Diundang ke acara Mata Najwa, Ketua BEM UI mendapat nasehat politik yang menohok
Penulis : Queen
8 Februari 2018 08:45
Zaadit juga mengklaim bahwa mahasiswa selalu berada di garda terdepan membela rakyat.
Planet Merdeka - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Zaadit Taqwa, mendapat nasehat menarik dari politisi ketika tampil di program Mata Najwa Rabu (7/2/2018). Nasehat menarik ini terjadi saat segmen pembahasan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak-Gizi Buruk di Asmat, Papua.
Sebelumnya, Zaadit mengatakan bahwa ia berani mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah mengetahui kondisi Asmat lewat pemberitaan di media. Ia mengatakan bahwa pemerintah lamban menangani persoalan di Asmat.
Zaadit juga mengklaim bahwa mahasiswa selalu berada di garda terdepan membela rakyat. Rupanya pernyataan itu tak sepenuhnya menyakinkan seorang politisi yang ikuti bicara dalam program tersebut.
Politikus, Adian Napitupulu, menilai pernyataan Zaadit soal Asmat selama ini tidak memiliki legitimasi atau pengakuan moral yang kuat lantaran sebelum melayangkan kritik, Zaadit belum mengetahui secara langsung apa yang terjadi di Asmat. Ketika ia menyampaikan kritikan itu , masyarakat merasa hal itu tak sepenuhnya membela rakyat.
"Kalian kan calon pemimpin. Pemimpin siapa, pemimpin rakyat. Lalu siapa yang harus kalian kenali, ya rakyat itu. Dan mengetahui tentang rakyat tidak cukup dari membaca buku. (Seharusnya) cium aroma tubuhnya (rakyat), cium keringatnya, pahami penderita mereka, makan bersama mereka. Lalu baru kalian menjadi pemimpin yang lahir dari rahim rakyat itu sendiri. Kalau itu kalian lakukan sebelumnya, kartu kuningnya memiliki legitimasi sangat kuat. Sekarang jadi debatabel. Kartu kuning itu dasarnya apa. Oke bicara Asmat, udah ke sana? Belum. Perlu di ajak Presiden? Tak perlu! Nilai perjuangan itu dinilai dari perjuangan kita ke Asmat!" terang Adian
Namun Zaadit tetap bersikukuh memahami kondisi rakyat tak harus sampai 'mencium bau' rakyat. Berikut video selengkapnya Adian Napitupulu untuk lima Ketua BEM yang hadir terkhususnya Zaadit. Melihat tayangan ini netizen merasa nasehat Adian sangat perlu direnungkan Zaadit. Banyak yang menilai bahwa Zaadit tidak memahami rakyat tak cukup dengan membaca buku.
2 dari 2 halaman
<blockquote class="twitter-video" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">Retweet jika Sobat7 masih bersama <a href="https://twitter.com/hashtag/MataNajwaKartuKuningJokowi?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw">#MataNajwaKartuKuningJokowi</a> <a href="https://t.co/mZP3ck1t73">pic.twitter.com/mZP3ck1t73</a></p>— TRANS7 (@TRANS7) <a href="https://twitter.com/TRANS7/status/961238074859515905?ref_src=twsrc%5Etfw">February 7, 2018</a></blockquote>
<script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.