1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Diduga Telah Cabuli 20 Siswa, Fakta Terbaru Kasus Guru Cabul di SDN Kauman 3 Malang

Penulis : Queen

13 Februari 2019 12:19

Fakta soal guru cabul di SDN Kauman 3 Malang

Planet Merdeka - Sejumlah fakta terungkap dari kasus dugaan guru cabul yang terjadi di SDN Kauman 3 dan telah ke Polres Malang Kota termasuk adanya video bukti. Fakta-fakta soal guru cabul yang merupakan guru olahraga berinisial IM itu berupa rekaman video.

2 dari 13 halaman

Fakta terungkap dari pengakuan murid

Fakta mencengangkan itu diketahui justru dari pengakuan para korbannya dan keterangan beberapa wali murid yang sudah dibicarakan bersama oleh pihak sekolah.

Banyak fakta terungkap pada pertemuan wali murid dengan pihak sekolah pada 29 Januari 2019 termasuk pengakuan adanya rekaman video bukti kelakuan IM yang direkam guru lain. Pada saat itu (29 Januari) pihak sekolah mengundang sekitar 20 orangtua wali murid dengan undangan topik agenda pendidikan.
3 dari 13 halaman

Pihak sekolah telah mengetahui kasus dugaan pencabulan pada siswa SD

Dalam pertemuan para wali murid pada 29 Januari 2019 Kepala Sekolah SDN Kauman 3 Irina Rosemaria dan Musiah, seorang guru kelas 6 yang menerima para wali murid memberi pengakuan soal kasus tersebut . Saat pertemuan itu, kepala sekolah menyatakan kalau pihaknya kecolongan akibat perilaku yang dilakukan oleh guru olah raga. Tapi pihak sekolah terkesan menghindari penyelesaian kasus ini melalui jalur hukum.
“Apa tidak dipikirkan lebih jauh. Nanti anak-anak anda akan dibawa-bawa oleh para wartawan dan polisi,” ujar kepala sekolah ditirukan salah satu orangtua korban pada wartawan.
4 dari 13 halaman

Sekolah mengutamakan nama baik daripada melaporkan kejahatan

Sekolah juga mempertimbangkan nama baik sekolah saat kasus itu dilaporkan ke pihak kepolisian.
5 dari 13 halaman

Ada bukti rekaman video

Salah seorang wali murid, orangtua siswa SD yang jadi korban menyebut dalam pertemuan dengan pihak sekolah sempat disebut ada bukti rekaman video yang menunjukkan perilaku bejat guru cabul IM pada muridnya.
6 dari 13 halaman

Video direkam oleh seorang guru

“Ada juga rekaman video yang diambil oleh seorang guru. Video itu menggambarkan pelecehan yang dilakukan pelaku. Tapi ya itu, video itu sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya. Saya tegaskan, kalau pihak sekolah sampai menghilangkan video itu, berarti itu salah, karena itu barang bukti,” tegasnya.
7 dari 13 halaman

Korban diduga lebih dari 20 siswa

Pertemuan antara wali murid dan pihak sekolah diikuti oleh 20 undangan wali murid. Diduga jumlah siswa SD yang diduga jadi korban pencabuan oknum guru IM adalah 20 siswa. Bahkan jumlah korban bisa lebih dari 20 siswa SD, karena belum semua korban terbuka dan menyampaikan apa yang dialaminya.
8 dari 13 halaman

Pelaku lakukan aksi bejat sejak tahun 2000

Saat kasus dugaan guru cabul di SDN Kauman 3 kota Malang muncul ke permukaan, beberapa informasi baru ikut uncu terkait terduga guru pelaku pencabuan, IM. IM diduga sudah melakukan aksi pencabuan pada murid-murid SDnya sejak sebelum dipindah ke SDN Kauman 3. Ternyata aksi bejat IM sudah diketahui beberapa wali murid saat IM masih mengajar di SDN JOdipan kota Malang.
9 dari 13 halaman

Ketua LPMK juga telah ketahui aksi bejat IM

M Rosyidi, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jodipan menceritakan, pelaku pedofil di SDN Kauman 3 diduga merupakan orang yang sama ketika anaknya masih belajar di SD Jodipan. Saat itu, Rosyid kerap mendengar adanya perilaku pelecehan seksual terhadap siswa yang dilakukan oleh seorang guru olahraga berinisial IM.
“Anak saya yang cerita sendiri ke saya. Tapi IM ini tidak berani mendekati anak saya karena mungkin tahu bapaknya siapa,” ujar Rosyid.
10 dari 13 halaman

Korban tidak berani melaoor

Perilaku pelecehan seksual itu sudah ia dengar sejak sebelum tahun 2003. Berdasarkan keterangan Rosyid, IM kerap melakukan sentuhan kepada para muridnya yang perempuan.
“Tapi saat itu anak-anak tidak berani melapor,” imbuhnya.
11 dari 13 halaman

Sekolah sempat menegur

Kemudian para wali murid saat itu melakukan protes kepada kepala sekolah. Setelah itu, kepala sekolah, Mujiono memberikan teguran kepada pelaku. Teguran itu dilakukan Mujiono atas dorongan wali murid yang resah mendegar adanya tindakan perilaku pelecehan seksual.
“Ada teguran keras dari sekolah saat itu sehingga pelaku pindah sekolah. Bahkan pelaku sempat lari ke Madura,” ungkapnya.
12 dari 13 halaman

Institusi pendidikan tidak memberikan efek jera pada pelaku

Dari SD Jodipan, IM kemudian diketahui pindah ke SD Purwodadi. Setelah itu pindah ke SDN Kauman 3. Selama berada di SD Purwodadi ini, Rosyid tidak mendengar adanya tindakan pelecehan oleh IM. Baru di SDN Kauman 3 ini kemudian ia mendengar lagi.
“Pelaku harus dihukum keras. Kalau bisa dipecat. Jangan sekadar dimutasi, itu hanya akan memberi lahan baru bagi dia,” paparnya.
13 dari 13 halaman

Masyarakat berharap ada efek jera bagi pelaku

Rosyid menyarankan kepada petugas kepolisian untuk bisa meminta keterangan kepada Mujiono, mantan kepala sekolah SD Jodipan yang saat ini sudah pensiun.
“Harapan saya bisa ditelusuri dan bisa minta keterangan ke mantan Kepala Sekolah pak Mujiono. Paling tidak bisa memberikan keterangan karena saat itu memberikan teguran kepada IM,” terangnya.
Dalam pertemuan itu, terdapat sejumlah orangtua wali murid yang menangis saat menceritakan kembali pelecehan seksual yang dialami anak-anaknya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya