1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

LPA Majalengka Ingatkan Sekolah Harus Jadi Tempat yang Aman

Penulis : Jaja Sumarja

16 Juli 2018 18:17

Para Guru Wajib Dibekali Kemampuan Ilmu Psikologi Anak

Planet Merdeka - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Majalengka, Aris Prayuda mengatakan, sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak. Hal itu, demi terciptanya anak didik yang berkualitas dan berprestasi

"Sekolah harus menjadi rumah aman kedua bagi anak-anak didik dan kami harap tidak ada kekerasan di sekolah,"kata Aris, saat memberikan materinya pada kegiatan Masa Pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMK Perjuangan Bangsa Ligung, Majalengka, Senin (16/7/2018).

Menurut Aris, saat ini, banyak para pendidik maupun para birokrat pendidikan belum memahami Peraturan Mendikbud Nomor 82 Tahun 2015, tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.

Padahal, kata dia, isi Permendikbud tersebut secara rinci mendefiniskan jenis-jenis kekerasan dan sanksinya beserta upaya pencegahan dan penanganan kekerasannya.

"Untuk itu, Kemendikbud harus lebih masif lagi dalam menyosialisasikan ke jajarannya. Yakni, diantaranya kepada para guru dan para birokrat pendidikan lainnya," pintanya.

Selain itu, lanjut dia, perlu diketahui bahwa aktivis perlindungan anak akan dengan senang hati untuk membantu para pihak sekolah se-Kabupaten Majalengka, guna menyelenggarakan Sekolah Ramah Anak (SRM).

Di SRM tersebut, tambah dia, nantinya akan ada ruang konseling anak, unit kesehatan sekolah, kantin yang menyediakan makanan yang sehat dan bergizi dan bebas narkoba serta jauh dari kekerasan dan pelecehan seksual.

"Bahkan kalau mau, kita juga bisa mendeklarasikan untuk mewujudkan Kabupaten Majalengka layak anak" ujarnya.

Selain itu, Aris juga berharap, para guru di berbagai sekolah juga wajib dibekali kemampuan ilmu psikologi anak agar dapat memahami tumbuh kembang anak sesuai usianya.

Tak hanya itu, guru juga harus diberi pelatihan manajemen kelas sehingga dapat mengatasi anak-anak yang memiliki kecenderungan agresif dan membangun disiplin positif dalam proses pembelajaran.

"Kami menilai saat ini masih banyak guru yang cenderung mendisiplikan siswa dengan kekerasan, bukan dengan disiplin positif," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Perjuangan Bangsa, Asep Rosamansyah menjelaskan, digelarnya kegiatan ini merupakan tindak lanjut amanat dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai materi tambahan.

Selain materi yang sudah diamanatkan sesuai permendikbud No.18 tahun 2018 tentang masa pengenalan lingkungan sekolah, juga diantaranya adalah sosialisasi sekolah ramah anak.

"Kita sebagai warga sekolah, wajib ada kepedulian dan kewaspadaan yang sangat ekstra untuk menyelamatkan anak didik agar tumbuh kesadaran dan kepedulian bersama dan segera melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan terhadap semua bentuk tindak kekerasan dan kejahatan terhadap anak khususnya dilingkungan sekolah," tukasnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : jaja-sumarja

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya