Heboh Makhluk Hitam Mengerikan, Punya Alat Vital Besar Sering Menyelinap "Gituin" Wanita

Namun, setiap budaya dikaitkan dengan banyak makhluk yang menarik dan aneh, banyak makhluk ini adalah humanoids.

Salah satu humanoids legendaris ini adalah Tikoloshe.

Menurut hantu dan monster, Tikoloshe, Tokoloshe atau Hili dalam budaya Zulu adalah seorang kurcaci-seperti bertubuh tinggi dan dianggap sebagai roh nakal dan jahat.

Penampilan makhluk hitam tersebut memang sungguh mengerikan.

Ada dua tanduk di kepalanya, mengeluarkan darah mengalir hingga ke bagian dada dan perut.

Selain itu yang paling menjadi perhatian adalah makhluk hitam tersebut memiliki kelamin yang sangat besar.

Beredar isi yang mengatakan makhluk tersebut meniduri banyak wanita yang telah bersuami.

Orang-orang bahkan terkejut dengan ukuran kedewasaannya!

Dalam sebuah posting virus oleh pengguna Twitter @Lecron, serangkaian foto dibagi bersama dengan sebuah tweet:

"Rupanya ini adalah Tokoloshe (Demonstrasi) dan telah tidur dengan istri penduduk desa di Mozambik, Sangomas di daerah tersebut menangkapnya," dalam captionya

Menurutnya, seekor Tikoloshe yang telah 'tidur' dengan beberapa wanita Mozambik telah ditangkap.
Internet segera mengambil dan berbagi foto yang mengejutkan.

Tapi-seperti yang selalu kita katakan-tidak semuanya di internet itu nyata, orang.

Rupanya, yang ditangkap 'Tikoloshe' adalah seorang pria dengan kostum untuk Nnewi Afiaolu Festival.

Menurut Wikipedia, Afiaolu (festival ubi jalar baru) adalah festival tradisional yang diadakan setiap tahun di Nnewi sekitar bulan Agustus.

Akhirnya fakta dibalik foto tersebut muncul.

Makhluk hitam tersebut bukanlah makhluk jadi-jadian seperti yang dikabarkan.

Sosok makhluk hitam tersebut adalah seorang pria .

yang sengaja mendandani dirinya menjadi Tolokoshe.

Ia ternyata sedang turut serta dalam Festival Afiaolu.

Festival Afiaolu adalah sebuah tradisi tahunan yang diadalah di Nhewi di bulan Agustus.

Festival ini diadakan sebagai rasa syukur terhadap segala pemberian Tuhan.

Festival Afiaolu dimulai pada hari "Eke" dengan apa yang secara tradisional digambarkan sebagai "IWAJI" (penskalaan ubi) dan Ikpa Nku (pengumpulan kayu).

ini menandai ketersediaan ubi baru dan juga ucapan syukur kepada Tuhan.

Festival ini mencakup berbagai hiburan termasuk pertunjukan upacara seremonial oleh Igwe (raja), tarian budaya oleh anak perempuan dan tarian penyamaran.

sumber