Lebih dari satu bulan berlalu, beginilah kelanjutan kasus pembunuhan siswi SMK di Bogor
Penulis : Moana
16 Februari 2019 11:17
Seorang siswi SMK ditemukan tewas
Seorang siswi sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bogor ditemukan tewas dengan tusukan pisau di dada. Seorang siswi bernama Andriana Yubelia Noven ditemukan tewas dengan pisau yang masih menancap di dada sebelah kiri.
Saat ditemukan siswi yang kerap disapa Noven itu tubuhnya bersimbah darah. Saat itu, Noven juga masih mengenakan seragam sekolah lengkap.
2 dari 11 halaman
Tinggal di kost
Noven ternyata merupakan seorang siswi asal Cianjur, Jawa Barat. Ia menempuh pendidikan di SMK Baranangsiang, Bogor. Dan ternyata selama bersekolah di SMK tersebut, Noven memilih untuk tinggal di rumah kost. Seorang penjaga kost tempat Noven tinggal mengatakan bahwa remaja tersebut menempati kost itu sejak masuk kelas 2 SMK.
"Kalau tempat tinggalnya di Cianjur, sejak kelas 2 SMK dia ngekost disini, hampir dua tahun lah," kata pengurus kosan tempat Noven tinggal.
"Kalau tempat tinggalnya di Cianjur, sejak kelas 2 SMK dia ngekost disini, hampir dua tahun lah," kata pengurus kosan tempat Noven tinggal.
3 dari 11 halaman
Saat SD bersekolah di Bandung
Sementara itu, paman Noven, Triono (46) menceritakan bahwa keponakannya itu sempat dibawa orangtuanya ke Bandung untuk sekolah. Namun, saat masuk SMK, Noven memilih untuk melanjutkannya di Bogor.
"Saat SD dibawa sama orangtuanya untuk sekolah di Bandung. Saat SMA baru di Bogor," terangnya.
Lebih lanjut, Triono menyebut bahwa keponakannya itu adalah sosok yang periang. Ia juga mengaku bahwa Noven tak memiliki musuh. Selain itu, Noven juga dikenal sebagai seorang gadis yang memiliki kepribadian yang sangat baik. Triono pun menuturkan bahwa dirinya sudah menganggap Noven seperti anaknya sendiri. Triono berharap kasus seperti ini berhenti pada Noven dan tak ada korban-korban lain.
"Dia sudah saya anggap seperti anak sendiri. Saya enggak nanya rinci juga mengenai luka yang diderita. Polisi pun masih mendalami kasus ini. Saya harap kasus ini bisa cepat selesai. Kasus ini cukup sampai anak saya saja. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini," tuturnya.
"Saat SD dibawa sama orangtuanya untuk sekolah di Bandung. Saat SMA baru di Bogor," terangnya.
Lebih lanjut, Triono menyebut bahwa keponakannya itu adalah sosok yang periang. Ia juga mengaku bahwa Noven tak memiliki musuh. Selain itu, Noven juga dikenal sebagai seorang gadis yang memiliki kepribadian yang sangat baik. Triono pun menuturkan bahwa dirinya sudah menganggap Noven seperti anaknya sendiri. Triono berharap kasus seperti ini berhenti pada Noven dan tak ada korban-korban lain.
"Dia sudah saya anggap seperti anak sendiri. Saya enggak nanya rinci juga mengenai luka yang diderita. Polisi pun masih mendalami kasus ini. Saya harap kasus ini bisa cepat selesai. Kasus ini cukup sampai anak saya saja. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini," tuturnya.
4 dari 11 halaman
Wali kelas Noven angkat bicara
Sementara itu Wali Kelas Busana Butik SMK Baranangsiang Bogor, Endang Tri Astuti menuturkan bahwa Noven merupakan model fashion di sekolahnya. Endang juga mengaku bahwa dirinya sempat menjadi tempat curhat sang siswi.
Senada dengan Triono, Endang juga mengatakan bahwa Noven tak pernah cerita jika dirinya memiliki musuh. Endang pun menegaskan bahwa selama ini, Noven hanya fokus untuk belajar dan menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
"Noven anaknya pintar, baik, dan enggak punya musuh juga. Anaknya juga cantik dan banyak disukai. Dia tidak pernah cerita atau curhat soal punya musuh atau yang sirik," kata Endang.
Senada dengan Triono, Endang juga mengatakan bahwa Noven tak pernah cerita jika dirinya memiliki musuh. Endang pun menegaskan bahwa selama ini, Noven hanya fokus untuk belajar dan menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
"Noven anaknya pintar, baik, dan enggak punya musuh juga. Anaknya juga cantik dan banyak disukai. Dia tidak pernah cerita atau curhat soal punya musuh atau yang sirik," kata Endang.
5 dari 11 halaman
Endang lihat foto Noven dengan seorang pria
Meskipun mengaku tak ingin pacaran, ternyata Endang sempat melihat foto Noven bersama seorang pria beberapa waktu yang lalu. Menurut Endang, pria yang difoto bersama Noven tersebut bukanlah siswa dari SMK Baranangsiang Bogor.
Namun, Noven berujar bahwa pria itu bukanlah siapa-siapa. Kepada Endang, Noven mengaku bahwa dirinya dengan pria tersebut hanya berteman.
"Beberapa kali saya lihat postingannya di Instagram sama cowok. Saya enggak kenal karena bukan dari sekolah yang sama. Kalau saya tanya Noven, bilangnya teman dekat saja dan ia tidak ingin berpacaran dulu," kata Endang.
Lebih lanjut mengenai foto Noven dengan seorang pria di dalam mobil yang ada di Facebook, Endang mengaku tak tahu menahu perihal itu. Bahkan Endang mengaku tak mengenal pria yang ada di foto tersebut.
"Kalau foto Noven sama cowok di mobil itu dari postingannya di Facebook. Saya juga enggak kenal sama dia," katanya.
Namun, Noven berujar bahwa pria itu bukanlah siapa-siapa. Kepada Endang, Noven mengaku bahwa dirinya dengan pria tersebut hanya berteman.
"Beberapa kali saya lihat postingannya di Instagram sama cowok. Saya enggak kenal karena bukan dari sekolah yang sama. Kalau saya tanya Noven, bilangnya teman dekat saja dan ia tidak ingin berpacaran dulu," kata Endang.
Lebih lanjut mengenai foto Noven dengan seorang pria di dalam mobil yang ada di Facebook, Endang mengaku tak tahu menahu perihal itu. Bahkan Endang mengaku tak mengenal pria yang ada di foto tersebut.
"Kalau foto Noven sama cowok di mobil itu dari postingannya di Facebook. Saya juga enggak kenal sama dia," katanya.
6 dari 11 halaman
Sebelum kejadian, Noven berada di swalayan
Endang pun menuturkan bahwa sebelum peristiwa tragis tersebut, Noven tengah berada di sebuah swalayan. Menurut Endang, hal itu disampaikan langsung oleh adik kelas Noven. Dari penuturan adik kelas Noven, diketahui bahwa gadis tersebut ada di swalayan bersama seorang pria.
"Sesaat sebelum memberitahu bahwa Noven tertusuk, adik kelasnya memberitahu bahwa ia bertemu Noven di Toko ADA dengan seorang laki-laki. Tapi saat saya tanya apakah ia mengenal cowo tersebut, katanya enggak kenal. Laki-laki yang bersama Noven memiliki tubuh yang tinggi saja," katanya.
"Sesaat sebelum memberitahu bahwa Noven tertusuk, adik kelasnya memberitahu bahwa ia bertemu Noven di Toko ADA dengan seorang laki-laki. Tapi saat saya tanya apakah ia mengenal cowo tersebut, katanya enggak kenal. Laki-laki yang bersama Noven memiliki tubuh yang tinggi saja," katanya.
7 dari 11 halaman
Polisi amankan Stephen yang diduga menjadi pelaku
Melihat postingan tersebut viral di media sosial, pihak kepolisian pun kemudian mengamankan sosok yang dimaksud dan fotonya beredar tersebut. Stephen diamankan tim gabungan Mabes Polri dan Polda Jabar di wilayah Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019) malam. Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan hingga saat ini status Stephen masih sebagai saksi.
"S sudah diamankan tapi statusnya sebagai saksi, diamankan disuatu tempat, jadi tim masih bekerja, belum ada yang dibawa ke sini," ujarnya.
"S sudah diamankan tapi statusnya sebagai saksi, diamankan disuatu tempat, jadi tim masih bekerja, belum ada yang dibawa ke sini," ujarnya.
8 dari 11 halaman
Pelaku bukan Stephen
Dan pada Kamis, 10 Januari 2019, pihak kepolisian mengungkap bahwa pelaku pembunuhan Noven bukanlah Stephen. Namun, menurut Kombes Hendri, pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas kasus tersebut.
"S sudah diamankan, tapi bukan dia pelakunya. Kita masih lakukan pendalaman, kemungkinan dia bukan pelakunya," ujar Kombes Hendri.
Kombes Hendri menuturkan dari keterangan pada saksi atas kasus tersebut, Stephen bukanlah pelaku yang membunuh Noven.
"Kemungkinan bukan dia pelakunya, ini dari bukti-bukti yang kita dapatkan, saksi-saksi yang bisa dihadirkan sama dia. Jadi kemungkinan besar bukan dia pelakunya," papar dia.
Kombes Hendri juga menyebut bahwa ciri-ciri fisik Stephen berbeda dengan yang terekam di CCTV.
"Yang di CCTV ternyata berbeda dengan yang ini (S)," ujarnya.
"S sudah diamankan, tapi bukan dia pelakunya. Kita masih lakukan pendalaman, kemungkinan dia bukan pelakunya," ujar Kombes Hendri.
Kombes Hendri menuturkan dari keterangan pada saksi atas kasus tersebut, Stephen bukanlah pelaku yang membunuh Noven.
"Kemungkinan bukan dia pelakunya, ini dari bukti-bukti yang kita dapatkan, saksi-saksi yang bisa dihadirkan sama dia. Jadi kemungkinan besar bukan dia pelakunya," papar dia.
Kombes Hendri juga menyebut bahwa ciri-ciri fisik Stephen berbeda dengan yang terekam di CCTV.
"Yang di CCTV ternyata berbeda dengan yang ini (S)," ujarnya.
9 dari 11 halaman
Polisi masih buru pelaku sebenarnya
Lebih dari satu bulan berlalu usai kejadian tersebut, pihak kepolisian ternyata masih terus memburu pelaku sebenarnya. Kapolresta Bogor, Kombes Hendri Fiuser mengatakan, bahwa pihaknya masih terus berupaya untuk mengungkap pelaku penusukan siswi SMK Baranangsiang tersebut.
“Kami masih memburu, hingga kini belum diketahui siapa tersangkanya. Tim gabungan Mabes Polri, Polda Jabar dan Polresta Bogor terus mengejar pelaku,” katanya.
“Kami masih memburu, hingga kini belum diketahui siapa tersangkanya. Tim gabungan Mabes Polri, Polda Jabar dan Polresta Bogor terus mengejar pelaku,” katanya.
10 dari 11 halaman
21 orang saksi diperiksa
Hendri juga menyebut bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus bergerak demi temukan sosok pelaku pembunuhan Noven.
“Kita terus bekerja, setiap hari kami terima laporan, tapi tidak semua bisa disampaikan kepada masyarakat,” kata Kapolresta.
Menurut Hendri, total ada 21 orang saksi hingga kini yang sudah dipanggil guna penyidikan kasus tersebut.
“Sejauh ini 21 ya, kalau nambah lagi coba tanya Kasatreskrim,” jelasnya.
“Kita terus bekerja, setiap hari kami terima laporan, tapi tidak semua bisa disampaikan kepada masyarakat,” kata Kapolresta.
Menurut Hendri, total ada 21 orang saksi hingga kini yang sudah dipanggil guna penyidikan kasus tersebut.
“Sejauh ini 21 ya, kalau nambah lagi coba tanya Kasatreskrim,” jelasnya.
11 dari 11 halaman
Tak mudah mencari pelaku
Hendri mengatakan upaya kepolisian untuk mengungkap pelaku kejahatan dilakukan dengan berbagai cara, baik itu scientific investigation dan manual investigation. Dan Hendri pun tak memungkiri bahwa pihaknya tidak mudah dalam menemukan pelaku dalam kasus pembunuhan Noven tersebut.
“Nyari orang itu tidak gampang, apalagi minim saksi yang melihat secara langsung,” pungkasnya.
“Nyari orang itu tidak gampang, apalagi minim saksi yang melihat secara langsung,” pungkasnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.