1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BACKPACKER

Tradisi Unik "Gendong Kambing" Kurban Sebelum Disembelih

Penulis : penulisketjil

11 September 2016 17:48

Planet Merdeka - Ada sebuah tradisi unik yang sering dilakukan sebagian masyarakat di Negeri Tulehu, Maluku Tengah saat Idul Adha. Tradisi itu dikenal sebagai tradisi 'gendong kambing', sebuah tradisi yang sudah berlangsung sejak dahulu dan berlangsung secara turun temurun.

Kenapa dinamakan tradisi 'gendong kambing'?, tradisi ini sebenarnya bernama upacara Kaul dan Abdau. Upacara ini sendiri biasanya dilakukan selepas masyarakat melaksanakan Sholat Idul Adha.

Sebelum kambing-kambing kurban tersebut disembelih, biasanya beberapa sesepuh dan kepala adat akan melakukan sebuah upacara adat tersebut (Gendong Kambing). Dalam acara ini, kambing-kambing yang akan disembelih akan digendong Kepala adat dan sesepuh untuk di arak keliling Negeri Tulehu sebelum diserahkan ke Masjid untuk disembelih. Selama upacara mengarak "gendong kambing" ini biasanya sejumlah warga membaca takbir dan shalawat.

Kambing-kambing tersebut digendong layaknya bayi yang sedang digendong Ibunya dengan menggunakan kain gendong tradisional. Setelah selesai di arak keliling Negeri Tulehu dan sampai di halaman Masjid, kambing-kambing tadi akan disembelih oleh Panitia Kurban, yang biasanya diketuai seorang Imam besar Masjid.

Saat prosesi penyembelihan hewan kurban tadi selesai, sejumlah kaum wanita khusunya para ibu-ibu akan menaburkan bunga agar tercium bau wangi-wangian. Selain itu juga para anak muda pria, akan berebut darah dari kambing yang telah disembelih tadi. Hal ini memiliki makna bahwa, anak-anak muda Negeri Tulehu memiliki jiwa rela berkorban untuk kebenaran.

Pada saat prosesi ini biasanya akan terjadi bentrokan, seperti saling dorong, terinjak-injak, bahkan sampai saling pukul. Namun para pemuda tadi tidak akan merasakan sakit, karena mereka percaya darah cipratan hewan sembelihan tadi memiliki sebuah 'kekuatan'.

Ingin tahu lebih banyak  soal tradisi unik ini? 

Informasi Selengkapnya 

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : penulisketjil-di-kol

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya