1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Curhatan memilukan keluarga TKW asal Palembang yang diculik di Malaysia

Penulis : Moana

21 Februari 2019 14:33

Keluarga TKW asal Palembang yang diculik di Malaysia curhat

Kabar memilukan datang dari Tenaga Kerja Wanita(TKW) Indonesia yang berada di Malaysia. Seorang TKW asal Palembang diketahui telah diculik. Setelah memilih untuk meminta bantuan hukum kepada pengacara, kini pihak keluarga korban menggunakan media sosial untuk mencurahkan isi hatinya. 

Mereka juga meminta bantuan agar saudaranya segera bisa kembali ke Indonesia dan berkumpul kembali dengan keluarga. 

2 dari 8 halaman

Postingan keluarga TKW yang diculik di Malaysia

Seorang keluarga korban melalui akun Instagramnya @jalujapar012 mencurahkan isi hatinya tentang saudaranya yang diculik di Malaysia. Bukan hanya itu, pemilik akun tersebut juga menandai akun Instagram Presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subiakto.

Pemilik akun tersebut kemudian menceritakan tentang saudaranya yang diketahui bernama Helen Puspitasari yang saat ini tengah mengalami masalah di Negeri Jiran, Malaysia. Pemilik akun itu berharap bahwa pihak pemerintahan Indonesia bisa membantu saudaranya itu untuk bisa lepas dari masalah yang saat ini sedang dihadapinya.

“Kepada yang terhormat calon presiden yang saya cinta bapak Prabowo dan bapak Jokowi. Saya ingin meminta pertolongan kepada bapak semua. Karena saudara saya Helen Puspitasari yang bekerja di Malaysia sedang dalam masalah. Mulai dari diculik dan dijual. Sekarang saudara saya ditahan di Balai kepolisian Rawang Selangor, Malaysia. Saya sangat membutuhkan pertolongan bapak-bapak semua untuk membebaskan saudara saya di Malaysia. SaudaraSaudara saya disana bekerja sebagai pembantu. Namun naas musibah yang ia terima.atas perhatiannya terima kasih,” ujarnya dalam postingan tersebut.

3 dari 8 halaman

Keluarga benarkan postingan tersebut

Foto di ambil dari kameranya Helen yang di sekap di lantai 3 tapatnya di Jalan Idaman 3 daerah Idaman hill, Selangor Malaysia dan Posisi GPS Helen yang di Share kepada Winda sebelum berakhirnya komunikasi saat winda chatting dengan Helen.

Setelah di konfirmasi, Lia kakak perempuan dari Helen Puspitasari pun kemudian membenarkan postingan tersebut. Lia mengaku bahwa yang memposting foto tersebut adalah dirinya tetapi meminjam akun Instagram milik sang suami.

“Memang benar postingan tersebut, saya pinjam Instagram suami saya dan mempublikasikan di sosmed,” ujarnya saat di telpon pagi ini.

Alasannya melakukan hal itu karena ia dan keluarganya ingin Helen segera pulang ke Indonesia dan bisa melihat makam ibunya yang baru saja meninggal.

“Kasihan liat Helen dan Budi jenguk mamak, Semoga dia cepetan keluar dan Budi ngelayat mamaknya,” kata Lia.

4 dari 8 halaman

Keluarga meminta bantuan hukum

Karena Helen ditahan, pihak keluarga pun kemudian meminta perlindungan dan bantuan hukum.

“Semalam saya sudah menghubungi pengacara Pak Mualimin, yang juga kenalan keluarga untuk membantu Helen bisa keluar dari penjara dan pulang ke Indonesia,” ujar Reno salah seorang keluarga Helen.

Reno juga menambahkan bahwa pengacaranya akan menyelesaikan secara tuntas atas kasus yang menimpa adik perempuannya itu.
5 dari 8 halaman

Penuturan pihak pengacara

Sementara itu menurut keterangan pengacara dari keluarga Helen, Mualimin Pardi Dahlan SH mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan mempelajari kasus yang menimpa kliennya itu dan juga meminta berkonsultasi kepada kepolisian Indonesia dan juga KBRI yang ada disana agar Helen bisa segera bebas dan pulang.

Mualimin juga menuturkan jika dengan cara ini tidak efektif maka pihaknya sudah menyiapkan alternatif lain yang akan dia gunakan kalau perlu meminta bantuan kepada kedua calon presiden Indonesia.

“Kalau tak efektif kita akan coba bertemu dan meminta bantuan dengan advokat yang ada di Malaysia. Kalau perlu juga kita akan minta bantuan kepada pak Jokowi dan Prabowo,” ujarnya.
6 dari 8 halaman

Mualimin kritisi tentang TKI yang sering tertimpa masalah

Mualimin menambahkan kasus yang di alami Helen ini adalah satu dari sekian banyak kasus yang menimpa TKW lainnya yang ada di luar negeri. Ini merupakan bukti bahwa lemahnya sistem perizinan tenaga kerja kita sehingga perlindungan tenaga kerja pun tidak ada.

Tidak hanya itu, kurangnya pengetahuan dari cakon tegaga kerja Indonesia (TKI) tentang standar opresional prosedur yang benar menjadi TKI. Hal ini juga sering dimanfaatkan oleh agensi-agensi kerja yang nakal. Sehingga. Para TKI ini terkena kasus-kasus kejahatan.
7 dari 8 halaman

Helen diancam akan dibunuh

Sebelumnya tak hanya meminta tebusan bahkan seorang Warga Negara (WN) India juga berniat untuk membunuh Helen. Hal ini diketahui dari Lia. Lia mengatakan bahwa Helen diancam akan dibunuh dan akan di kubur di belakang pekarangan rumah milik WN India yang membeli Helen.

Namun, Helen tak takut akan ancaman dari pria yang berasal dari negeri Bollywood tersebut dan menantang balik pria tersebut. Mendengar pernyataan Helen, pria yang diketahui bernama Basri itupun mengurungkan niatnya.

“Bunuh saja saya, saya tidak takut bila saya mati maka kamu yang akan dicari polisi Malaysia,” ujar Helen yang bercerita kepada kakak perempuannya melalui sambungan telepon.
8 dari 8 halaman

Helen ditahan

Dewi (Bibi) yang berada di dalam rumah tersebut menyarankan kepada Basri untuk menyerahkan Helen ke polisi Malaysia dengan menuduh bahwa wanita asal Palembang tersebut hendak melakukan bunuh diri.

Mendengar ide tersebut Basri pun langsung membawa Helen ke Balai Polisi Selangor, Malaysia. Sesampainya disana pria asal India itu melaporkan niatnya. Dan ia dimintai keterangan oleh polisi Malaysia. Tak hanya Basri, Helen pun diintrogasi oleh Polisi Diraja Malaysia.

Setelah itu Helen di perbolehkan polisi Malaysia untuk menghubungi keluarganya yang ada di Indonesia. Sebelumnya Helen sempat memotret orang-orang yang menginterograsinya. Dari foto yang disharenya polisi tersebut berperawakan tua memakai seragam khas Polisi Malaysia dan polisi tersebut bernama Rostamizi.

Setelah telephone tersambung, dengan keluarganya yang ada di Anyer, banten Helen bercerita panjang lebar. Helen pun mengatakan dirinya sedang berada di balai polis (kantor polisi) dan disuruh mengakui bahwa dirinya memang hendak bunuh diri dan memberikan keterangan palsu lainnya.

Dalam percakapan tersebut Polisi Malaysia juga meminta untuk berbicara kepada keluarga Helen dan mengatakan bahwa Helen ditahan dulu selama 14 hari di penjara khusus wanita atas perbuatan yang tak pernah dilakukannya itu.

Nantinya baru akan di pulangkan ke Indonesia. Tak lupa Polisi tersebut mengatakan selama 14 hari kedepan Helen juga tidak diperbolehkan memegang Handphone, dengan kata lain akan di tahan.

“Tak apa Pak yang penting adik saya Aman disana,” ujar Lia.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya