1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. GADGET

Kilas Perjalanan Komunikasi Dari Mulut Hingga ke Tangan

Penulis : Iwan Tantomi

20 Juni 2016 15:29

Dari sebatas ponsel monokrom, beralih ke ponsel pintar hingga terbaru jam tangan pintar.

Dahulu telepon dan telegrap menjadi dua alat penting yang bisa menunjang kelancaran komunikasi. Jika telepon bisa menghubungkan komunikasi lewat sebuah suara, maka telegrap bisa menginformasikan sebuah berita lewat kiriman tulisan. Meski tampak begitu usang, tetapi kedua alat ini pernah berjaya di eranya. Hingga saat para inovator berlomba-lomba menciptakan sebuah teknologi baru untuk menggabungkan keduanya.

Muncullah istilah telepon genggam pada kisaran tahun tujuhpuluhan. Martin Cooper yang merupakan salah satu karyawan Motorola, menjadi orang pertama yang memprakarsai wujud telepon genggam pada 3 April 1973. Lewat divisi tempat dia bekerja, Cooper mengenalkan model pertama telepon genggam temuannya dengan nama DynaTAC. Benda ini menjadi inovasi terbaru alat komunikasi yang lebih kecil dan mudah dibawa ke mana-mana.

Sejak penemuan telepon genggam pertama besutan vendor Motorola tersebut, para peneliti tidak henti-hentinya menelurkan ragam temuan baru, khususnya perkembangan lebih jauh dan sempurna dari sebuah alat komunikasi. Awalnya, Motorola yang memulai proyek inovasi itu. Namun, seiring dengan perkembangannya, mulai banyak vendor lain yang juga ikut menggeliat mengembangkan ponsel yang lebih canggih.

Tentu saja kita akan mengenang nama Nokia yang telah merajai pasar ponsel selama hampir enam tahun. Meski bukanlah vendor telepon genggam pertama, tetapi Nokia pernah menikmati masa-masa keemesannya di era 1990-an sampai 2000-an. Melalui inovasi terbarunya, Nokia sukses menghadirkan sajian telepon genggam dengan fungsi komunikasi verbal dan tekstual yang lebih menarik.

Selain Nokia, banyak vendor lain yang mulai berbondong-bondong menjajal keberuntungan mereka dibisnis ponsel. Nama-nama besar yang cukup kondang tak lain adalah Apple dengan iPhone-nya, Samsung dan Siemens. Ada juga pesaing besar lain seperti Sony-ericsson yang kini telah menjelma menjadi SONY dengan Xperia sebagai produk telepon genggamnya.

Seperti yang kita ketahui perkembangan telepon genggam atau ponsel kian berkembang pesat. Ponsel tidak hanya menjadi alat komunikasi, namun sudah menjelma menjadi aksesoris penunjang gaya hidup. Terlebih, saat Android besutan Google mulai muncul sebagai Operating System (OS) yang mendominasi pasar ponsel dunia. Kehadiran Android sejak tahun 2008, sontak membuat vendor besar yang memiliki sistem operasi sendiri waspada. Termasuk di antaranya adalah produsesn teknologi kenamaan ciptaan Steve Jobs, Apple dengan iOS-nya dan tentunya Nokia dengan OS Symbian-nya.

Ponsel pun kian berkembang lebih canggih. Tidak sebatas lagi dengan tambahan fitur musik, penyaji gambar dan aplikasi bisnis sederhana. Sejak tahun 2012, vendor besar mulai beradu saing memunculkan ponsel bisnis yang sekaligus bisa menyajikan hiburan bagi pemiliknya. Lahirlah istilah ponsel pintar atau lebih dikenal sebagai Smartphone.

Ponsel pintar tidak hanya melahirkan perangkat komunikasi yang lebih canggih. Tapi, juga mendorong kebangkitan raksasa ponsel Android baru, Samsung. Menggeser tahta Nokia sebagai raja ponsel, Samsung kini beradu kuat dengan Apple. Kemunculan Android juga merangsang kejayaan ponsel lokal dan besutan vendor Cina yang tampak ingin membongkar dominasi Samsung di pasar ponsel Android.

Waktu terus berputar, teknologi semakin bringas menunjukkan perannya di dunia komunikasi. Setiap vendor beradu saing menyuguhkan barang dagangannya secara sempurna. Tak terkecuali, Microsoft yang juga ingin menunjukan tajinya dengan mengeluarkan OS Windows Phone. Sayangnya, upaya tersebut belum bisa memberikan keuntungan yang nyata bagi perusahaan yang digawangi oleh Bill Gates ini.

Sampai dipenghujung tahun 2013, vendor besar mulai mengenalkan Smartwatch untuk menyempurnakan kinerja ponsel pintar. Ada Samsung yang muncul dengan varian Samsung Galaxy Gear dan juga Sony Smartwatch 2 yang merupakan penyempurnaan seri sebelumnya. Bukan hanya jam tangan biasa, smartwatch memiliki fungsi layaknya smartphone.

Lebih dari itu, beberapa jam tangan pintar justru dapat digunakan untuk memotret, berkirim pesan hingga menjadi remot televisi. Pintar bukan? Benar saja, dengan fungsi dan fitur seperti itu, harga yang ditawarkan juga tidaklah murah. Kemampuannya yang gemilang, semakin membuat orang yang memiliki smartphone tampak begitu sempurna.

Bagaimana tidak, bentuk smartwatch yang begitu serupa jam tangan mewah membuat setiap orang yang memakainya bangga. Pada masa sekarang ini, komunikasi jarak jauh bukanlah hambatan lagi. Dukungan operator penyedia layanan jaringan komunikasi ponsel yang cukup memadai, memastikan kinerja telepon genggam optimal hingga 24 jam. Tak heran, jika mulai sekerang hingga beberapa tahun ke depan, komunikasi bisa berpindah dari mulut hingga ke tangan.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : iwan-tantomi

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya