1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Rp 224 Miliar untuk China?, Cek Faktanya

Penulis : Yuli Astutik

30 Juli 2021 18:03

Belum lama ini, publik dihebohkan dengan beredarnya pesan WhatsApp diikuti dengan tulisan yang menyebutkan Pemerintah Indonesia lebih peduli terhadap penderitaan rakyat Tiongkok daripada rakyat NKRI.

Pesan tersebut tersebar disertai dengan sebuah artikel berjudul 'Pemerintah Pusat Kirim Bantuan Rp 224 Miliar Untuk Tangani Banjir di Cina Tengah'.

Sedangkan itu narasi dalam pesan tersebut mengklaim pemerintahan Jokowi tak peduli dengan rakyat Indonesia.

2 dari 4 halaman

Pemerintahan Jokowi dinilai lebih peduli dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Berikut narasi pesan tersebut.

"Betapa amat sangat pedulinya pemerintahan Jokowi terhadap penderitaan rakyat RRT. Padahal, ada jutaan rakyat NKRI yang nggak kebagian bansos dan terancam mati kelaparan."

Lantas, benarkah klaim tersebut?

3 dari 4 halaman

Cek faktanya

Menurut penelusuran yang dikutip dari Turnbackhoax.id--jaringan Suara.com, klaim yang mengungkapkan Pemerintahan Jokowi memberikan bantuan Rp 224 miliar untuk China merupakan berita yang salah.

Artikel tersebut adalah milik Tempo.co dengan judul yang sama dan tayang pada 23 Juli 2021.

Isi artikel tersebut menerangkan tentang sejumlah wilayah di China yang mengalami bencana banjir serta menelan banyak korban jiwa.

Sedangkan, pemerintah Indonesia tak mengirimkan bantuan sebesar Rp 224 miliar.

Dalam artikel tersebut yang dimaksud ialah Kementerian Keuangan China yang menyisihkan 100 juta yuan (Rp 224 miliar) bantuan bencana untuk Provinsi Henan akibat hujan lebat dan banjir.

Pemerintah pusat yang dimaksudkan dalam artikel tersebut ialah pemerintah pusat China.
4 dari 4 halaman

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan klaim yang menyebut Pemerintah Jokowi memberikan bantuan Rp 224 miliar untuk China ialah klaim yang keliru.

Dalam artikel bukanlah pemerintah pusat Indonesia melainkan Kementerian Keuangan China yang mengalokasikan 100 juta yuan atau Rp 224 miliar.

Klaim dalam pesan WhatsApp tersebut termasuk klaim yang menyesatkan atau berita hoax.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya