Seorang Prajurit TNI Dikabarkan Jadi Korban KKB di Papua
Penulis : Moana
22 Januari 2019 10:38
31 pekerja jembatan tewas dibunuh KKB
Planet Merdeka - Pada Minggu, 2 Desember 2018, Indonesia dikejutkan dengan peristiwa tragis yang terjadi di Papua. Sebanyak 31 orang pekerja diserang jembatan di Nduga dan diduga ada seorang anggota tewas usai dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Para pekerja tersebut merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya. Penyerangan 31 pekerja itu terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Sebelum dibunuh, ke 31 pekerja itu dibawa ke atas bukit dengan berjalan jongkok serta tangan mereka diikat ke belakang. Namun, saat di tengah perjalanan, mereka ditembaki secara membabi buta oleh KKB hingga akhirnya tewas.
2 dari 7 halaman
Pembantaian dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya
Dari keterangan yang diberikan oleh Kodam XVII/Cendrawasih Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga lah yang bertanggung jawab atas pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua tersebut. Kelompok itu sendiri dipimpin oleh seorang pria yang bernama Egianus Kogoya.
Egianus ternyata selama ini disebut aparat kepolisian dan TNI memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi penembakan yang terjadi di wilayah Papua. Selain itu, Egianus bersama 40 orang para anggotanya juga sempat menyerang Pos TNI yang ada di Mbua, yang jaraknya sekitar 2 jam berjalan kaki dari tempat dibunuhnya para pekerja jembatan tersebut. Dan dari penyerangan itu, salah seorang anggota TNI meninggal dunia.
“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” ungkapnya.
Egianus ternyata selama ini disebut aparat kepolisian dan TNI memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi penembakan yang terjadi di wilayah Papua. Selain itu, Egianus bersama 40 orang para anggotanya juga sempat menyerang Pos TNI yang ada di Mbua, yang jaraknya sekitar 2 jam berjalan kaki dari tempat dibunuhnya para pekerja jembatan tersebut. Dan dari penyerangan itu, salah seorang anggota TNI meninggal dunia.
“Jadi kemarin mereka juga menyerang pos TNI dan satu orang prajurit kita gugur dan satu luka-luka,” ungkapnya.
3 dari 7 halaman
KKB paling berbahaya
Dan kini di awal tahun 2019 ini, aksi brutal KKB kembali terjadi. Aksi brutal mereka mengakibatkan seorang prajurit TNI gugur. Pada Jumat (18/1/2019) lalu kembali terjadi baku tembak antara prajurit TNI dengan KKB yang diduga pimpinan Lekagak Telenggen.
KKB pimpinan Lekagak Telenggen merupakan salah satu KKB yang paling berbahaya di “Segitiga Hitam” Papua.Nama “Segitiga Hitam” Papua digunakan untuk wilayah yang mencangkup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya. Dan tiap-tiap wilayah dikuasai oleh 3 KKB yang berbeda.
KKB pimpinan Lekagak Telenggen merupakan salah satu KKB yang paling berbahaya di “Segitiga Hitam” Papua.Nama “Segitiga Hitam” Papua digunakan untuk wilayah yang mencangkup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya. Dan tiap-tiap wilayah dikuasai oleh 3 KKB yang berbeda.
4 dari 7 halaman
Pada tahun 2014 lakukan dua aksi penyerangan
Dan ternyata KKB pimpinan Lekagak ini bukan kali ini saja melakukan aksi brutal mereka. Pada tahun 2014 lalu, mereka juga pernah melakukan dua kali serangan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Serangan pertama mengakibatkan seorang warga sipil tewas, atas nama M. Halil yang merupakan seorang tukang ojek asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Dan pada serangan kedua, kelompok ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV. Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.
Dan pada serangan kedua, kelompok ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV. Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.
5 dari 7 halaman
Tahun 2016 lakukan penyerangan pada proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak
Menurut mantan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, kelompok ini sudah berdiri sejak tahun 2006 lalu. Selain itu, kelompok tersebut juga sering melakukan penjarahan terhadap warga setempat.
Selain itu, pada 2016 lalu, KKB tersebut juga menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua. Dalam aksi yang terjadi pada Selasa (15/3/2016) itu, empat orang tewas. Mereka adalah Anis, David, Andi, dan Daud. Saat penyerangan, ada tujuh orang yang sedang bekerja. Dan tak lama kemudian saat mereka tengah bekerja, datanglah sejumlah orang dan melakukan kekerasan serta penganiayaan.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menuturkan, bahwa kelompok yang melakukan penyerangan diduga KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang kerap beraksi di Wilayah Kabupaten Puncak, Papua.
“Sekelompok masyarakat yang diduga dikomandani Lekagak Telenggen diketahui melintasi bukit seberang Distrik Sinak. Jumlahnya cukup banyak, tapi apakah betul mereka kita lihat saja hasil olah TKP dari para Perwira kita dilapangan,” ujarnya saat itu.
Selain itu, pada 2016 lalu, KKB tersebut juga menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua. Dalam aksi yang terjadi pada Selasa (15/3/2016) itu, empat orang tewas. Mereka adalah Anis, David, Andi, dan Daud. Saat penyerangan, ada tujuh orang yang sedang bekerja. Dan tak lama kemudian saat mereka tengah bekerja, datanglah sejumlah orang dan melakukan kekerasan serta penganiayaan.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menuturkan, bahwa kelompok yang melakukan penyerangan diduga KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang kerap beraksi di Wilayah Kabupaten Puncak, Papua.
“Sekelompok masyarakat yang diduga dikomandani Lekagak Telenggen diketahui melintasi bukit seberang Distrik Sinak. Jumlahnya cukup banyak, tapi apakah betul mereka kita lihat saja hasil olah TKP dari para Perwira kita dilapangan,” ujarnya saat itu.
6 dari 7 halaman
Menyerang prajurit TNI
Dan yang paling baru di awal tahun 2019 ini adalah serangan terhadap prajurit TNI yang sedang mendistribusikan logistik ke pos-pos TNI. Menurut keterangan Kapenmdam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi hari ini, Sabtu (19/1/2019), baku tembak itu terjadi di daerah Longsoran Baganbaga, sekitar pukul 12.10 WIT. Awalnya pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi.
Namun, sesampainya di daerah Longsoran Baganbaga, KKB tersebut melakukan penyerangan terhadap prajurit dari ketinggian. Melihat penyerangan tersebut, pasukan TNI pun langsung berusaha membalas tembakan itu dan melakukan pengejaran. Namun, karena medannya yang cukup sulit dan berat KKB yang diperkirakan berjumlah belasan orang itu berhasil melarikan diri secara terpencar.
Namun, sesampainya di daerah Longsoran Baganbaga, KKB tersebut melakukan penyerangan terhadap prajurit dari ketinggian. Melihat penyerangan tersebut, pasukan TNI pun langsung berusaha membalas tembakan itu dan melakukan pengejaran. Namun, karena medannya yang cukup sulit dan berat KKB yang diperkirakan berjumlah belasan orang itu berhasil melarikan diri secara terpencar.
7 dari 7 halaman
Seorang prajurit TNI gugur
Ketika melakukan pembersihan, pasukan TNI berhasil menemukan beberpa barang bukti. Di antaranya dua buah magasen senapan panjang berikut amunisinya, dua buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Telenggen, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM.
Dan akibat serangan tersebut, seorang prajurit TNI yakni Pratu Makamu gugur. Pratu Makamu mengalami luka tembak di bagian paha sebelah kiri. Pratu Makamu pun kemudian dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin. Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan. Hingga akhirnya korban meninggal pada pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius. Saat ini jenazah Pratu Makamu masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu (19/1/2019).
"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKSB," pungkas Aidi.
Dan akibat serangan tersebut, seorang prajurit TNI yakni Pratu Makamu gugur. Pratu Makamu mengalami luka tembak di bagian paha sebelah kiri. Pratu Makamu pun kemudian dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin. Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan. Hingga akhirnya korban meninggal pada pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius. Saat ini jenazah Pratu Makamu masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu (19/1/2019).
"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKSB," pungkas Aidi.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.