1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Kisah Pilu Perjuangan Dokter yang Rawat Pasien Covid-19, Diusir dari Kost Hingga Tidur di Rumah Sakit

Penulis : Aleolea Sponge

27 Maret 2020 08:24

Kisah Pilu Perjuangan Dokter yang Rawat Pasien Covid-19

Perjuangan tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 atau virus corona perlu mendapat apresiasi. Sebab, para dokter dan perawat ini mempertaruhkan nyawanya demi kesembuahan pasien Covid-19. Rupanya, perjuangan tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 tak melulu dihargai oleh warga.

2 dari 7 halaman

Bahkan, ada dokter yang sampai diusir dari tempat kost-nya lantaran merawat pasien Covid-19. Hal ini dialami para staf medis, termasuk perawat dan dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta.

Mereka sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya di tengah pandemi Covid-19. Mereka sempat diusir tetangga di sebuah indekos dekat RSUP Persahabatan, Jakarta Timur. Sebagaian dari mereka, ada yang menginap sementara di rumah sakit karena tak punya tempat pulang.

"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya.
3 dari 7 halaman

Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit," jelas Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah.

Tak hanya semalaman para tenaga medis yang mendapat perlakuan diskriminatif dari warga ini meningap di rumah sakit. Namum, mereka sampai berhari-hari menginap di rumah sakit karena kebingunan mencari tempat tinggal.
4 dari 7 halaman

Selepas tiga hari menginap di rumah sakit, mereka kini memeroleh tempat baru.

"Karena mereka 3 hari sudah menginap di rumah sakit," ia menambahkan.

Menurut Harif Fadhillah, RSUP Persahabatan turut memfasilitasi mereka dengan tunjangan akomodasi di tempat barunya.

"Pagi ini sudah dapat informasi, selama masa wabah ini ada pula fasilitas antar-jemput untuk mereka," kata dia.

Harif memastikan bahwa insiden itu hanya terjadi pada sejumlah perawat dan dokter yang sebelumnya tinggal di sekitar RSUP Persahabatan.

Ia tak mendapatkan laporan ada peristiwa sejenis bagi perawat dan dokter dari rumah sakit lain yang juga turut menangani Covid-19.

"Hanya (perawat dan dokter) di rumah sakit satu itu saja, Rumah Sakit Persahabatan. Saya kira ini hanya penyimpangan saja, kecil," ujar Harif Fadhillah.
5 dari 7 halaman

Takut tertular

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih membenarkan informasi adanya dokter yang mendapatkan stigma negatif masyarakat karena merawat pasien terinfeksi virus Corona. Menurutnya, warga takut tertular karena dokter tersebut merawat pasien Covid-19.

"Iya saya dapat laporan seperti itu (tenaga medis mendapat stigma negatif dari masyarakat), rupanya masyarakat takut petugas kesehatan tertular," kata Daeng.
6 dari 7 halaman

Petugas Dilengkapi APD

dr. Daeng M Faqih mengungkapnya, tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 dilengkapi alat pelindung diri ( APD ) selama bertugas. Sehingga, kata dia, masyarakat tak perlu khawatir takut tertular.

Menurut Daeng, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan tenaga medis untuk meyakinkan masyarakat tentang prosedur keselamatan dokter atau perawat selama merawat pasien covid-19.

"Pemerintah harus meyakinkan masyarakat bahwa petugas kesehatan sudah dilindungi APD dengan benar dan berstandar sehingga masyarakat tidak was-was," ungkap Daeng.
7 dari 7 halaman

790 Orang Positif Corona

Pemerintah Indonesia mengumumkan penambahan kasus positif Covid-19 per tanggal 25 Maret 2020 sebanyak 105 kasus, yang mana hasil tersebut didapatkan melalui pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Rection) bukan dari rapid test atau test cepat.

Sebagai informasi, PCR adalah suatu metode pemeriksaan yang menggunakan sampel DNA dari cairan di kerongkongan, sedangkan rapid test merupakan metode untuk mengetahui antibodi menggunakan immunoglobulin di dalam darah.

"Kasus ini adalah kasus yang kita dapatkan dari pemeriksaan PCR bukan rapid tes," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto pada konferensi pers Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (25/3/2020).
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya