Detik-detik Pelaku Bom di Sri Lanka Masuk ke Gereja dan Ledakan Diri
Penulis : Moana
24 April 2019 10:20
Ledakan bom terjadi di Sri Lanka
Disaat Umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Hari Raya Paskah, Minggu, 21 April 2019, kabar duka justru menghampiri jagat ini. Rentetan ledakan bom terjadi di Sri Lanka.
Sebanyak 3 gereja yang berada di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa menjadi lokasi pengeboman. Saat terjadi ledakan, jemaat gereja sedang melangsungkan ibadah Paskah. Bukan hanya gereja, namun beberapa hotel juga menjadi lokasi ledakan yakni Hotel Shangri-La, Hotel Kingsbury, Hotel Cinnamon Grand dan hotel keempat yang semuanya berlokasi di Kolombo.
Jumlah korban
Ledakan tersebut mengakibatkan jatuhnya banyak korban. Hingga Senin (22/04/2019) pagi, korban meninggal mencapai 310 orang.Selain korban meninggal ada sekitar 500 orang yang mengalami luka baik luka berat maupun luka ringan. Saat ini korban yang terluka sedang mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit.
40 orang ditangkap
Terkait insiden tersebut yang menewaskan ratusan korban jiwa, pihak kepolisian setempat pun langsung bertindak cepat. Sebanyak 40 orang telah ditangkap oleh pihak kepolisian Sri Lanka terkait dengan ledakan yang terjadi di beberapa tempat tersebut. Seorang juru bicara Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera menuturkan bahwa pihaknya telah menangkap sekitar 40 tersangka.Meski begitu, hingga berita ini diturunkan masih belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mengerikan tersebut. Namun pemerintah Sri Lanka menyebut militan lokal National Thowheeth Jama'ath (NTJ) ada di balik bom yang menghancurkan tiga gereja, empat hotel mewah serta sebuah rumah di pinggiran Kolombo.
Ada WN Amerika Serikat dan Inggris
Bom yang meledak tepat di hari Paskah tersebut sejatinya memang menjadikan 3 buah gereja tersebut target ledakan.Ada beberapa warga negara asing (WNA) termasuk dari Amerika Serikat, Inggris , Belanda dan Turki ikut menjadi korban dalam insiden tersebut. Sebanyak 27 orang WNA ikut tewas bersama 310 orang yang meninggal karena insiden mengerikan itu.
Presiden Sri Lanka akan lakukan pertemuan
Pemerintah Sri Lanka mencurigai NTJ mendapat bantuan dari jaringan internasional untuk melakukan aksi kejinya tersebut. Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena pun segera menemui para diplomat yang berkantor di Kolombo untuk meminta bantuan internasional."Kami tidak melihat bahwa organisasi kecil di negara ini bisa melakukan semua itu. Kami sekarang sedang menyelidiki dukungan internasional untuk mereka (NTJ), dan jaringan mereka yang lain, bagaimana mereka menghadirkan para pengebom bunuh diri di sini dan bagaimana mereka memproduksi bom-bom seperti ini," ucap juru bicara pemerintahan Sri Lanka, Rajitha Senaratne.
Pelaku membawa ransel
Sementara itu, beberapa hari setelah insiden tersebut, beredar video penampakan pelaku bom bunuh diri di Gereja St Sebastian di Negombo sebelum melakukan aksinya.Seorang pelaku tertangkap kamera saat sedang memasuki gereja tersebut. Pelaku masuk dengan membawa sebuah tas ransel. Ia memasuki gereja beberapa saat sebelum terjadi ledakan yang membuat 110 orang tewas tersebut.
Masuk ke gereja
Dalam rekaman CCTV terlihat seorang pria dengan postur tubuh tinggi berjalan masuk ke arah gereja.Ia nampak masuk ke gereja yang penuh sesak dengan jemaat yang sedang melaksanakan Misa Paskah.
Keterangan saksi
Sementara itu, dalam rekaman CCTV lain menunjukkan bahwa pria tersebut berjalan ke dalam gedung. Seorang saksi bernama Dilip Fernando mengatakan bahwa ia sempat melihat seorang pria yang membawa tas ransel besar tersebut. Dilip mengatakan bahwa pria itu sempat mengusap kepala sang cucu."Di akhir misa, seorang pemuda pergi ke gereja dengan membawa tas yang berat. Dia menyentuh kepala cucuku. Dia pengebom," katanya.
VIdeo detik-detik pelaku masuk ke gedung gereja
#SriLanka suicide bomber in church CCTV footage.#SriLankaTerrorAttack #SriLankaBlasts #SriLanka #EasterSundayAttacks @ShefVaidya @TarekFatah @Imamofpeace pic.twitter.com/TviajPvAVM
— Gopikrishnan A🇮🇳 (@GopiSpeaks) April 23, 2019
Namun saat itu, Dilip beserta keluarganya bisa selamat dari insiden maut tersebut. Pasalnya, saat itu, ia dan keluarganya memilih untuk pergi dan meninggalkan gereja karena ia sudah tak mendapat tempat duduk.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.