1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Fifi Lety ungkap kekecewaan soal film A Man Called Ahok, putri Ahok langsung 'semprot' sang tante

Penulis : Moana

8 November 2018 12:41

Film A Man Called Ahok

Planet Merdeka - Tepat di tanggal 8 November 2018, film berjudul A Man Called Ahok resmi tayang di bioskop. Film itu sendiri dibintangi oleh Daniel Mananta, Jill Gladys, Denny Sumargo dan beberapa artis lainnya. Film itu sendiri menceritakan soal sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari mulai kecil hingga dewasa. 

Proses syutingnya sendiri dilakukan di kota kelahiran Ahok yakni Belitung. Syuting untuk film ini sendiri dilakukan sejak bulan Maret hingga April 2018. 

2 dari 6 halaman

Sinopsis film A Man Called Ahok

Ahok sendiri merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya merupakan seorang tauke perusahaan pertambangan di Belitung bernama Kim Nam dan ibunya yang penyayang dan tegar bernama Buniarti. Masa kecil Ahok hidupnya sangat bahagia dan tidak kekurangan sama sekali.

Bisnis ayahnya pun di bidang pertambangan sangat baik, sampai suatu saat Kim Nam harus berhadapan dengan korupsi dan ia tidak mau memberi "upeti" kepada oknum yang tidak bertanggung jawab. Bisnisnya perlahan mengalami kemunduran. Kehidupan Ahok yang tadinya serba berkecukupan mulai mengalami kesulitan.

Kim Nam yang sudah antipati dengan keadaan korupsi di Belitung mengarahkan Ahok untuk menjadi seorang dokter. Namun sayangnya, Ahok mengambil keputusan lain sehingga mengakibatkan hubungan dengan ayahnya menjadi dingin dan tak seperti sebelumnya. Dengan semangat yang masih menggebu, Ahok pun mulai mengikuti langkah Kim Nam membuka pertambangan di Belitung dengan bermodalkan ilmu yang ia pelajari saat kuliah.

Kenyataannya Ahok harus berurusan langsung dengan oknum yang sama, hingga perusahaannya harus mengalami kebangkrutan. Selain situasi korupsi yang terus menerus menggerogoti ekonomi keluarga, kejadian tragis pun harus menimpa keluarganya hingga kesehatan Kim Nam yang memburuk. Saat Ahok masih berjuang untuk melawan korupsi, dirinya harus menghadapi sebuah musibah yang besar. Dalam kondisi kalut, Ahok mengingat pesan ayahnya untuk menjadi pemimpin dan akhirnya ia bertekad untuk terjun ke dunia politik.

Perjalanannya dimulai dari menjadi anggota DPRD, hingga ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur, di tengah keyakinannya untuk terus maju, ternyata ada pihak-pihak yang ingin menjegal dirinya dalam meniti karirnya di dunia politik. Namun ia tetap berpegang teguh pada nasihat dan mimpi Kim Nam untuk memperjuangkan nasib orang banyak.

3 dari 6 halaman

Fifi Lety kecewa dengan film A Man Called Ahok

Beberapa hari sebelum film tersebut tayang, adik Ahok yakni Fifi Lety Tjahaya Purnama pun mengungkapkan kekecewaannya. Melalui akun Instagramnya @fifiletytjahajapurnama, Fifi mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan apa yang ditampilkan di film tersebut. Fifi mengatakan jika itu tak sama dengan aslinya. Fifi mengungkapkan kekecewaannya setelah menonton premier film tersebut.

"Buat yg kangen dan mau tahu kebenaran, nonton lah you tube ini dan bacalah Buku A man called Ahok. Karena Waktu bikin Buku dan you tube ini masih jujur research dan buat cerita Yg benar2 berdasarkan bukti fakta Yg ada makanya kita approved. Tetapi Ternyata setelah film jadi ....saya engak tega nontonnya masa kecil Kami dan papa Mama kami Jadi beda bahkan sopir kami pun beda k😂 Bukankah true story Harusnya sama dgn cerita aslinya dan org2 Yg Di cerita kan sebaik mungkin sesuai dgn karakter yg ada? Film2 bagus hasil karya Yg baik sampai baju pun Di sama kan dgn zaman dan tokoh tersebut. Org Yg memerakan tokoh Yg Di perankan paling tidak pernah ketemu ya x Kalau masih Hidup orgnya ? Kalau uda meninggal paling tidak foto2nya kan ya ? Research gitu x ya ? Kalau saja Saya tidak pernah membantu mrk tentu Saya tidak Perlu kecewa karena film ini tdk akan pernah ada. Saya tidak bisa diam saja karena ini cerita Papa saya Yg mrk buat namanya kejujuran dan kebenaran tetap harus Di utanakan Apapun alasannya kan mottonya juga BTP. Saya uda ber x2 mencoret transkrip meminta buang semua andengan bohong Ttp Ternyata mrk sudah selesai shooting baru kasih kita baca transkrip dan baru minta kita support dan approved. Untung akhirnya BTP ikut campur minta dengan keras buang semua cerita bohong, Kalau tidak Engak kebayang film jadinya spt apa. Well semua cerita bohong Uda Di buang Yg lain ya uda terpaksa Di Trima walaupun tdk sesuai Ttp ya uda lah Penting engak ada kebohongan dan tidak merugikan BTP. Untuk film saya Sudah minta ber x2 gambaran Papa saya Diisesuai kan dgn Papa saya Ttp karena mrk uda selesai shooting baru kasih liat transkrip ke kita ., ya jadi Sedih kok Papa saya kayak gitu cara pakaiannya gayanya semua beda. Untunglah semua bagian2 bohong tdk sesuai aslinya Sudah Di cutt itupun setelah koko Ahok sendiri Yg minta baru mrk mau cutt bagian2 tsb. Akhirnya keluarga terpaksa trima tidak sesuai dengan true story asal ada foto2 asli kami Di masukan di film tsb. Saya tidak tega nonton gambaran ttg papa saya dengan Gaya Yg bukan Papa saya. Buat yang mau nonton Silakan aja ambil positipnya aja kayak koko yuyu ( Basuri )," tulis Fifi.

4 dari 6 halaman

Fifi merasa sedih dan kecewa

Sebelumnya, Fifi juga mengunggah sebuah postingan yang berisikan ungkapan kekecewaannya. Seandainya ayahnya masih hidup tentu akan sangat marah dengan apa yang ada di film tersebut.

"Ku kembalikan semua kecewa dan Sedih padaMu. Ooh...Papaku, seandainya masih Hidup pasti marah sekali dgn mrk Yg merusak image dan gambaran dirimu. Tidak pantas mrk menpertontonkan Hidupmu dgn cara spt ini. Tetapi Aku percaya dan aku Berdoa malam ini Mazmur 37 tjd pada mrk yang telah menyakitimu Bunga ini tanda kematian hati nurani, tanda dukacita Yg dalam. Tuhan Kalaulah pembela Papaku," tulis Fifi.

5 dari 6 halaman

Nathania 'semprot' tantenya

Namun, siapa yang menyangka bahwa postingan ungkapan kekecewaan Fifi itu mendapat tanggapan dari Nathania Purnama. Melalui postingan Instagram Story-nya, Nathania terlihat memberikan respon kepada unggahan tantenya tersebut.

Nathania terlihat me-mention akun Instagram tantenya dengan gambar perbedaan arti dari kata 'Adaptation', 'Base', 'Replication'. Nathania seolah ingin menunjukkan pada sang tante makna ketiga kata tersebut.

6 dari 6 halaman

Nathania meminta maaf

Nathania pun mengatakan jika menggunakan sosial media untuk mengungkapkan opini itu boleh, namun jangan menggunakan sosial media untuk membenci suatu hal.

"Using social media as a platform for your opinion is completely fine. But using it as a platform for unreasonable hate, pettines, and disrespect is completely unacceptable. (Menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyampaikan opini adalah hal yang wajar. Namun menggunakannya sebagai wadah untuk menyampaikan kebencian yang tak beralasan, kepicikan, dan rasa tidak hormat adalah hal yang tidak bisa diterima.)," tulis Nathania.

Di postingannya berikutnya, bukanya ikut memberikan kritikan, Nathania justru mengucapkan permintaan maaf serta rasa terima kasihnya. Ia mengucapkan rasa terima kasihnya pada semua yang sudah bekerja keras membuat film tersebut.

"I would like to also apologise to all those who have put their time and effort into making this movie happen. Thank you for your dedication! (Saya juga ingin minta maaf kepada semua pihak yang terlibat dan berusaha agar film ini bisa ditayangkan. Terima kasih atas dedikasinya!)," tulisnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya