1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Beredar Video Anggota TNI Pukul Warga, Sebabnya Berawal dari Pemukulan Dandim Buleleng

Penulis : Ronz

24 Agustus 2021 14:21

Adapun swab test dilakukan karena sebelumnya terdapat 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Planet Merdeka - Sebuah video yang memperlihatkan beberapa orang berseragam TNI yang memukul warga menjadi viral di media sosial.

Mengutip dari keterangan unggahan tersebut, kejadian ini terjadi di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Senin (23/08/2021).

Menurut Dandim Buleleng, Muhammad Windra, peristiwa berawal ketika ada yang yang memukul kepalanya dari belakang saat sedang melakukan swab test di desa tersebut.

"Saya bingung siapa yang mukul saya. Nah, saat itulah anggota saya yang berada di kanan kiri saya langsung spontan mengejar pelakunya," katanya.

Adapun swab test dilakukan karena sebelumnya terdapat 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 2 orang meninggal dunia di desa itu.

"Sehingga dari data dua itu, kemarin saya dengan Kapolres Buleleng ke sana sambil menyerahkan sembako bantuan. Kami, berdiskusi dan dari hasil diskusi dengan toko-toko masyarakat dengan Bapak Camat dan Kepala Desa dan Kelian adatnya (atau) tokoh adatnya kami peroleh informasi dan mencapai kesepakatan untuk hari ini kami mentesting dan mentracing kemungkinan warga Sidetapa yang kemungkinan positif Covid-19," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Kronologi kejadian.

Dari testing dan tracing kepada 104 orang dan diperoleh 4 orang positif. Karena, yang lain tidak mau ditesting dan tracing maka salah satu upaya yang dilakukan adalah menjaring warga-warga yang lalu lalang di jalan desa tersebut.
Warga diarahkan untuk dilaksanakan testing acak untuk test antigen.

Kemudian, 2 pengendara motor melewati lokasi dan petugas gabungan dari TNI dan Polri, BPBD dan Saat Satpol PP mengarahkan dua remaja itu untuk tes antigen.

Mereka menolak dan kemudian melarikan diri dengan terlebih dahulu menabrak petugas dan langsung kabur. Namun, mereka kembali lagi terus menanyakan kepada petugas dan berkata,

"Ngapain kalian menghalang-halangi jalan saya,".

Mendengar hal itu, sehingga anggota mendekati dan menarik mereka untuk bisa di tes antigen tetapi remaja yang diketahui mahasiswa itu, menolak dan meronta-ronta dan melawan.

"Bapak dari anak itu kemudian datang dan juga saya ajak bicara kemudian akan kita antigen dulu tapi bapaknya tetap menarik anaknya untuk pulang," ujarnya.

"Tiba-tiba kepala saya dipukul dari belakang. Jadi yang (video) di instagram hanya sepotong dari versi mereka saja," kataya.

Sementara, untuk kedua remaja itu setelah kejadian saat ini sudah berada di rumahnya dan pihaknya sudah memaafkan kedua remaja tersebut.

Kepala Desa Sidetapa yakni Ketut Budiasa menarangkan, belum bisa memberikan penjelasan terkait peristiwa itu. Karena, Pihaknya masih akan membicarakannya terlebih dahulu dengan berbagai tokoh masyarakat.

"Soalnya, saya perlu ngomong karena ini masalah di desa, saya akan ngomong sama tokoh-tokoh masyarakat untuk sehingga tidak terlalu melebar masalahnya," ujar Budiasa. [*imron]

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya