1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Geger, Teror Ambulans Kosong Mondar-mandir untuk Membuat Cemas Warga, Bagaimana Fakta Sesungguhnya?

Penulis : Yuli Astutik

23 Juli 2021 21:46

"Nah saat kami menjemput pasien yang kritis, ya harus cepat. Maka saat kami masuk gang, ya kami nyalakan sirene supaya keluarga atau tetangga si sakit mendengar ambulance sudah datang dan mengarahkan kru kami ke rumah ybs".

"Itu sangat menghemat waktu dan mungkin sangat berarti bagi beliau yang bertarung nyawa dengan Covid. Jadi ambulance kosong itu sedang MENCARI seseorang yang hendak diselamatkan nyawanya," jelasnya.

Kemudian, ia menerangkan alasan kenapa mobil ambulans yang lewat harus beriringan sampai membuat warga ketakutan.

Menurutnya, ambulans di masa pandemi Covid-19 ini memang kerap dua dan beriringan.

"Ketika ada panggilan untuk menyucikan / memandikan jenazah Covid di rumah warga, kami membawa tiga tim".

"Tim satu adalah tim pemulasaraan jenazah, yang mengkafani dan membersihkan jenazah. Tim kedua adalah tim pemakaman. Satu lagi tim dekontaminasi lingkungan yang bertugas menyemprotkan bahan sterilisasi di sekitar rumah dan di pemakaman," jelasnya.

Disaat jenazah telah masuk peti dan siap dimakamkan, lanjut Herry, Cuma seorang sopir ambulans dan si jenazah saja yang boleh ada di dalamnya.

"Kru lain tidak boleh masuk. Maka dia harus umpek umpekan di dalam ambulance kedua. Jadi dua ambulance itu BUKAN gagah gagahan, tapi memang kebutuhan," katanya.

Yang ketiga, ia juga menjelaskan alasan kenapa bunyi ambulans terdengar memuakkan.

"Sebenarnya, sebenarnya ya. Suara sirine ambulance itu ada 4 atau 5 jenis. Suara seruling yang yang mirip sirine pintu perlintasan kereta api, itu untuk jenazah. Suara sirine raung untuk pasien darurat, dan dua suara lain yang berfungsi membuka jalan.

Mengapa suara ambulance itu ga enak didengar ? Sebab kalau suaranya lagu dangdutan, atau joget koplo, saya khawatir nanti ambulance dicegat warga untuk jogetan bersama," katanya.

Selanjutnya ia juga menghimbau kepada warga jika menemukan ambulans yang mencurigakan supaya tak langsung melakukan aksi kekerasan.

"Kalau ada ambulance mencurigakan, dihentikan saja dan ditanya tujuannya kemana, cari siapa. Biar semua jelas. Siapa tau bawa batu atau parang dan kelewang. Kalau terindikasi kriminal, laporkan ke Polsek atau babinsa.

Demikian sedikit penjelasan kami, semoga Netizen bardiman bisa terbuka pikirannya," pungkasnya.

Termakan Hoaks

Sebgaian fakta terkuak pasca perusakan ambulans oleh seorang pria.

Pelaku mengaku terbawa isu yang tersebar terkait ambulans kosong untuk menakuti warga.

Ternyata ketika menghadang ambulans yang dirusaknya, ada pasien Covid-19 di dalamnya.

Kasus penyerangan dan perusakan ambulans milik SAR DIY pada Selasa (13/7/2021) akhirnya menemui titik terang. 

Pelaku berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian tak lama pasca insiden terjadi.

Ternyata seorang sopir truk berinisial IZ alias Unyil (28), warga Srimartani, Piyungan, Bantul ditetapkan sebagai tersangka.

2 dari 3 halaman

"Sebagai tukang sopir dadakan merangkap kuli angkut peti merangkap tukang panggul jenazah , izinkan saya sedikit menjelaskan kepada para Netizen bardiman tentang apa yang selama ini dituduhkan kepada ambulance".

"Ini bukan pembelaan diri, wong ambulance memang tidak bersalah. Yang salah adalah mereka yang menyalahgunakan ambulance," katanya memulai cerita.

Ia selanjutnya menceritakan soal ambulans kosong yang masuk kampung serta menyalakan sirine.

"Saat ini cara kami melayani orang yang sakit atau menjemput jenazah di rumah adalah via wag dan HT.

Ketika info mengudara, misal : " mohon bantuan kepada relawan terdekat, di daerah Baciro RT XX RW XX, belakang hotel xxx masuk ke timur, an. Bp Tukiman. positif Covid, mengalami pemburukan nafas. Tolong dibawa ke RSUD untuk ditangani," catatnya.

Lalu setelah itu, kata dia, ada satu tim yang meluncur ke lokasi yang dimaksud.

"Kami enggak paham daerah, kami hanya tau ancer-ancer. Perlu anda ketahui pula bahwa sopir ambulance yang bertugas saat ini BUKAN sopir ambulance asli".

"Mereka adalah relawan yang aslinya mungkin Dosen, karyawan, ustadz, mas mas satgas, dsb," kataHerry lagi.

3 dari 3 halaman

"Nah saat kami menjemput pasien yang kritis, ya harus cepat. Maka saat kami masuk gang, ya kami nyalakan sirene supaya keluarga atau tetangga si sakit mendengar ambulance sudah datang dan mengarahkan kru kami ke rumah ybs".

"Itu sangat menghemat waktu dan mungkin sangat berarti bagi beliau yang bertarung nyawa dengan Covid. Jadi ambulance kosong itu sedang MENCARI seseorang yang hendak diselamatkan nyawanya," jelasnya.

Kemudian, ia menerangkan alasan kenapa mobil ambulans yang lewat harus beriringan sampai membuat warga ketakutan.

Menurutnya, ambulans di masa pandemi Covid-19 ini memang kerap dua dan beriringan.

"Ketika ada panggilan untuk menyucikan / memandikan jenazah Covid di rumah warga, kami membawa tiga tim".

"Tim satu adalah tim pemulasaraan jenazah, yang mengkafani dan membersihkan jenazah. Tim kedua adalah tim pemakaman. Satu lagi tim dekontaminasi lingkungan yang bertugas menyemprotkan bahan sterilisasi di sekitar rumah dan di pemakaman," jelasnya.

Disaat jenazah telah masuk peti dan siap dimakamkan, lanjut Herry, Cuma seorang sopir ambulans dan si jenazah saja yang boleh ada di dalamnya.

"Kru lain tidak boleh masuk. Maka dia harus umpek umpekan di dalam ambulance kedua. Jadi dua ambulance itu BUKAN gagah gagahan, tapi memang kebutuhan," katanya.

Yang ketiga, ia juga menjelaskan alasan kenapa bunyi ambulans terdengar memuakkan.

"Sebenarnya, sebenarnya ya. Suara sirine ambulance itu ada 4 atau 5 jenis. Suara seruling yang yang mirip sirine pintu perlintasan kereta api, itu untuk jenazah. Suara sirine raung untuk pasien darurat, dan dua suara lain yang berfungsi membuka jalan.

Mengapa suara ambulance itu ga enak didengar ? Sebab kalau suaranya lagu dangdutan, atau joget koplo, saya khawatir nanti ambulance dicegat warga untuk jogetan bersama," katanya.

Selanjutnya ia juga menghimbau kepada warga jika menemukan ambulans yang mencurigakan supaya tak langsung melakukan aksi kekerasan.

"Kalau ada ambulance mencurigakan, dihentikan saja dan ditanya tujuannya kemana, cari siapa. Biar semua jelas. Siapa tau bawa batu atau parang dan kelewang. Kalau terindikasi kriminal, laporkan ke Polsek atau babinsa.

Demikian sedikit penjelasan kami, semoga Netizen bardiman bisa terbuka pikirannya," pungkasnya.

Termakan Hoaks

Sebgaian fakta terkuak pasca perusakan ambulans oleh seorang pria.

Pelaku mengaku terbawa isu yang tersebar terkait ambulans kosong untuk menakuti warga.

Ternyata ketika menghadang ambulans yang dirusaknya, ada pasien Covid-19 di dalamnya.

Kasus penyerangan dan perusakan ambulans milik SAR DIY pada Selasa (13/7/2021) akhirnya menemui titik terang.

Pelaku berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian tak lama pasca insiden terjadi.

Ternyata seorang sopir truk berinisial IZ alias Unyil (28), warga Srimartani, Piyungan, Bantul ditetapkan sebagai tersangka.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya