1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Bocah 13 tahun tega habisi nyawa dua adiknya yang masih balita, sikap ibunya bikin syok

Penulis : Moana

14 September 2018 10:13

Bocah 13 tahun membunuh kedua adiknya

Planet Merdeka - Kabar mengejutkan kembali membuat heboh. Kali ini soal kabar pembunuhan yang dilakukan oleh remaja berusia 13 tahun. Bocah yang tidak diketahui namanya itu tega membunuh dua adiknya yang usianya masih balita. 

Akibat perbuatannya, bocah yang kini berusia 14 tahun itupun ditahan di Pusat Penahanan Remaja. Setelah satu tahun ia ditahan, akhirnya bocah tersebut mengaku jika dirinya memang sengaja membunuh kedua adiknya. 

2 dari 8 halaman

Pertama kali membunuh adik perempuannya yang berusia 23 bulan

Anak laki-laki tersebut mengaku telah membunuh kedua adiknya yang masih balita. Pertama kali, ia membunuh adik perempuannya yang bernama Desiree McCartney. Usia Desiree saat itu masih 23 bulan.

Desiree meninggal karena gangguan pernapasan. Dan setelah dirawat selama 5 hari di rumah sakit, nyawa Desiree pun tak bisa diselamatkan. Ternyata pada waktu itu Desiree terkena gangguan napas karena usaha pembunuhan yang dilakukan kakaknya. Bocah tersebut menggunakan handuk untuk mencekik Desiree tepatnya pada 1 Mei 2017 lalu.
3 dari 8 halaman

Beberapa bulan kemudian membunuh adik laki-lakinya

Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, bocah itu kembali mengulangi perbuatannya terhadap adik laki-laki-nya. Adik laki-lakinya yang bernama Nathaniel Ritz yang baru berusia 11 bulan juga dibunuh dengan dibekap selimut oleh bocah tersebut.

Dan setelah adik laki-lakinya itu meninggal, barulah bocah tersebut mengakui perbuatan kejinya itu. Tanpa ragu ia mengaku telah membunuh kedua adiknya yang tak berdosa tersebut.
4 dari 8 halaman

Sikap ibunya bikin tak percaya

Meskipun bocah itu sudah mengaku jika dirinya memang telah membunuh kedua adiknya, namun sang ibu, McCartney justru tetap membela remaja tersebut. Ia mengatakan bahwa anaknya bukanlah seorang monster seperti yang diucapkan oleh orang-orang.

"Dia bukan monster seperti yang dikatakan orang-orang. Ini mimpi terburuk seorang ibu untuk memiliki keluarga yang begitu berharga dan kemudian bangun dengan kemungkinan hasil terburuk," ujar ibunya.
5 dari 8 halaman

Pengakuan mengejutkan sang remaja

Remaja itu mengatakan hal yang kurang jelas pada para penyidik. Bahkan ia mengaku membunuh adik-adiknya agar mereka tidak hidup di neraka. Jaksa Ripley County Richard Hertel mengatakan bahwa remaja itu ditangkap atas tuduhan pembunuhan anak-anak yang terjadi di rumah keluarga di Osgood, sebuah komunitas pedesaan sekitar 60 mil di tenggara Indianapolis.

Remaja tersebut juga sudah mengakui perbuatannya yang tega mencekik adik perempuannya dengan handuk dan selimut untuk membunuh adik laki-lakinya. Menurut pernyataan tertulis, remaja itu mengatakan kepada penyelidik bahwa dirinya melakukan itu karena memiliki percakapan dengan Tuhan.

"Dia memiliki percakapan dengan Tuhan tentang mereka, tetapi dia tidak bisa membicarakannya karena dia telah berjanji pada Tuhan dia tidak akan memberitahu siapa pun," ujar Richard.
6 dari 8 halaman

Membunuh demi menyelamatkan kedua adiknya dari neraka

Bocah itu juga bercerita tentang menyelamatkan Desiree dan Nathaniel dari neraka dan rantai api. Bahkan kemudian ia menambahkan bahwa dirinya tak ingin melihat adik-adiknya harus hidup di neraka. Karena itulah ia kemudian mencekik adiknya dan remaja itu mengatakannya sebagai upaya penyelamatan adik-adiknya dari rantai api neraka.

Setelah itu, ia melanjutkan untuk menggambarkan bagaimana dia mencekik anak-anak itu. Ketika ditanya apa itu neraka, bocah itu menjawab bahwa api neraka adalah 'tugas-tugas'.

Sebelum bertanya lebih jauh, petugas penyelidik melihat daftar tugas-tugas harian yang harus diselesaikannya. Menurut surat pernyataan, nenek remaja itu memberi tahu bahwa ketika dia bertanya mengapa dia membunuh saudara-saudaranya, dia menjawab bahwa dia tidak ingin mereka diperlakukan seperti dirinya dulu.
7 dari 8 halaman

Diduga alami gangguan psikologis

Paman bocah itu pun kemudian mengatakan kepada para penyelidik bahwa sehari sebelum kematian Nathaniel Ritz, bocah tersebut memberitahunya bahwa ayah Ritz telah mengotori hidungnya.

Ricard pun mengatakan motif remaja tersebut tetap tidak jelas, tetapi dokter yang akan memeriksanya mungkin dapat menjelaskannya. Karena besar dugaan bahwa ada gangguan psikologis dalam diri bocah tersebut. Diduga karena pengalaman buruk yang pernah dia alami atau karena kemungkinan lain.

"Selama 19 tahun saya disini, saya tidak pernah mengalami hal yang menganggu dan berakhir seperti ini," katanya.
8 dari 8 halaman

Tetangga merasa sedih

Ricard juga mengatakan bahwa sebelum membunuh saudara perempuannya, remaja tersebut lebih dulu meremas kucing hingga organ dalamnya keluar. Bocah itu beralasan melakukan itu karena si kucing telah mencakarnya.

Setelah sidang pengadilan, hakim baru bisa memutuskan apakah remaja tersebut akan diadili sebagai orang dewasa seperti tuntutan jaksa atau tidak. Sementara itu tetangga di sekitar rumah bocah tersebut, yakni Becky Horn mengaku sangat kehilangan dua balita yang telah dibunuh oleh kakaknya itu.

"Kami menangis selama berminggu-minggu," kata Becky.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya