1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Gara-gara hal sepele, seorang pemuda tega tikam dan tebas ayah tirinya hingga tewas

Penulis : Moana

8 Februari 2019 09:40

Seorang anak tebas ayah tirinya hingga tewas

Planet Merdeka - Peristiwa pembunuhan kembali menggegerkan masyarakat Indonesia. Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Lingkungan V, Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal Dua, Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Warga setempat digegerkan dengan aksi seorang anak yang tega menghabisi nyawa ayah tirinya sendiri. 

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (06/02/2019). Seorang pemuda berinisial BM (21) tega menghabisi nyawa ayah tirinya yakni Rumbhe Mandak (49). Peristiwa itu dilatar belakangi sebuah hal yang sepele. 

2 dari 6 halaman

Kronologi kejadian

Peristiwa tersebut berawal ketika Rumbhe menegur BM dengan kata-kata yang kasar. Saat itu, BM tengah berada di kamarnya bermain game sembari merokok. Dan ternyata BM juga berada di bawah pengaruh minuman keras.

Tak terima ditegur oleh ayah tirinya, BM kemudian keluar dari kamar dan membuat keributan. Melihat aksi BM tersebut, Rumbhe lantas mengejarnya dan mencoba untuk memukulnya hingga anak tirinya itu terjatuh ke lantai.

Merasa tak terima dengan perlakuan Rumbhe, BM pun kemudian mengambil pisau dapur. Tanpa pikir panjang BM pun langsung menikam Rumbhe berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya hingga korban pun tewas.
3 dari 6 halaman

Keluarga meminta korban diautopsi

Setelah tewas, jenazah Rumbhe pun mendadak diautopsi di rumah sakit Bhayangakara Karombasan Kota Manado. Rumbhe menderita banyak luka tikaman dan tebasan di tubuhnya.

"Korban sudah diautopsi di dalam ruang pemulasaran RS Bhayangkara Karombasan," ujar Kapolsek Tikala AKP Taufiq Arifin

Ditambahkannya, autopsi ini dilakukan oleh permintaan kekuarga korban.

"Keluarga korban minta untuk di autopsi, jadi kami membawa jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara Karombasan untuk diautopsi," jelasnya.
4 dari 6 halaman

Tersangka sempat melarikan diri

Setelah menghabisi nyawa ayah tirinya, BM ternyata sempat melarikan diri. Namun, beberapa saat kemudian, BM menyerahkan diri tanpa paksaan ke kantor polisi.

"Saat anggota saya sedang mencarinya, ternyata dia (pelaku) sudah datang ke Polsek dan menyerahkan diri," ujar Arifin.

Ditambahkannya, saat ini BM juga sudah berada di dalam sel tahanan Polsek Tikala guna penyidikan lebih lanjut terkait perbuatannya.

"Untuk sementara kami masih menunggu hasil autopsi korban. Pastinya kasus diproses lanjut," tegas Arifin.
5 dari 6 halaman

Rumbhe sempat dirayu sang istri

Sebelum kejadiannya berakhir tragis seperti itu, ternyata istri Rumbhe yang juga ibu kandung BM yakni Lance Arifin (55) sempat mencoba melerai korban dan putranya.

"Suami saya mengatakan kalau di kamar anak saya ada keluar asap. Dia marah jangan sampai terjadi kebakaran," ujar Lance.

Lance pun mengatakan, bahwa dirinya sempat merayu sang suami agar tak memarahi putranya. Namun, rupanya suaminya itu tak menghiraukan nasihatnya. Rumbhe pun tetap pergi ke kamar BM dan memarahinya.

"Suami saya menendang dinding kamar anak saya, sampai anak saya marah dan buat keributan di dalam rumah. Saat itu juga mereka berdua berkelahi, dan saya coba melerai mereka, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya perempuan," bebernya.
6 dari 6 halaman

Lance melihat suaminya sudah terluka

Dan tak lama kemudian, Lance melihat suaminya sudah terluka usai ditikam oleh BM, putranya. Lance punmengaku tak tahu menahu berapa kali BM menikam korban, ia hanya tahu suaminya itu sudah tergeletak di lantai dengan kondisi berlumuran darah.

"Saya sudah tidak sempat melihat berapa kali anak saya menikam suami saya. Saya hanya melihat suami saya sudah berlumuran darah dan tergeletak di lantai," jelasnya.

Mengetahui hal itu, Lance langsung berteriak mencari pertolongan warga sekitar. Hingga akhirnya korban pun dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

"Saya langsung teriak minta tolong, dan dibantu warga, suami saya dibawa ke rumah sakit MMC Paal dua Manado," ungkapnya.

Namun, sayangnya, ketika sampai di rumah sakit, nyawa Rumbhe tak bisa terselamatkan karena sudah terlalu lama terluka dan sudah banyak darah yang keluar.

"Suami saya sempat tiba di rumah sakit Paal Dua, tapi sudah tidak bisa tertolong, karena terlalu lama di rumah, dan mengeluarkan banyak darah," kata Lance.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya