1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Cerita Mantan Napi Teroris, Ungkap Rencana Aksi Teroris Ledakan Istana Presiden

Penulis : Ronz

9 April 2021 17:12

Cuci otak 1 jam

Bahkan di menit ke-13, Sofyan juga menceritakan soal bagaimana caranya saat mencuci otak (Brain Wash) anak buahnya untuk melakukan jihad.

Dirinya mengaku hanya membutuhkan waktu satu jam untuk mencuci otak (brain wash) calon pelaku bom bunuh diri.

"Saya butuh satu jam dua jam (untuk mencuci otak), apalagi kalau dia punya masalah. Dan itu saya buktikan bagaimana anak-anak Aceh terkesima dan siap bergabung," ucapnya.

Menurutnya teroris menganggap semua kelompok di luar mereka kafir. Bahkan orang tua mereka sekalipun dicap kafir jika tidak sepaham dengan pemikiran mereka.

Dirinya juga menceritakan ketika Ia tertangkap hingga dijatuhi vonis 10 tahun, dan menjalani 6 tahun penjara hingga dinyatakan bebas bersyarat karena dapatkan remisi.

Lalu bagaimana cara teroris merekrut para milenial dan berapa banyak group di sosial media yang sebarkan ideologi teroris?, Berikut tanya jawab eksklusif tim Merdeka.com dengan judul "BNPT: 321 Grup WhatsApp dan Telegram Sebarkan Ideologi Terorisme"

2 dari 3 halaman

Istana akan diroket

"Itu ada kelompok Parung, Bogor. Itu kelompok Hendy atau Pepi, Mereka juga mau menyerang di Puspitek Tangerang, itu gas mau diledakkan. Terus mereka mau buat roket mau diledakkan ke Istana," katanya saat menjawab pertanyaan Deddy.

Mendenger cerita Sofyan Tsauri, Deddy Corbuzier kaget.

"Hah? Istana mau dibom?" tanya Deddy.

Sofyan mengiyakan pertanyaan Deddy.

3 dari 3 halaman

Cuci otak 1 jam

Bahkan di menit ke-13, Sofyan juga menceritakan soal bagaimana caranya saat mencuci otak (Brain Wash) anak buahnya untuk melakukan jihad.

Dirinya mengaku hanya membutuhkan waktu satu jam untuk mencuci otak (brain wash) calon pelaku bom bunuh diri.

"Saya butuh satu jam dua jam (untuk mencuci otak), apalagi kalau dia punya masalah. Dan itu saya buktikan bagaimana anak-anak Aceh terkesima dan siap bergabung," ucapnya.

Menurutnya teroris menganggap semua kelompok di luar mereka kafir. Bahkan orang tua mereka sekalipun dicap kafir jika tidak sepaham dengan pemikiran mereka.

Dirinya juga menceritakan ketika Ia tertangkap hingga dijatuhi vonis 10 tahun, dan menjalani 6 tahun penjara hingga dinyatakan bebas bersyarat karena dapatkan remisi.

Lalu bagaimana cara teroris merekrut para milenial dan berapa banyak group di sosial media yang sebarkan ideologi teroris?, Berikut tanya jawab eksklusif tim Merdeka.com dengan judul "BNPT: 321 Grup WhatsApp dan Telegram Sebarkan Ideologi Terorisme"

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya