1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Dapat 'Oleh-Oleh' Setelah Naik Gunung, Ibu Pendaki Kaget Tas Gunung Anaknya Berubah Jadi Sosok ini!

Penulis : mulan

12 Oktober 2017 16:08

Oleh-oleh pria ini dari Gunung Slamet sungguh tak diduga.

Bagaimana tidak, sebagai pendaki, pria ini dan teman-temannya sudah memulai perjalanan dengan berdoa.

Harapan mereka pun bisa sampai ke puncak dan kembali lagi selamat sampai di bawah dan pulang ke rumah masing-masing.

Pendakian yang dimulai pukul 09.00 pagi itu awalnya tak terjadi apa-apa.

Mereka pun melaksanakannya dengan santai tapi pasti.

Dika pergi mendaki Gunung Slamet bersama temannya yang bernama Chris, Bolay, Limbong, dan Narwin.

Mereka terus berjalan santai sampai bercanda walau siang hari hujan turun.

Selama mendaki, Dika punya kebiasaan yang selalu ia jalani.

Dika selalu menunjukkan sikap ruku dan memegang lutut.

Itu cara dia untuk mengistirahatkan diri disaat temannya yang lain duduk atau selonjoran.

Namun itulah yang justru jadi awal mulai cerita ini dibagikan pada akun Instagram @mountnesia nantinya.

Berikut ini adalah cerita lengkapnya dari Dika yang punya akun Instagram @aswandika.

2 dari 2 halaman

"Setahun yg lalu saya dan kawan2 pergi ke gunung slamet jawa tengah.. kami berangkat 5 orang yg terdiri dr pria2 kece..yaitu om chris, mas bolay, limbong, bang narwin dan saya.. seperti biasa, awal pendakian kami awali dengan berdoa agar segala urusan kita dilancarkan.

Kami mulai mendaki pukul 9 pagi dari pos bambangan.. kami terus berjalan santai sambil bercanda.. saat kami mendaki siang harinya turun hujan.. kami terus berjalan dengan jas hujan.. setelah hujan reda kami mencari tempat camp karna sudah mulai gelap.

Kami camp diatas pos samarantu (katanya disini angker).
kami mendirikan tenda dan menyiapkan kebutuhan untuk makan.

MALAM PUN TIBA
kami mendirikan dua tenda.. saya, bang narwin dan mas bolay di tenda 1.. dan limbong sama om chris di tenda 2.. malam makin larut.

Saya berniat keluar tenda untuk menawarkan makanan ke tenda 2.. saat saya menyenter kearah tenda 2, alangkah kagetnya saya.. saya dikejutkan dengan sesuatu yg menggantung dan bergerak.. ternyata itu jas hujan kami yg tertiup angin.
meski begitu.. saya tetap takut.. dan buru2 masuk ketenda 1 kembali.

Pagi tiba. Kami melanjutkan perjalan ke puncak, perjalanan ini terasa melelahkan dr sebelumnya.. karna track menuju pos 7 (pos terakhir) agak curam.. sesekali tim istirahat dengan duduk atau selonjoran.. tapi saya tidak duduk, melainkan sikap ruku dan memegang lutut.. saya ulangi seperti itu setiap kali lelah hingga pos 7.

sesampainya dipos 7.. kami langsung summit sore hari dan berniat summit lagi esok pagi..kami berlima ngecamp dipos 7.. MALAM PUN TIBA..Pas malam di pos 7 kami istirahat tidur seperti biasa.

Satu orang berjaga yaitu mas bolay.. lalu kami berempat tidur..
saat malam semakin larut saya mimpi ditarik2 anak kecil botak tak memakai baju.. hanya menggunakam kain tipos untuk popok.. dan memanggil saya "kak kak kak kak" sambil terus menarik2 saya sekitar jam 4 pagi.. pas terbangun saya langsung teriak "IBU"
Mas bolay bertanya "kenapa lo wan? kangen ma ibu lo?"
saya "Ga knpa knpa mas bolay.. hehe iya". Setelah itu saya tak tidur dan memilih mengobrol dengan mas bolay..

Lagipula kami ingin summit sebentar lagi...
pagi pukul 5 tiba.. kami pun berjalan menuju puncak dan pukul 5.30 kami tiba dipuncak.. Beberapa jam dipuncak dan menikmati keindahan alam jawa tengah.. kami pun turun kembali dan berkemas menuju basecamp bambangan...
setelah selesai mendaki, kami pulang kerumah masing2 dan tiba dirumah saya langsung istirahat.

Sehari setelah itu saya bekerja.. saat saya sedang bekerja, ibu saya menelpon agar saya cepat pulang ke rumah.. saya terkejut mendengar ibu saya bercerita... dia berkata "Tas gunung mu berubah menjadi anak kecil saat ibu sedang menyapu kamarmu"
ibu saya memaparkan anak kecil itu telanjang.. hanya menggunakan sepotong kain seperti popok.. persis seperti ANAK KECIL di mimpi saya saat di pos 7 GUNUNG SLAMET

Ada yg mengatakan.. Tas gunung saya ditemplok anak kecil lantaran saya selalu menggunakan sikap membungkuk seperti ruku saat istirahat.. sikap itu bisa diartikan sebagai ajakan main atau kita mempersilakan dia untuk naik kepunggung kita.. percaya atau tidak.. ini nyata"

Bagaimana menurut kalian?

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulan

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya