Gara-gara Cukur Alis, Siswi SMA di Ogan Ilir Diteriaki Anak Jin oleh Gurunya
Penulis : Moana
21 Januari 2020 16:15
Lagi, siswi jadi korban 'perundungan'
Lagi! Terjadi perundungan terhadap siswi SMA. Dan lagi-lagi, perundungan ini dilakukan oleh guru mereka sendiri. Sebelumnya di Kepulauan Riau seorang siswi SMA diteriaki ‘lonte’ oleh guru agamanya hingga siswi tersebut trauma dan putus sekolah.
Dan kini terjadi lagi peristiwa serupa. Kali ini terjadi di Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Seorang siswi mendapatkan umpatan kasar dari gurunya.
2 dari 10 halaman
Disebut anak jin hingga dikatai
Hal itu dialami oleh siswi berinisial T. Siswi tersebut mengaku bahwa ia mendapatkan perlakuan tak wajar dari gurunya di dalam ruang kelas. T mengaku diteriaki oleh gurunya dengan ungkapan 'anak jin'.
Selain itu, T juga disuruh bersumpah diatas Alquran dan dikatai tujuh keturunannya tidak akan selamat.
Selain itu, T juga disuruh bersumpah diatas Alquran dan dikatai tujuh keturunannya tidak akan selamat.
3 dari 10 halaman
Beberkan kronologinya
Hal ini bermula saat T tak bisa menjawab pertanyaan sang guru soal kenapa dirinya mencukur alis. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/01/2020) lalu. T pun kemudian menjelaskan kronologinya.
Hal itu terjadi saat masuk jam pertama pelajaran usai piket. Seperti biasa, para siswa kelas XI diabsen satu per satu oleh guru berinisial A. Guru A diketahui mengajar pada jam pelajaran itu.
Hal itu terjadi saat masuk jam pertama pelajaran usai piket. Seperti biasa, para siswa kelas XI diabsen satu per satu oleh guru berinisial A. Guru A diketahui mengajar pada jam pelajaran itu.
4 dari 10 halaman
Disumpah di atas Alquran
T pun kemudian mengungkapkan ketika namanya dipanggil, A lantas menyuruhnya untuk maju ke depan kelas. A pun bertanya kenapa dengan alis T. T pun tak bisa menjawab pertanya A dan hanya diam. Ketika ditanya lagi, A justru langsung meminta T untuk bersumpah di atas Alquran.
"Pas nama saya dipanggil, saya disuruh ke depan. Ditanya kenapa alis itu, saya diam. Ditanya lagi, langsung disuruh bersumpah di atas Alquran dan dikatain 7 keturunan tidak selamat,” ujar T.
"Pas nama saya dipanggil, saya disuruh ke depan. Ditanya kenapa alis itu, saya diam. Ditanya lagi, langsung disuruh bersumpah di atas Alquran dan dikatain 7 keturunan tidak selamat,” ujar T.
5 dari 10 halaman
Disebut anak jin
Tak berhenti di situ, T lantas diminta untuk merangkak keliling lapangan hingga disebut ‘anak jin’ oleh gurunya tersebut.
"Lalu disuruhnya merangkak keliling lapangan. Saya sempat dikatain anak jin," ujarnya.
"Lalu disuruhnya merangkak keliling lapangan. Saya sempat dikatain anak jin," ujarnya.
6 dari 10 halaman
Sempat ditendang
Diketahui, T sempat berlari saat guru A lengah untuk menghindar karena malu. Namun ternyata aksinya itu diketahui oleh sang guru. Guru tersebut lantas menendang T hingga ia terguling. T pun diminta untuk merangkak dari awal lagi.
"Guru tadi menghampiri, posisi saya masih merangkak. Saya ditendangin di pinggang sebelah kiri sampai saya terguling. Kemudian saya disuruh ulangi merangkak dari awal," ungkapnya.
"Guru tadi menghampiri, posisi saya masih merangkak. Saya ditendangin di pinggang sebelah kiri sampai saya terguling. Kemudian saya disuruh ulangi merangkak dari awal," ungkapnya.
7 dari 10 halaman
Beberkan alasan cukur alis
Akibat kekerasan yang menimpanya, T mengaku merasa malu dan kesakitan di pinggang sebelah kirinya. T juga mengaku kebingungan karena merasa tak ada masalah dengan oknum guru tersebut. T pun akhirnya membeberkan alasan ia mencukur alisnya. Ia mencukur alis bukan karena disengaja, tapi alisnya dicukur karena terpotong.
"Alis saya terpotong, jadi dibeneri tante di salon. Saya tidak begitu tahu kalau tidak boleh cukur alis," kata dia.
"Alis saya terpotong, jadi dibeneri tante di salon. Saya tidak begitu tahu kalau tidak boleh cukur alis," kata dia.
8 dari 10 halaman
Malu ke sekolah
Setelah kejadian yang menimpanya, T merasa malu untuk kembali bersekolah. Sebab, ia mengaku mengalami perundungan dari siswa-siswa lainnya bukan hanya gurunya itu.
"Sudah tiga hari tidak sekolah, setelah kejadian (karena malu)," jelasnya.
"Sudah tiga hari tidak sekolah, setelah kejadian (karena malu)," jelasnya.
9 dari 10 halaman
Dianggap wajar
Sementara itu, pihak sekolah melalui Wakil Kesiswaan SMAN 1 Kandis, Muhammad Temmi mengatakan, bahwa pihaknya membantah adanya penendangan yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah tersebut. Temmi mengakatan bahwa hukuman yang diberikan A pada siswinya itu dalam batas wajar.
"Kami tidak mungkin membunuh siswa kami, mereka itu anak-anak kami," ujarnya.
"Kami tidak mungkin membunuh siswa kami, mereka itu anak-anak kami," ujarnya.
10 dari 10 halaman
Sang guru dipanggil
Lebih lanjut, Temmi mengatakan, saat ini pihak sekolah telah memanggil guru yang bersangkutan untuk menjelaskan kejadian tersebut hingga membuat siswi T malu untuk kembali bersekolah.
"Sudah kita panggil," jelasnya.
"Sudah kita panggil," jelasnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.