1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Inilah sosok pendonor sumsum tulang belakang Ani Yudhoyono

Penulis : Moana

8 Maret 2019 14:38

Ani Yudhoyono sakit

Lama tak ada kabar, kabar mengejutkan datang dari istri Presiden keenam RI yakni Ani Yudhoyono.

Ani dikabarkan tengah menjalani perawatan di Singapura atas sakit yang dideritanya. Istri dari Susilo Bambang Yudhoyono itu dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Negeri Singa tersebut.

2 dari 15 halaman

Ani Yudhoyono derita kanker darah

Sempat simpang siur mengenai sakit yang diderita oleh Ani, SBY pun akhirnya mengungkap perihal apa yang dialami oleh istrinya tersebut. SBY mengatakan jika saat ini Ani tengah dirawat karena sakit kanker darah yang dideritanya.

"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah. Dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang intensif di National Universtiy Hospital Singapura," kata SBY lewat video dari Singapura, Rabu (13/2/2019).
3 dari 15 halaman

SBY setia dampingi sang istri

Ketika istrinya sakit, SBY pun nampak selalu mendampingi Ani yang dirawat di Singapura tersebut. Ani diketahui dirawat di Singapura sejak 2 Februari 2019 lalu atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.

"Saya dan Ibu Ani meminta maaf karena tidak dapat menghadiri sejumlah kegiatan yang direncanakan oleh berbagai pihak yang sebelumnya saya niatkan untuk saya penuhi. Sebagai seorang suami, tentu saya harus mendampingi Ibu Ani dalam menghadapi ujian dan cobaan Tuhan ini," ungkapnya.


4 dari 15 halaman

SBY sampaikan rasa terima kasih

SBY juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah mendoakan sang istri. Doa-doa untuk Ani juga mengalir melalui media sosial.

"Saya juga menyampaikan terima kasih atas ucapan dan doa kesembuhan kepada Ibu Ani, yang disampaikan oleh para sahabat di Tanah Air yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Termasuk yang melalui media sosial. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik dan ketulusan bapak, ibu, saudara sekalian," kata SBY.
5 dari 15 halaman

Ani sosok yang tegar

Meskipun sedang sakit, namun SBY menyebut bahwa istrinya tetap kuat. Ia juga berujar bahwa Ani adalah sosok yang tabah dan tegar.

"Meskipun saya amat mengetahui, Ibu Ani adalah sosok yang kuat, tabah, dan tegar dalam menghadapi tantangan kehidupan, termasuk ketika kami bersatu dalam suka dan duka selama 10 tahun saya mengemban tugas memimpin Indonesia dulu," kata SBY.
6 dari 15 halaman

Butuh semangat dan kekuatan dari keluarga

SBY juga menyebut bahwa yang terpenting bagi kesembuhan Ani adalah semangat dan kekuatan yang diberikan oleh keluarga.

"Namun, bagaimanapun, saya, Ibu Ani, dan keluarga harus bersatu dalam semangat keyakinan dan kekuatan agar semua ikhtiar untuk penyembuhan Ibu Ani dengan izin pertolongan Allah dapat berhasil dengan baik," sambungnya.
7 dari 15 halaman

SBY sampaikan terimakasihnya pada Jokowi

Selain sampaikan rasa terima kasihnya pada semua orang yang sudah mendoakan sang istri, secara khusus, SBY mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan tim dokter kepresidenan atas bantuan pengobatan untuk Ani.

"Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan pemerintah, utamanya tim dokter kepresidenan atas perhatian dan bantuan yang diberikan dalam pengobatan Ibu Ani," ucap SBY.
8 dari 15 halaman

Sosok pendonor Ani

Setelah menjalani perawatan beberapa waktu di Singapura, kabar gembira pun menghampiri Ani. Ya, Ani telah mendapat pendonor sumsum tulang belakang.

Sosok yang baik hati dan rela mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk ibu dari AHY itu adalah adik kandung Ani yakni Pramono Edhie Wibowo.

9 dari 15 halaman

Pernyataan Jansen Sitindaon

Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Jansen mengatakan bahwa memang benar Edhie merupakan sosok yang paling cocok untuk menjadi pendonor Ani.

"Barusan saya komunikasi ke Singapura. Benar bahwa adik Ibu Ani, Pak Jenderal Pramono Edhie Wibowo mantan KASAD yang 'matching' dan ternyata sangat cocok, memenuhi syarat untuk jadi donor Ibu Ani," ujar Jansen.
10 dari 15 halaman

Disampaikan sahabat SBY

Kabar tersebut juga disampaikan oleh Amal Alghozali, sahabat dari SBY. Amal mengungkapkan hal itu melalui akun Instagramnya.

"Alhamdilillah ada kabar baik. Menurut Pak @SBYudhoyono hari ini dokter telah mendapatkan calon donor terbaik yang memenuhi syarat, yaity Jenderal Pramono Edie Wibowo, adik kandung ibu Ani." tulisnya.
11 dari 15 halaman

SBY akan temani Ani

Amal juga menyampaikan perkataan SBY yang menyebut akan setia mendampingi sang istri hingga diberikan kesembuhan.

"Ibu Ani itu tahan banting. Lebih dari 40 tahun setia mendampingi saya dalam senang dan susah. Sekarang saatnya saya membalas itu semua. Saya akan temani di sini sampai sembuh. Mohon doa dari teman-teman semuanya." ungkapnya.
12 dari 15 halaman

Lahir dari keluarga militer

Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Dilansir dari Wikipedia, Edhie merupakan seorang pria yang lahir di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, 5 Mei 1955.

Ayahnya, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI. Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko.
13 dari 15 halaman

Menjadi lulusan terbaik

Dengan latar belakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Edhie terbilang cukup bersinar. Setelah selesai pendidikan dan menjadi lulusan terbaik Akademi Militer pada tahun 1980, Edhie kemudian ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha.

Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Edhie ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Pada tahun 1995, Edhie menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
14 dari 15 halaman

Edhie jadi ajudan Megawati

Satu tahun kemudian, Edhie mendapat tugas untuk menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Edhie kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus dua tahun kemudian.

Setelah reformasi bergulir, karier Edhie terus berkembang. Apalagi saat Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Edhie terpilih untuk menjadi Ajudan Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.
15 dari 15 halaman

Menjadi KASAD

Pada tahun 2009, Edhie kemudian menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.

Pada tahun 2011, Edhie lalu dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Inilah puncak karier Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya