1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Bunuh Kekasih Dengan Cara Sadis, Karena Mengaku Telah Hamil 2 Bulan

Penulis : Queen

14 Juni 2019 14:39

Motif Prada DP bunuh Vera

Planet Merdeka - DP, pelaku pembunuhan dan pemutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria (21) akhirnya tertangkap setelah lama buron. Motif pembunuhan Vera oleh Prada DP akhirnya terungkap setelah pelaku ditangkap di padepokan Banten.

Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM, Donald Siagian, mengatakan dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Vera meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.

Menurut Donald, desakan membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Vera saat berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

2 dari 9 halaman

Korban hamil dua bulan

"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).

Donald menerangkan, keributan di dalam kamar akhirnya terjadi antara pelaku dan korban. Prada DP lalu membekap Vera hingga meninggal.

"Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal. Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujarnya.

Meski begitu, Donald mengaku akan masih tetap melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari Prada DP dan para saksi di lokasi kejadian.

"Tapi itu penelitian sementara, belum ada keterlibatan orang lain, tapi nanti ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," jelasnya.
3 dari 9 halaman

Jasad Vera ditemukan di penginapan

Diketahui Jasad Vera Oktaria, ditemukan dalam kondisi dimutilasi di dalam kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kabar penemuan mayat korban mutilasi ini awalnya tersebar luas di jejaring sosial Facebook. "Telah di temukan korban mutilasi di penginapan SAHABAT MULYA, simpang Hindoli sungai lilin di perkirakan korban sudah ada 5 hari di dalam koper di sebuah kamar, saat ini masih dalam penyelidikan apa motif pelaku melakukan tindak kriminal tersebut, himbauan kepada warga agar lebih berhati2 dalam berteman dgn org yg baru dikenal," begitu isi pesan yang beredar luas di Facebook.
4 dari 9 halaman

Awal mula penemuan mayat

Penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan seorang pengurus penginapan, Nurdin bin Arsan. Kamis (9/5/19), sekitar pukul 13.00 WIB, Arsan tengah membersihkan lokasi penginapan. Saat tengah menyapu, Arsan sesekali mencium bau menyengat yang bersumber dari kamar 06 penginapan tersebut. Arsan lalu curiga dan langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut. Namun tidak ada respons dari penghuni kamar. Arsan yang mengira tak ada apa-apa. Ia lalu menghubungi orang tuanya untuk menanyakan keberadaan tamu di kamar 06 itu yang tidak kunjung kembali setelah membawa kunci kamarnya. "Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin." "Setelah pihak polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru di buka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong jenazah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Arsan.
5 dari 9 halaman

Prada DP memesan kamar atasnama Doni

Prada DP terdaftar memesan kamar 06 itu atas nama Doni yang mengaku beralamat di Karang Agung. Ia tak menyertakan KTP saat memesan kamar tersebut. "Tamu itu datang ke penginapan 2 orang laki-laki dan perempuan tanpa identitas datang ke penginapan pada Selasa (7/5/19) sekitar pukul 22.00 WIB, mereka membawa 1 koper warna hitam,"ungkapnya. Pada hari Rabu (9/5/19) sekitar pukul 09.00 WIB tamu laki-laki penghuni kamar 06 terlihat keluar sambil menelepon bertanya tentang masalah harga sewa speed. "Pada sore harinya pukul 17.00 WIB terlihat oleh orang tua saya Murniati bahwa laki-laki tersebut kembali ke penginapan dengan membawa masuk kembali 1 unit koper lagi dari luar." "Setelah terlihat beberapa kali tersebut laki-laki penginap itu tidak kelihatan lagi pada Kamis,"jelasnya.
6 dari 9 halaman

Kondisi korban saat ditemukan

Sementara berdasarkan keterangan dari pihak Polsek Sungai Lilin, saat pihaknya datang dan membuka kamar, mayat tersebut sudah tergeletak di atas ranjang dalam keadaan tidak mengenakan busana dan kondisi tangan sudah terpotong. Mayat itu disembunyikan di springbed dalam keadaan membusuk lantaran diduga telah meninggal lebih dari tiga hari.
7 dari 9 halaman

Identitas korban

Polisi lalu mulai mengidentifikasi korban. Ia lalu mendapati bahwa wanita tersebut bernama Vera Oktaria (20), seorang warga 16 Ulu Palembang. Vera merupakan karyawan Indomaret yang baru bekerja selama satu minggu. Ia dikabarkan hilang sejak Rabu (7/5/2019) dan tidak pernah pulang ke rumah lagi. Kepala toko yang menjadi rekan kerja Vera, Arina menyebutkan, pertemuan terakhirnya dengan Vera adalah saat ia pamit untuk pulang. "Kebetulan saat terakhir ketemu saya shift sore sedangkan Vera shift pagi jadi kami sempat ketemu, dia juga biasanya kalau pulang kerja naik motor sendiri," ujar Arina Arina menjelaskan, ibu korban juga sempat datang malam hari menanyakan keberadaan Vera. Namun, sampai esok harinya Vera diketahui mulai tidak masuk kerja.

8 dari 9 halaman

Barang bukti tidak ditemukan

Dijelaskan Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti didampingi Kasat Reskrim AKP Deli Haris saat ditemui di Kamar Mayat RS Bhayangkara Palembang, barang bukti tidak banyak ditemukan di lokasi kejadian. Korban ditemukan dalam kondisi telanjang. "Di lokasi kejadian, hanya ditemukan tas koper warna hitam. Di lokasi sama sekali tidak ditemukan barang bukti lainnya," ujarnya. Dikutip Kompas.com, Jumat (10/5/2019), Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi menjelaskan bahwa beberapa saksi terkait kejadian tersebut sudah diperiksa.

9 dari 9 halaman

Vera diduga akan dibakar oleh Prada DP

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian, ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa korban akan dibakar oleh pelaku. "Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019). Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer. Saat kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur. "Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya