapan mereka akan seperti ini , melihat anak-anak bermain di ladang mengingatkanku akan anak-anak yang ada di perkotaan yang alat pemainnya lagi bukan dari alam tetapi teknologi terbarukan handphone ,tablet dan lain-lain.

Namun membuatku sedikit heran adalah pihak pemerintah yang tidak melihat kondisi pendidikan di sana, seharusnya pihak pemerintah memperhatikan daerah-daerah terpencil seperti Bombang untuk diberikan pelayanan publik baik pendidikan, kesehatan dan pelayanan administrasi dan sebagainya.

Berharap bahwa pemerintah meninjau kembali daerah terpencil ini lantaran mereka punya hak yang sama dengan daerah lain, mereka masih warga negara Indonesia sepatutnya pemerintah berlaku adil.

Catatan kecil dari anak-anak yang tak memiliki pendidikan di pelosok desa. Bombang, Desa Patampanua ,kab. Polewali Mandar.

2 dari 4 halaman

Kami tidak melihat tenaga pengajar di sekolah itu, hal ini menyulitkan anak-anak belajar dikarenakan orang tua mereka sendiri tak tahu bahasa indonesia.

Salah satu alasan yang logis adalah daerah kecil ini jauh dari pusat kota dan kondisi jalan yang amat tak memungkinkan untuk dilalui kendaraan, belum tersentuh pembangunan jalan.

3 dari 4 halaman

Desa Bombang adalah desa kecil yang terletak di kecamatan Bulo, kabupaten Polewali Mandar. Kondisi di daerah itu masih sangat memprihatinkan dikarenakan beberapa pelayanan sosial belum tersentuh sampai ke desa.

Kesehatan, pendidikan sampai konstruksi penerangan lampu madih sangat minim, mirisnya pendidikan yang sama sekali tidak berjalan sehingga membuat masyarakat di sana pasrah akan keadaan.

Mayoritas penduduk desa Bombang adalah petani, ketika musim tanam dan panen bukan kali pertama mereka meninggalkan rumahnya demi menjaga tanaman mereka.

4 dari 4 halaman

Sebab hama di daerah perbukitan sangatlah banyak sehingga dibutuhkan tindakan penjagaan yang ketat.

Biasanya mereka meninggalkan rumah selama 3 bulan bahkan sampai pemanenan untuk menjaga hasil tanaman yang maksimal.

Suatu persoalan yang kupikirkan adalah sampai kapan mereka akan seperti ini , melihat anak-anak bermain di ladang mengingatkanku akan anak-anak yang ada di perkotaan yang alat pemainnya lagi bukan dari alam tetapi teknologi terbarukan handphone ,tablet dan lain-lain.

Namun membuatku sedikit heran adalah pihak pemerintah yang tidak melihat kondisi pendidikan di sana, seharusnya pihak pemerintah memperhatikan daerah-daerah terpencil seperti Bombang untuk diberikan pelayanan publik baik pendidikan, kesehatan dan pelayanan administrasi dan sebagainya.

Berharap bahwa pemerintah meninjau kembali daerah terpencil ini lantaran mereka punya hak yang sama dengan daerah lain, mereka masih warga negara Indonesia sepatutnya pemerintah berlaku adil.

Catatan kecil dari anak-anak yang tak memiliki pendidikan di pelosok desa. Bombang, Desa Patampanua ,kab. Polewali Mandar.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya