1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Beginilah Kronologi Granat Meledak yang Tewaskan Anak SD, Kepalanya Hancur dan Tangannya Putus

Penulis : Moana

15 Februari 2019 09:47

Granat meledak tewaskan anak SD

Planet Merdeaka - Peristiwa tak terduga kembali terjadi dan mengejutkan masyarakat. Kali ini tentang seorang anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang tewas usai terkena ledakan granat. 

Peristiwa mengerikan itu terjadi di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Kamis (14/2/2019) siang sekitar pukul 14:00 WIB. 

2 dari 7 halaman

Identitas korban

Seorang bocah SD pun akhirnya meninggal dunia setelah terkena serpihan ledakan granat tersebut. Korban meninggal yakni M. Ibnu Mubarok, yang berusia 11 tahun.

Selain Ibnu ada pula dua orang temannya yakni Doni (11) dan Sahrul (11) yang juga menjadi korban. Namun beruntung, nyawa Doni dan Sahrul masih bisa terselamatkan. Tetapi, kini kedua bocah tersebut harus menjalani perawatan intensif karena menderita luka yang cukup serius akibat serpihan granat.
3 dari 7 halaman

Kepalanya hancur dan tangannya putus

Akibat ledakan granat tersebut Ibnu menderita luka yang cukup parah di kepala dan tangannya.

Akibat peristiwa tersebut tangan Ibnu putus dan kepalanya hancur. Dan akhirnya bocah tersebut pun meregang nyawa setelah terkena ledakan granat tersebut.
4 dari 7 halaman

Kronologi kejadian : korban temukan kaleng susu yang berisi granat aktif

Kejadian tersebut bermula ketika Ibnu dan teman-temannya bermain di Kampung Padati Mondok RT 04/09 Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang, tepatnya di dekat lapangan tembak berjarak lk 300 M. Ibnu pun menemukan sebuah kaleng susu yang ternyata berisi granat aktif di dekat rumahnya. Ibnu pun kemudian membawa benda yang ia dapatkan itu ke rumahnya.

“Mereka sedang bermain ke lapangan tembak untuk mencari bambu kerisik buat mainan dan menemukan sebuah benda yang diduga granat,” kata Kaur Pemerintahan Desa Ciaruteun Ilir, Samsudin.

5 dari 7 halaman

Kronologi kejadian : Sempat dibuang oleh ibu korban

Granat aktif itu ternyata juga sempat disimpan oleh ibu korban di rumah. Selanjutnya pada hari Selasa 12 Februari 2019, kaleng susu yang diduga berisi granat tersebut dibuang oleh ibu korban, Siti Nurhasanah ke halaman di sekitar kebun dekat rumah mereka.

Dan kemudian pada hari Kamis, 14 Februari 2019, korban mengambil kembali kaleng susu tersebut yang sempat dibuang oleh ibunya. Kemudian Ibnu bermain dengan 2 orang temannya yakni Doni dan Sahrul yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut.

6 dari 7 halaman

Kronologi kejadian : kaleng susu berisi granat meledak

Korban pun kemudian memainkan kaleng susu tersebut dengan cara dipukul-pukul menggunakan batu oleh Ibnu. Dan secara tiba-tiba kaleng berisi granat tersebut meledak dan mengenai korban. Sehingga Ibnu pun meninggal di lokasi kejadian.

Akibat ledakan granat itu, kepala korban hancur dan tangan sebelah kanan putus. Dua rekan korban juga mengalami luka berat pada bagian kaki dan tangannya. Setelah kejadian tersebut, ketiga korban pun langsung dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan pertolongan.
7 dari 7 halaman

Ledakan berjarak 7 meter

Ledakan yang diduga granat tersebut berjarak radius 7 meter. Pasalnya serpihannya bukan hanya mengenai 3 korban tersebut melainkan juga dinding rumah warga sekitar.

Samsudin yang berada di kantor desa pun mengaku sempat mendengar ledakan granat tersebut. Padahal menurut Samsudin jarak antara lokasi granat meledak dengan kantor desa hampir satu kilometer.

“Lokasi lapangan tembak berdekatan dengan pemukiman warga. Hanya berbatasan dengan jalan raya saja,” kata pria yang masih saudara dengan korban meninggal dunia.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya