1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Inilah penyebab KAW tega membunuh 2 wanita dengan cara dibakar, perilaku seks yang menyimpang

Penulis : Moana

10 Agustus 2018 09:46

Jasad wanita ditemukan dalam kondisi mengenaskan

Kabar penemuan seorang jasad wanita dengan kondisi yang mengenaskan memang sempat membuat banyak orang terkejut. Terlebih ketika diketahui bahwa jasad wanita tersebut dibakar saat dirinya masih bernafas atau masih hidup. Wanita yang menjadi korban pembunuhan sadis itu bernama Ferin Diah Anjani (21), warga RT04/RW 16, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Jasad Ferin ditemukan mengenaskan di wilayah hutan yang berada di kawasan Blora, Jawa Tengah. 

Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian pun langsung mencari pelaku yang tega melakukan tindakan keji tersebut. Tak berselang lama, pihak kepolisian Polres Blora pun akhirnya mengantongi sosok pelaku. Pelaku diketahui merupakan warga Kecamatan Kunduran, Blora, namun ngekost di Tlogosari Wetan, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Pelaku berinisial KAW yang usianya masih terbilang cukup muda yakni 30 tahun. 

2 dari 6 halaman

Pelaku berprofesi sebagai Manager Front Office sebuah hotel

Pria sadis ini pun berprofesi sebagai Manager Front Office di sebuah hotel di Semarang, Jawa Tengah. Di hadapan polisi, KAW mengakui semua perbuatannya telah membunuh korban dengan cara dibakar. Ferin dibakar saat masih bernafas selain itu tangan beserta kaki korban diikat sebelum dibakar.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, korban ini dibakar hidup-hidup dengan tangan dan kaki masih terikat. Korban disiram bensin satu liter kemudian dibakar," kata AKBP Saptono.
3 dari 6 halaman

Sempat melakukan hubungan intim sebelum akhirnya dibunuh

Menurut Saptono, sebelum kejadian, korban bertemu dengan pelaku di sebuah kamar hotel di Semarang. Keduanya lantas berhubungan intim. Setelah puas melakukan hubungan seksual, pelaku menganiaya korban hingga tak sadarkan diri.

"Pelaku kemudian membawa korban menuju kawasan hutan di Blora dengan mengendarai mobil Honda Jazz pinjaman. Korban dibekap, diikat tangan dan kakinya. Nah, di lokasi kejadian, korban yang masih hidup disiram bensin satu liter dan dibakar. Setelah dipastikan tewas, pelaku kabur," terang Saptono.
4 dari 6 halaman

Pernah melakukan perbuatan yang sama pada tahun 2011

"Dan ini juga setelah kita interogasi, pelaku ini melakukan hal yang sama pada tahun 2011, dengan motif mengambil mobil korban. Dengan TKP di Todanan yang dulu sampai sekarang belum terungkap itu," ujarnya

Polisi menduga pelaku kembali mengulangi perbuatannya karena aksinya pada tahun 2011 tidak terungkap.

"Jadi karena mungkin dulu pernah melakukan hal yang sama, berpikiran seperti itu tidak bisa terungkap, jadi diulangi lagi dia (pelaku)," imbuhnya.

KAW menganiaya Ferin di sebuah kamar hotel di Kota Semarang, namun bukan di hotel dimana si pelaku bekerja sebagai Manajer Front Office. Kemudian setelah dianiaya, Ferin di bakar di sebuah hutan di wilayah Blora.

"Pelaku ini padahal kerjanya front office hotel lho, gajinya ya harusnya mencukupi, apalagi dia ini (lulusan) S1. Beda, hotelnya tempat pelaku kerja sama TKP dia membunuh korban ini beda hotel," kata AKBP Saptono.
5 dari 6 halaman

Motif pelaku

Kapolres Blora, AKBP Saptono mengatakan, berdasarkan keterangan sementara dari pelaku, dia nekat menghabisi korban karena ingin menguasai harta korban. Pelaku ingin menguasai perhiasan milik korban sehingga tega menganiaya dan membakar korban hidup-hidup.

"Keterangan pelaku karena ingin menguasai perhiasan emas yang dimiliki korban. Pelaku lantas menghabisi nyawa korban dengan cara sadis. Dianiaya kemudian dibakar hidup-hidup," ujar Saptono.

"Liontin, gelang, kalung dan cincin milik korban beserta tas dan handphone korban semua sudah diambil oleh pelaku. Pelaku menyiramkan satu liter bensin di sekujur tubuh korban dan membakar korban yang saat itu kondisinya masih hidup. Setelah dipastikan tewas, pelaku kemudian meninggalkan korban dan kembali lagi ke Semarang," jelas Saptono.

Selain membunuh Ferin, sesuai dengan motifnya, KAW juga mengambil perhiasan milik SPG cantik tersebut. Cincin, liontin, kalung serta gelang milik Ferin dibawa kabur oleh KAW. Bukan hanya itu, KAW juga membawa tas serta handphone milik korban. Namun, polisi masih mendalami motif lain di balik pembunuhan tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Blora, korban dibakar hidup-hidup di lokasi kejadian.

"Sebelumnya temuan kami korban dibuang dan dibakar di lokasi terpisah, tetapi korban dibakar hidup-hidup di lokasi kejadian," ujar Kasat Reskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo.

AKP Heri mengungkapkan, korban dianiaya di hotel di Semarang kemudian dibawa ke hutan Blora menggunakan mobil. Korban lantas dibekap dan diikat kaki dan tangannya lalu dibakar hidup-hidup. Namun, AKP Heri menambahkan bahwa hingga saat ini kasus pembunuhan Ferin ini masih ditindaklajuti dan dilakukan pendalaman.
6 dari 6 halaman

Perilaku seks menyimpang

Kejadian sadis ini diduga juga karena pelaku memiliki perilaku seks yang menyimpang. Pelaku KAW ternyata sempat meminta korban supaya menuruti keinginannya untuk berfantasi seks saat kencan di sebuah hotel yang berada di wilayah Semarang, Selasa (31/7/2018) malam sekitar pukul 18.00 WIB.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolres Blora AKBP Saptono. AKBP Saptono melakukan gelar perkara bersama penyidik tim Satreskrim Polres Blora. Kronologinya, keduanya berkenalan melalui media sosial dan bersepakat untuk bertemu di sebuah kamar hotel di Semarang. Menurut keterangan KAW, korban datang ke hotel menumpang jasa ojek online.

Sementara saat yang bersamaan pelaku sudah terlebih dahulu datang dan menunggu di kamar hotel. Saat sedang berkencan di kamar hotel, pelaku mengikat tangan korban dengan menggunakan lakban yang sudah dipersiapkan.

"Pada saat tangannya diikat dengan lakban, korban menurut saja. Namun ketika kakinya juga diikat menggunakan lakban, korban mulai berontak dan berteriak. Karena panik, pelaku kemudian menganiaya korban hingga membungkam mulut korban menggunakan tangan," terang Saptono.

Saat terjadi pertengkaran tersebut, korban kemudian terjatuh dari atas kasur dan kepalanya terbentur di lantai.

"Pengakuan pelaku itu sesuai dengan hasil autopsi. Yakni, ada bekas benturan benda tumpul di kepala korban," kata Saptono.

Setelah korban tidak berdaya, pelaku kemudian mengangkat korban ke kasur. Muka korban dibekap dengan bantal hingga tak sadarkan diri.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya