1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Heboh Potensi Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Berikut Penjelasan Ahli LIPI

Penulis : Yuli Astutik

5 Juni 2021 11:15

Planet Merdeka - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan berita yang berhubungan dengan potensi gempa dan tsunami di wilayah laut selatan Jawa Timur.

Keriuhan itu berasal dari hasil kajian tim ahli Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengungkapkan potensi terburuk bencana tsunami setinggi 26-29 meter di perairan selatan Jawa Timur.

Hasil kajian itu diumumkan pada webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Jawa Timur pada Jumat (28/5/2021).

"Waktu tiba gelombang tsunami tercepat akan sampai di Kabupaten Blitar dengan waktu tempuh gelombang dari pusat gempa selama 20-24 menit," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar itu.

2 dari 5 halaman

Dari penjelasan BMKG Tanggapan ahli LIPI Ahli gempa bumi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawijaya menjelaskan bahwa hasil kajian BMKG belum valid secara ilmiah sebelum ada publikasi resmi. Kendati demikian, ia membenarkan adanya megathrust di selatan Jawa, seperti di Sumatera. Dilansir dari KOMPAS.com

Katanya tak ada yang tahu kapan potensi-potensi itu akan terjadi. "Yang namanya potensi itu kan tidak bicara masalah waktu. Kapan terjadinya, apakah dalam waktu dekat atau 100 tahun ke depan, itu yang kita belum tahu," kata Danny dilansir dari Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Dia menyampaikan bahwa serangkaian gempa yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur tidak berhubungan dengan megathrust itu.
3 dari 5 halaman

Alih-alih di Jawa Timur, Danny justru lebih mencemaskan potensi gempa di barat Padang. "Di Padang beberapa waktu lalu ada gempa-gempa, itu kami benar khawatir karena di situ megathrust-nya," jelas dia.

"Sumber gempa besarnya sudah di siklus akhir, bahkan sudah dalam periode pelepasan. Walau demikian, kita tidak bisa bilang apakah dalam waktu dekat, minggu, bulan, tahunan, atau puluhan tahun," lanjut beliau.

Masyarakat dianjurkan tetap tenang terkait dari berita tersebut. Danny mengingatkan supaya masyarakat tidak cemas mengenai waktu terjadinya gempa dan tsunami itu.
4 dari 5 halaman

Hal yang terpenting ialah mempersiapkan diri dengan pengetahuan mitigasi kebencanaan, sehingga bisa meminimalisir terjadinya korban.

Sayangnya, ia menyampaikan bahwa mitigasi bencana di wilayah selatan Jawa masih kurang. "Bahkan kebalikannya, akhir-akhir ini ada aktivitas, seperti tambak udang di pantai.

“ Di Jogja tiba-tiba bikin bandara pinggir pantai. Itu yang harus menjadi perhatian," ujarnya.

"Pemerintah seharusnya membuat masyarakat lebih aman di masa depan," tandasnya.
5 dari 5 halaman

Perlu diketahui, BMKG mencatat ada tren aktivitas gempa selama lima tahun terakhir di Jawa Timur. Generator gempa di Jatim bersumber dari zona subduksi lempeng di Samudra Hindia dan sesar aktif di daratan.

Sebagai wilayah yang berhadapan dengan zona subduksi, pantai selatan Jatim berpotensi dilanda tsunami.

Adanya zona seismik gap di pantai selatan Jatim menurut BMKG pun harus diwaspadai. Hal ini disebabkan zona tersebut seharusnya aktif terjadi gempa, tetapi jarang terjadi gempa signifikan dalam jangka waktu yang lama.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya