1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Ada tangan Hilmi Aminuddin di konflik Fahri Hamzah dan PKS

Penulis : randy ferdi firdaus

21 Juli 2016 10:05

Fahri Hamzah melawan habis-habisan

Sudah lama tidak menulis konflik atau perkembangan partai politik belakangan. Yang sudah agak meredup adalah masalah internal yang terjadi di PKS. Bukan masalah internal secara luas, sebetulnya hanya karena Fahri Hamzah dipecat dari seluruh jenjang keanggotaan partai pimpinan Sohibul Iman.

Fahri Hamzah dipecat karena dinilai tidak loyal sering berkomentar kasar, tidak seperti kader PKS kebanyakan. Kalau dijabarkan secara rinci konflik itu, mungkin bakal panjang lebar gak selesai nulis sehari semalam. Sudah banyak juga dijelaskan soal gugatan hukum dan pembelaan PKS pecat kader peraup suara terbanyak di Pemilu 2014 dari NTB itu di media massa.

Saya hanya ingin sedikit mengungkap, latar belakang, benang merah konflik yang terjadi. Informasi ini tentu diperoleh bukan dari obrolan warung kopi. Tapi diskusi-diskusi di restoran dengan pemilik kepentingan langsung di internal PKS. Insya Allah valid. he he he he....

Orang-orang selama ini bilang, kalau Fahri Hamzah, Hilmi Aminuddin dan Anis Matta itu satu paket. Orang juga yakin bahwa yang berkonflik antara kubu Hilmi dan Ketua Majelis Syuro sekarang Salim Segaf Aljufrie. Padahal, tidak begitu ceritanya.

Sedikit nih membocorkan soal munas PKS tahun 2015 lalu di Bandung. Sebetulnya, mayoritas pemilik suara meminta agar Anis Matta kembali memimpin PKS. Anis disebut sebagai orang yang sukses mengembalikan citra PKS dari hantaman badai korupsi sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasaan Ishaaq. Gara-gara kawan ini, PKS selalu diidentikan dengan 'sapi'. Enggak percaya? lihat kolom komentar pembaca di tiap berita online, pasti ada haters yang bawa-bawa sapi. hehehehe...

Kira-kira, pengurus PKS di 30 provinsi itu minta agar Anis Matta kembali pimpin PKS. Sayang, faksi tua tidak terima dan tidak setuju dengan aturan main baku dalam sebuah pemilihan pimpinan partai ini. Mereka adalah Hilmi, Salim Segaf dan Hidayat Nur Wahid. Tiga orang ini tak mau Anis kembali memimpin. Rupanya, memang Anis dan Hilmi ini tak akur toh.. Tidak seperti analisa kebanyakan pengamat.

Akhirnya sepakat, nama Anis Matta didrop dalam munas PKS. Kemudian entah dari mana datangnya, nongol nama Sohibul Iman. Sidang Majelis Syuro pun menetapkan Sohibul Iman terpilih sebagai presiden PKS gantikan Anis Matta. Dari sinilah, konflik mendera para loyalis Anis Matta, yang berujung pada pemecatan Fahri Hamzah.

Singkat cerita, ketiga petinggi PKS minta agar seluruh loyalis Anis Matta disingkirkan dari kepengurusan. Kabarnya, di daerah sudah bersih. Namun PKS tampak kesulitan menggoyang posisi Fahri Hamzah yang rupanya melakukan perlawanan sengit.

Konflik Fahri ini juga tidak lepas dari permainan intelijen di internal partai dakwah. Berawal dari surat pemecatan Fahri, sebelum dirilis sudah dibawa dan ditunjukkan kepada pimpinan DPR seperti Fadli Zon dan Setya Novanto. Orang itu adalah Sigit Haryo Wibisono. Siapa dia? silakan di googling aja ya..

Kemudian, di tengah konflik ini juga muncul nama Suripto. Siapa dia? salah satu anggota intelijen juga. Kok bisa ada di PKS? Ya karena yang bawa adalah Hilmi Aminuddin yang juga anggota intelijen. Apa kaitannya dengan konflik Fahri? Sigit dikenal dekat dengan Suripto, Suripto yang bawa Hilmi. Gitu benang merahnya.

Jadi benar, bahwa Hilmi Aminuddin yang berada di balik pemecatan Fahri Hamzah?

Ya bisa dibilang demikian. Yang jelas, Sigit ini sering disebut di kalangan politisi, bukan orang sembarangan. Di setiap ada peristiwa besar dalam republik ini, selalu ada nama dia. Entah benar atau cuma mitos kelihaian kawan ini.

Hilmi memang tak akur dengan Anis Matta sejak kasus sapi. Anis Matta dan para loyalisnya dituding sebagai pihak yang menyeret-nyeret nama Hilmi dan anaknya di kasus suap sapi itu. Yah katanya, ada dendam antara Ustaz Hilmi dan loyalis Anis Matta karena konflik ini.

Saya sendiri pernah coba mengonfirmasi ini kepada Fahri Hamzah langsung, tapi dia tak mau banyak komentar tentang hubungan Hilmi dengan Suripto dan Sigit.

"Rumit kan? Itu tugas kamu cari tahu," kata Fahri beberapa waktu lalu.

Fahri sendiri terus melakukan perlawan melalui jalur hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia menggugat pemecatannya, ingin kembali ke partai dakwah. Tak terima dizalimi, ingin memperjuangkan seratus ribu lebih warga NTB yang telah memilihnya di pemilu 2014.

PKS pun kembali coba membuka forum lobi dengan sejumlah persyaratan agar Fahri Hamzah kembali ke partai. Sayang, syarat akui kesalahan, minta maaf dan cabut gugatan hukum tak diindahkan oleh Fahri yang tetap merasa tidak bersalah. Bahkan dia menyebut oknum di PKS yang harusnya minta maaf.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : randy-ferdi-firdaus

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya