1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Balita Ditemukan Tanpa Kepala di Parit, 2 Pengasuh PAUD di Samarinda Jadi Tersangka

Penulis : Moana

22 Januari 2020 11:33

Seorang balita ditemukan tewas

Pada 22 November 2019 lalu, seorang balita bernama Yusuf Ahmad Ghazali (4) dinyatakan hilang dari PAUD dan Tempat Penitipan Anak Jannatul Athfal yang berada di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 8 Desember 2019, jasad Yusuf ditemukan di anak sungai Karang Asam Jalan Pangeran Antasari, Gang 3, RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.

2 dari 8 halaman

Ditemukan tanpa kepala dan beberapa organ tubuh lain

Yusuf ditemukan dalam kondisi mengenaskan yakni tanpa kepala. Selain kepala, organ tubuh lain seperti jantung, paru, tangan dan beberapa bagian lain juga dinyatakan hilang. Tulang dada pun tampak keluar.

Pihak keluarga menyakini bahwa itu adalah Yusuf dari pakaian yang ia kenakan dan masih melekat di tubuhnya yang bertuliskan ‘Monas’. Jasad Yusuf kemudian dievakuasi ke RSUD Wahab Syaharie guna penyelidikan lebih lanjut.
3 dari 8 halaman

Ditemukan kulit hewan reptil

Dari hasil oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak kepolisian menemukan kulit hewan reptil di jasad Yusuf. Terkait hal ini, Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman mengatakan bahwa Yusuf diduga terpeleset ke parit dan hanyut dalam air.

Selain itu Arif juga mengatakan parit depan PAUD tersebut terhubung dengan parit lokasi penemuan mayat melalui saluran drainase Karang Asam Kecil. Hal tersebut yang kemudian membuat jasad Yusuf menjadi lembek dan beberapa bagian tubuh lainnya lepas. Apalagi saat kejadian, Samarinda sedang diguyur hujan lebat dan sejumlah titik terendam banjir.
4 dari 8 halaman

Jasadnya dimakan reptil

Selain itu Arif juga mengatakan dengan temuan kulit reptil di mayat tersebut, ada dugaan jasad Yusuf telah dimakan oleh reptil.

"Di dalam tubuh jasad itu ada kulit reptil. Apakah itu ular, biawak atau apa, nanti kita ungkap lebih lanjut. Tapi, kemungkinan saat hanyut dimakan biawak atau terhantam tembok-tembok," kata Arif.
5 dari 8 halaman

Polisi tetapkan 2 tersangka

Sementara itu, setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi, pihak Polsek Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kini telah menetapkan dua tersangka kasus kematian Yusuf tersebut pada Selasa (21/1/2020) kemarin. Kedua tersangka itu adalah ML dan SG, dan keduanya merupakan pengasuh di PAUD tersebut. Penetapan status tersangka tersebut seiring dengan keluarnya hasil DNA jasad yang ditemukan tanpa kepala identik dengan Yusuf.

"Setelah kami lakukan gelar perkara bersama tim Reskrim Polres Samarinda. Kami menyimpulkan bahwa dua orang tersebut bisa dinaikkan statusnya tersangka," ungkap Kapolsek Samarinda Ulu, Ipda Muhammad Ridwan.
6 dari 8 halaman

Dijerat pasal 359

Ridwan mengatakan, jika pihaknya telah menyimpulkan kematian Yusuf akibat tercebur di parit. Sementara itu, dua tersangka ini dikenakan dengan Pasal 359 KUHP karena telah dianggap lalai hingga mengakibatkan nyawa seseorang melayang. Ancaman hukuman keduanya di atas lima tahun penjara.

"Malam ini juga kami menjemput kedua tersangka itu di PAUD," kata Ridwan.
7 dari 8 halaman

Belum ditemukan tindak pidana lain

Selanjutnya, pihaknya akan memeriksa lebih lanjut selama 24 jam untuk menentukan apakah kedua orang tersebut ditahan atau tidak. Namun, Ridwan mengatakan bahwa pihaknya hingga kini masih belum menemukan tindak pidana lain di balik kematian Yusuf tersebut.

"Kami sudah simpulkan bahwa Yusuf meninggal karena tercebur ke parit. Belum ditemukan ada tindak pidana," jelasnya.
8 dari 8 halaman

Kronologi

Sebelumnya, pada 21 November 2019 sore, Yusuf dititipkan orang tuanya di PAUD Jannatul Athfal. PAUD tersebut jaraknya tak jauh dari rumah tinggal Yusuf di Samarinda, Kalimantan Timur. Di dalam kelas, Yusuf tak sendirian melainkan bersama 6 bocah lainnya ditemani sang pengasuh.

Sekitar pukul 17.00 WITA sang pengasuh pergi ke kamar mandi meninggalkan Yusuf dan teman-teman di dalam kelas. Sekitar lima menit kemudian dia kembali dan menemukan pintu kelas dalam keadaan terbuka. Dan sang pengasuh mendapati bahwa Yusuf sudah tak ada di kelas. Bocah tersebut diduga keluar kelas seorang diri.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya