1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Kenali Gejala Pneumonia, Sakit yang di Derita Stan Lee Penulis Komik Marvel

Penulis : Moana

14 November 2018 12:23

Legenda komik Marvel Stan Lee meninggal dunia

Planet Merdeka - Legenda komik Marvel yakni Stan Lee meninggal dunia pada Senin (12/11/2018). Pria berusia 95 tahun itu meninggal di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Meskipun belum diketahui penyebab kematian Stan Lee, namun sekitar satu tahun terakhir ia dikabarkan mengidap penyakit pneumonia.

Pneumonia sendiri juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Penyakit ini merupakan jenis infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pneumonia juga disebabkan oleh bakteri bernama pneumokokus yang menyebar melalui udara atau batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi.

2 dari 5 halaman

Penyebab pneumonia

Dilansir dari Alodokter, penyebab pneumonia ini sendiri adalah bakteri yang bernama Streptococcus pneumoniae. Namun, ternyata penyakit ini juga bisa oleh virus lain.

1. Pneumonia Akibat Virus
Sebagian virus pemicu flu atau pilek juga bisa menyebabkan seseorang mengidap pneumonia. Pneumonia ini sendiri paling sering dialami oleh anak-anak balita.

2. Pneumonia Akibat Jamur
Sedangkan pneumonia yang diakibatkan oleh jamur, paling sering dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun atau penyakit kronis.

3. Pneumonia Aspirasi
Sedangkan pneumonia aspirasi ini merupakan jenis pneumonia yang dipicu karena pengidap menghirup objek asing, misalnya makanan atau minuman, muntah, atau bahkan ludah.
3 dari 5 halaman

Gejala pneumonia

Gejala seseorang mengidap pneumonia itu bisa bermacam-macam tergantung dengan perbedaan jenis bakteri yang memicu infeksi. Selain itu juga tergantung dari usia penderita hingga kondisi kesehatan masing-masing orang. Dan berikut ini beberapa gejala pneumonia yang sering dialami oleh penderitanya.
  1. Demam.
  2. Berkeringat dan menggigil.
  3. Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah.
  4. Napas terengah-engah dan pendek.
  5. Rasa sakit pada dada ketika menarik napas atau batuk.
  6. Mual atau muntah.
  7. Diare.
  8. Kelelahan.
Sementara itu untuk anak-anak usia balita, gejala pneumonia ini ditandai dengan nafas yang cepat dan tidak teratur, anak sering muntah, lemas, dan sulit makan minum.
4 dari 5 halaman

Orang yang beresiko mengidap pneumonia

Pneumonia ini tak menyerang sembarangan orang. Dan berikut orang-orang yang beresiko besar mengidap pneumonia.
  • Bayi serta anak-anak di bawah usia 2 tahun
  • Lansia di atas 65 tahun
  • Perokok
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, misalnya pengidap HIV atau orang yang sedang menjalani kemoterapi
  • Pengidap penyakit kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Pasien di rumah sakit, terutama yang menggunakan ventilator
5 dari 5 halaman

Kebiasaan mengupil memicu pneumonia?

Dan ternyata kebiasaan mengorek hidung atau mengupil juga dapat memicu pneumonia. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa pneumokokus juga dapat ditularkan melalui hidung dan juga tangan. Dilasir dari European Respiratory Journal, beberapa orang melakukan pengujian pada sekelompok orang deasa yang memiliki bakteri pneumokokus di tangan mereka.

Penelitian itu dilakukan dengan mengamati perilaku orang-orang terutama yang berkaitan dengan tangan dan hidung seseorang termasuk kebiasaan mengupil. Dan hasilnya didapat bahwa mengupil merupakan salah satu cara penyebaran bakteri yang bisa memicu munculnya pneumonia hal itu disampaikan oleh salah satu peneliti klinis dari Liverpool School of Tropical Medicine dan Royal Liverpool Hospital, Victoria Connor kepada AFP.

"Penelitian ini membuktikan bahwa tangan dapat menyebarkan bakteri," kata Connor.

Connor menyebut, walaupun penelitian ini dilakukan pada orang-orang dewasa, perhatian utama justru harus diberikan kepada orang tua yang memiliki anak-anak. Pasalnya, menurut Connor, radang paru-paru itu merupakan salah satu penyakit pernapasan yang bisa mengakibatkan kematian jika tak ditangani dengan baik, khususnya pada anak-anak usia balita.

"Mungkin tidak realistis untuk membuat anak-anak berhenti mengorek dan menggosok hidung mereka. Tetapi bagi orang tua, memastikan kebersihan tangan yang baik dan kebersihan mainan dapat mengurangi risiko terinfeksi pneumokokus," tutur Connor.


  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya