1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Nasib Pasien yang Diduga Terjangkit Virus Corona di Beberapa Daerah di Indonesia

Penulis : Moana

27 Januari 2020 11:32

Geger virus Corona

Planet Merdeka - Virus Corona masih terus menjadi perhatian di seluruh penjuru dunia. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini kini dikabarkan telah menewaskan 13 orang. Sementara itu, sebanyak 1.300 lebih orang juga telah terjangkit virus mematikan yang belum ada obatnya ini.

Bukan hanya di China, tapi beberapa wilayah di Asia juga sudah ada sejumlah orang yang terjangkit virus ini. Para pasien pun harus diisolasi di ruangan khusus untuk menghindari penularan pada pasien lain.

2 dari 7 halaman

Sejumlah pasien di Indonesia

Di Indonesia, beberapa orang juga dikabarkan telah terjangkit virus tersebut. Sejumlah pasien yang diduga terjangkit virus corona itu tersebar di Manado, Jambi, Sorong, hingga Jakarta. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, beberapa pasien telah dinyatakan negatif dari virus corona.

Meski begitu, masih ada pasien yang belum dinyatakan negatif dari virus corona. Dan hal ini dibutuhkan waktu dua sampai tiga hari untuk memastikan hasil pemeriksaan medis terhadap pasien-pasien tersebut.
3 dari 7 halaman

Penerjemah Lion Air di Manado

Pada Sabtu (25/01/2020) lalu, seorang penerjemah di pesawat Lion Air penerbangan luar negeri ke Bandar Udara Sam Ratulangi, diduga terjangkit virus corona. Penerjemah berusia 23 tahun berinisial G itu langsung dibawa ke rumah sakit Prof Kandou, Kota Manado untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Pasien tersebut sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya yang merasa panas dan disertai demam serta influenza, saat kembali dari Guangzhou, China, sekitar enam hari yang lalu dalam penerbangan internasional nomor JT-2740 tujuan Manado, Sulawesi Utara.

"Jadi saat mendapatkan laporan tentang itu, pasien kemudian dijemput oleh ambulans di hotel tempat dirinya menginap. Ini langkah awal yang dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi," kata Kabid Pelayanan Medik RSUP Prof Kandou Manado dr Hanry Takasenseran.

Takasenseran menambahkan bahwa pasien tersebut sudah dilakukan pemeriksaan darah, pengambilan lapisan tenggorokan dan menjalani foto rontgen. Semuanya, dilaksanakan dokter yang ditunjuk khusus untuk menangani pasien tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Steaven Dandel, menuturkan, suhu tubuh perempuan tersebut juga tidak sampai 38 derajat celcius. Meski begitu, kru Lion Air itu tetap harus menjalani isolasi sejak Sabtu (25/01/2020) pukul 14.30 WITA. Steaven menjelaskan, kriteria pasien yang terjangkit virus corona ini mencakup tiga hal, yakni demam dan batuk, pilek serta nyeri tenggorokan, hingga radang paru-paru atau pneumonia.

Sementara menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, penerjemah itu dievakuasi ke rumah sakit karena suhu tubuhnya mencapai 38 derajat.

"Ketika dilakukan tes suhu tubuh (badan) oleh tim medis menunjukkan 38 derajat. Sebagai tindakan preventif, yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan cepat dan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Manado," ucap Danang.

Meski begitu, keberangkatan penerbangan JT-2740 pada Jumat (24/01/2020) dipersiapkan secara baik. Pesawat mengudara dari Baiyun Guangzhou pukul 22.15 waktu setempat dan mendarat hari berikutnya Sabtu (25/1) di Sam Ratulangi pada 02.15 WITA. Lion Air juga menyampaikan terima kasih atas kerjasama, pengawasan dari tim kesehatan dan berbagai pihak yang terlibat menangani masalah ini.
4 dari 7 halaman

Pasien di Jambi

Sementara di Jambi, Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi, sejak Sabtu (25/01/2020) malam juga telah mengisolasi seorang pasien yang diduga terinfeksi virus Corona. Hal itu dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit RSUD Raden Mattaher Jambi, dr. Samsiran Halim. Samsiran mengatakan, pasien itu merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit swasta terbesar di Jambi.

"Pasien dirujuk ke sini karena mengalami gejala flu dan demam setelah pulang dari China," kata Samsiran.

Pasien itu akan tetap dalam ruang perawatan isolasi dan ditangani petugas medis menggunakan alat perlindungan diri lengkap, hingga diketahui secara jelas terkait penyakit yang dideritanya. Samsiran, yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tersebut juga telah menginstruksikan petugas medis kesehatan yang menangani pasien terduga Corona berhati-hati dan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Pihak RSUD Raden Mattaher menjelaskan belum bisa memastikan apakah pasien itu positif virus corona atau tidak.

“Saat ini, kami belum dapat memastikan apakah pasien tersebut terjangkit virus Corona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak dokter yang merawat, yakni dokter spesialis paru," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi, dr. Dewi Lestari.

Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 26 tahun itu hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus di RSUD Raden Mattaher Jambi. Pihaknya juga tengah melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Dan diketahui pula bahwa pasien tersebut sempat mengunjungi Wuhan, China. Selain pasien tersebut ada 3 orang lain yang merupakan temannya yang kini tengah melakukan skrining.

"Pasien yang masih belum diketahui identitasnya ini, mengaku telah mengunjungi Wuhan, China. Skrining juga dilakukan untuk orang-orang yang berada di sekeliling pasien. Skrining sendiri bertujuan untuk mengantisipasi virus corona, diketahui 3 orang teman pasien tengah dilakukan skrining," ucap Dewi.

Namun Dewi mengatakan pasien itu dirujuk ke RSUD Raden Mattaher karena mengalami gejala flu dan demam setelah pulang dari China. Pihak RSUD Raden Mattaher Jambi juga telah menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan dan kesehatan, seperti selalu cuci tangan, pakai masker dan jangan bepergian ke tempat yang ramai dulu, agar terhindar dari virus corona.
5 dari 7 halaman

Pasien di Sorong

Selain di Manado dan Jambi, seorang pria berinisial YP (39) yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Yunnan, China, pun kini tengah dirawat intensif di ruang isolasi RS Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat, sejak Sabtu (25/01/2020). WNA yang sedang berwisata di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat diduga terjangkit virus Corona. Terkait hal ini, Direktur RS Sele Be Solu, dr Mavkren J Kambuaya, mengatakan mereka menerima YP dari karena rujukan dari Rumah Sakit Pertamina Sorong.

"Memang benar, semalam kami menerima pasien rujukan dari Rumah Sakit Pertamina yang diduga terinfeksi virus Corona. Pasien tersebut berusia 39 tahun, berinisial YP. Tujuan perjalanannya sebenarnya diving ke raja ampat. Setelah diving dua hari, kemudian turis tersebut mendatangi Rumah Sakit Pertamina dengan keluhan demam dan batuk," kata Mavkren.

Mavkren memastikan penanganan yang dilakukan oleh tim dokter di RS Sele Be Solu sudah maksimal dan sesuai dengan standar pelayanan atau SOP-nya.

"Semalam waktu dibawa ke sini, suhu tubuhnya 38 derajat celcius. Namun setelah diberikan obat penurun panas, suhu tubuhnya turun jadi 37 derajat celcius dan batuknya juga sudah berkurang," ucap Mavkren.

Sementara pasien itu masih dalam observasi dan follow up, sembari menunggu koordinasi dari Dinas Kesehatan Kota Sorong dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. Selain itu, Mavkren juga belum bisa memastikan apakah pasien YP terinfeksi virus Corona atau tidak.

Pasalnya, menurut Mavkren untuk memastikan apakah pasien itu terjangkit virus Corona atau bukan, harus dilakukan pemeriksaan VSR pada tenggorokan pasien. Ia juga meminta masyarakat Kota Sorong tidak perlu khawatir dengan virus corona karena pasien itu belum dinyatakan positif.
6 dari 7 halaman

Pasien di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan negatif virus Corona

Jika di beberapa rumah sakit lain masih dalam masa observasi hasil dari pemeriksaannya, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso Jakarta memastikan bahwa satu pasiennya tidak terjangkit atau negatif virus Corona. Sebelumnya, pasien itu sempat diduga terjangkit virus Corona karena memiliki riwayat perjalanan dari China dan mengalami demam hingga sesak napas.

"Pasien dipastikan negatif virus corona. Pasien saat ini hanya flu dan batuk," ujar Humas RSPI Sulianti Saroso, Wiwiek, saat dihubungi.

Wiwiek tak merinci detail penyakit pasien. Namun, ia menegaskan pasien tak terjangkit virus mematikan dari Wuhan, China, itu. Pasien tersebut sempat diduga terjangkit virus Corona pada Jumat (25/01/2020) lalu. RSPI membutuhkan waktu selama dua hingga tiga hari untuk menunggu hasil laboratorium.
7 dari 7 halaman

Menkes Terawan pastikan tak ada WNI yang terjangkit Virus Corona

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan hingga saat ini tak ada WNI yang terjangkit virus Corona mematikan tersebut. Terawan mengatakan bahwa hingga Minggu (26/012/2020), ia belum menerima laporan WNI yang terjangkit virus corona.

"Tidak ada yang disuspect (virus corona), ayo hidup sehat, jaga kesehatannya tidak akan ketularan," kata Terawan.

Mantan Kepala RSPAD ini meminta masyarakat tak perlu panik dengan virus Corona yang mulai menyebar ke beberapa negara. Meski begitu Terawan meminta agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan pola makan agar tidak terjangkit virus corona.

"Yang jelas, (tingkatkan) kewaspadaan tinggi dengan cara hidup sehat. Dengan hidup sehat anda semua akan mencegah terjadinya ketularan dan menularkan (virus corona)," ucap Terawan.

Terawan juga enggan membicarakan soal rencana travel warning bagi turis China yang akan berkunjung ke Indonesia. Menurutnya pemerintah Indonesia akan sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh WHO terkait virus Corona yang kini menjadi perhatian di seluruh dunia tersebut.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya