1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BOLARIA

Pratama Arhan Anak Tukang Sayur yang Hancurkan Mimpi Malaysia di Piala AFF 2021

Penulis : Joernoy

21 Desember 2021 09:42

Sosok Pratama arhan anak tukang sayur yang hancurkan mimpi Malaysia di Piala AFF 2021

Planet Merdeka - Pratama Arhan tampil mengesankan saat timnas Indonesia menggulung Malaysia 4-1 dalam laga akhir babak penyisihan Grup B Piala AFF 2020, Minggu, 19 Desember 2021. Bermain di Stadion Nasional, Singapura, pemain 19 tahun itu menyumbang satu gol dan satu assist.

Bermain sebagai bek kiri, pemain dengan nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai, menjadi salah satu pemain yang aktif dan agresif di lapangan. Dia bergerak ke depan membantu serangan dan ke belakang menjaga pertahanan skuad Garuda dari tekanan Harimau Malaya.

Arhan membuat assist untuk gol kedua Irfan Jaya yang membuat Indonesia berbalik unggul pada menit ke-42, menyusul gol penyeimbang yang diciptakan Irfan pada menit ke-36 setelah kebobolan lebih dulu pada menit ke-13 Kogileswaran Raj.

Di babak kedua, giliran Irfan yang menciptakan assist untuk gol Arhan pada menit ke-50, sebelum gol Elkan Baggott dari sundulan kepala meneruskan bola tendangan pojok dari Evan Dimas pada menit ke-82.

2 dari 5 halaman

Rising star PSIS Semarang Pratama Arhan Alief dirumorkan diminati klub kasta tertinggi liga Korea Selatan, Seongnam FC. Bila tertarik, kemungkinan besar Seongnam FC harus mengeluarkan dana transfer sebab kontrak Arhan di PSIS masih berjalan hingga 2023.

Arhan saat ini menjadi pemain yang mendapat perhatian cukup besar dari publik sepakbola nasional setelah di ajang kualifikasi Piala Dunia, ia mendapat panggilan ke tim senior. Arhan menjadi satu di antara beberapa pemain muda yang menjalani debut di timnas senior.

Bukan hanya debut, Arhan mendapat kepercayaan sebagai pemain utama di lini belakang Timnas asuhan Shin Tae Yong. Kepercayaan tersebut ia buktikan dengan tampil apik di tiga laga yang dilakoninya di ajang kualifikasi Piala Dunia.
3 dari 5 halaman

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan memang benar Arhan dirumorkan mendapat ketertarikan khusus dari Seongnam FC. Hanya saja Yoyok belum bisa memastikan apakah kabar itu benar atau tidak. Sebab, saat ini pihak Seongnam FC belum mengirim surat secara resmi ke manajemen PSIS.

"Iya benar katanya dia dilirik klub dari Korea Selatan. Tapi sampai sekarang belum ada tawaran resmi kepada kami," ungkap Yoyok.

Yoyok mrnambahkan, pihaknya siap melepas Arhan melanjutkan karir ke luar negeri bila ada kesepakatan yang jelas terkait proses administrasi kepindahan Arhan.

"PSIS akan mendukung penuh arhan bermain di Korea Selatan atau eropa. Masalah administrasi transfer dan lain lain kita terbuka komunikasinya," kata Yoyok.

Sementara itu, Arhan saat dihubungi Tribunjateng.com tidak menjawab ketika dikonfirmasi terkait rumor yang menghubungkan dirinya dengan Seongnam FC.
4 dari 5 halaman

Sosok Pratama Arhan

Pratama Arhan Alif Rifai bukan nama yang asing di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Pemain yag memiliki keahlian lemparan bola spesial ini rupanya lahir dari seorang ibu penjual sayur keliling. Rumah sedarhana berdinding kayu, beralas tanah menjadi saksi lahirnya pemain Timnas U-19 ini.

Di dinding kayu itu dijejali foto-foto Arho, panggilan akrabnya sejak kecil. Foto sejak dia pertama kali tercatat sebagai pemain SSB Putra Mustika Blora sampai foto sebagai pemain timnas U-19.

Sejumlah medali yang dikemas dalam pigura juga tampak rapi menggantung di dinding kayu. Tinggal di Dukuh Karangnongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora tidak menyurutkan cita-cita Arho untuk menjadi pemain bola dengan segudang prestasi.

Bakat sepak bola dari kakak merupakan pemain bola di SSB Putra Mustika menurun ke Arho. Dari SSB Putra Mustika, dia memulai karirnya sebagai pemain sepak bola. Saat itu, Arho masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Selepas lulus, Arho mencoba peruntungan dengan mendaftar di Akademi Terang Bangsa Semarang.

"Alhamdulillah keterima di sana.

Di sana kerja keras banyak pengalaman dari pemain dan pelatih.

Harus latihan seperti apa, harus bagaimana, itu diajari semua di sana,"
kata Arhan saat ditemui di kediamannya.

Terang Bangsa membuat karir Arho kian mentereng setelah akhirnya dia didapuk dalam kesebelasan PSIS U-18.

Kualitasnya yang tidak diragukan akhirnya dia diproyeksikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni PSIS U-20.

Arho tidak menyangka, di sela-sela kesibukannya sebagai pemain PSIS, rupanya dia mendapat panggilan untuk mengikuti pemusatan pelatihan timnas U-19 di Cikarang.

"Tiba-tiba ada pemanggilan TC timnas di Cikarang waktu itu saya agak minder.

Saingannya pemain sudah berpengalaman juga," ujar remaja kelahiran Blora 21 Desember 2001.

Arho diterbangkan ke Thailand untuk mengikuti pemusatan pelatihan timnas U-19.

Sepulang dari situ, Arho juga sempat dipanggil untuk turut serta dalam latihan timnas senior pada Februari 2020.

"Ada pemanggilan timnas senior saya dipanggil lagi alhamdulillah.

Terkejut kaget juga waktu itu,"
ujarnya.

Kemudian, Arho kembali harus menjalani pemusatan pelatihan timnas U-19 di Kroasia.

Bek kiri andalan Shin Tae-yong selama dua bulan latihan di sana.

"Banyak sparing antarnegara terus friendly match dengan tim kuat di sana di Kroasia," ujarnya.

Banyak asam garam yang mampu dipetik Arho selama di Kroasia.

Selain dicecar latihan yang disiplin, dia juga berkesempatan tanding melawan sejumlah tim dari berbagai negara.

Dari situ Arho menunjukkan kualitasnya.

"Kalau itu pertama main (di luar negeri) agak punya pikiran minder.

Tapi berjalannya waktu, oh ternyata sama saja.

Cuma kalah postur saja.

Kita harus lebih kerja keras agar lebih unggul," ujarnya.

Meski didapuk sebagai pemain belakang, dia juga kuat dalam menyerang. Terbukti dia mampu mencetak satu gol dan dua assist selama pemusatan di Kroasia. Selain itu, Arho juga dikenal memiliki lemparan yang kencang. Pada uji coba melawan Qatar di Korasia, Arho mampu mencetak assist lewat lemparan kencangnya yang disambut Saddam Gaffar.

Lemparan superkencang yang dimiliki Arho tidak sedikit pecinta sepak bola Indonesia berdecak kagum karenanya. Lemparan itu tidak ubahnya seperti tendangan. Beberapa kali terbukti, Arho mampu membuat assist yang berujung gol dari lemparannya.

Rupanya tidak ada teknik khusus bagi Arho dalam melakukan lemparan. Dia baru sadar kalau lemparannya begitu kencang saat tergabung di Terang Bangsa Semarang. Saat itu, dia tengah menjalani laga Piala Gubernur di Purwokerto.

"Waktu itu saya coba ternyata bisa. Tidak ada teknik khusus. Saya lempar ya lempar saja, seperti orang lain lempar," kata dia.
5 dari 5 halaman

Dukungan Penuh Surati

Pratama Arhan yang kini memperkuat timnas U-19 lahir dari pasangan Sutrisno dan Surati. Hingga kini Arho dipercaya sebagai pemain PSIS juga timnas U-19 tidak lepas dari dukungam kedua orangtuanya itu. Dari kesederhanaan dukungan itu mengalir.

Tidak ada yang bisa diandalkan selain doa dan harapan sebagai orangtua bagi Surati. Dia juga tidak menyangka jika kini anaknya memperkuat timnas. Yang pasti, sejak Arho mulai mengenal sepak bola, sejak saat itu juga Surati menaruh harapan berikut dukungan penuh. Demikian dengan Sutrisno.

Sebagai seorang ayah, dia tidak bisa berbuat banyak selain hanya dukungan dan doa. Lebih dari 20 tahun Sutrisno mengidap penyakit dalam. Terakhir dia divonis mengalami gangguan liver dan jantung.

Hal itulah yang membuat Sutrisno tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa berharap dan berdoa.

"Alhamdulillah masih diberi usia panjang.

Bisa melihat anak-anak besar," kata Sutrisno.

Karena Sutrisno mengalami gangguan kesehatan, kontan yang menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan keluarga adalah Surati. Untuk mencukupi kebutuhan Surati mejadi pedagang sayur keliling di kampungnya.

Meski begitu, dia selalu menyempatkan diri untuk datang ke lapangan untuk menyaksikan sang anak saat bertanding. Hanya saja, keterbatasan biaya membuatnya datang menyaksikan pertandingan anaknya selama masih bisa dijangkau olehnya.

"Kalau sekarang sudah tidak bisa.

Paling kalau main disiarkan tivi saya saksikan.

Bahkan sampai larut malam pun," ujarnya.

Kini sebagai orangtua, Surati tidak berharap banyak kepada Arho kecuali menjadi anak yang mampu menjaga perilakunya. Di sisi lain, dia juga berpesan agar selalu menjadi pribadi yang rendah hati dalam kondisi dan keadaan apa pun.

"Harapan ke depan jadi anak yang sukses yang bisa menjaga dirinya, attitude-nya, tidak lupa salat lima waktu, dan menjadi rendah hati tidak sombong.

Semoga terkabul semua impian anak-anak saya," ujar dia.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya