1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Mengenal 7 gejala Leukimia yang jarang disadari

Penulis : Moana

17 Juli 2018 10:49

Putri Denada divonis Leukimia

Planet Merdeka - Artis cantik yang juga penyanyi, Denada memang beberapa bulan belakangan ini jarang terlihat di layar kaca. Namun, siapa yang menyangka ternyata artis cantik ini tengah mengalami kesedihan. Putri semata wayangnya Shakira divonis menderita leukimia. 

Sebagai seorang ibu tentu Denada merasa sangat sedih terlebih usia sang putri masih saat kecil yakni 5 tahun. Denada pun tak kuasa menahan air mata saat menceritakan apa yang dialami oleh anaknya itu.

Dan berikut beberapa gejala leukimia yang patut untuk diwaspadai karena sangat jarang disadari oleh siapapun. 

2 dari 8 halaman

Gejala Leukimia

Dilansir dari deherba.com, berikutlah beberapa gejala leukimia.

1. Efek cepat lelah, lesu dan lemas

Penderita leukemia akan menampakan tanda serupa dengan anemia akut. Ini karena penderita mengalami penurunan kadar sel darah merah secara signifikan, hingga penderita mengalami kesulitan menyalurkan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Sebagaimana Anda ketahui, sel darah merah bekerja menghantarkan oksigen menuju seluruh sel tubuh. Penurunan kadar sel darah merah yang signifikan menyebabkan tubuh kekurangan asupan oksigen dan nutrisi yang seharusnya dihantarkan oleh darah.

Tubuh yang kekurangan asupan oksigen akan menunjukan tanda seperti cepat merasa lesu, kepala yang mudah pening, mudah lemas dan lelah. Nafas juga kadang tersengal seolah baru saja melakukan aktivitas fisik berat, otot kerap merasa pegal berlebihan dan lain sebagainya. Anda patut pula curiga pada mereka yang demikian rentan kehilangan kesadaran ketika menjalankan aktivitas hariannya.
3 dari 8 halaman

2. Mudah mengalami pendarahan

Sel darah putih pada penderita penyaki leukemia akan bersifat ganas dengan menyerang dan merusak sel darah merah serta trombosit, yakni sel darah yang bertanggung jawab dalam melakukan proses pembekuan darah. Karena trombosit dalam tubuh berkurang dalam jumlah besar, tubuh menjadi kesulitan melakukan pembekuan darah.

Pada dasarnya acapkali tubuh mengalami perdarahan mikro yang dengan segera diatasi oleh trombosit dalam darah. Ini biasa terjadi di saat Anda beraktivitas biasa. Namun karena agen pembekuan darah dalam tubuh Anda berkurang drastis, maka perdarahan mikro ini tidak bisa diatasi.

Tubuh akan lebih mudah mengalami perdarahan ditandai dengan bintik-bintik merah di bawah kulit dan kerapnya pasien mengalami lebam tanpa sebab. Ini karea perdarahan mikro yang seharusnya segera diatasi dan justru memburuk. Segera waspada acapkali Anda menemukan munculnya lebam atau bintik-bintik merah di beberapa area tubuh Anda tanpa bisa Anda kenali penyebabnya, seperti Anda tidak.
4 dari 8 halaman

3. Mudah mengalami demam, nyeri sendi, mual dan sakit kepala

Ada banyak penyebab yang membuat penderita leukemia juga mengalami sejumlah keluhan seperti mudah demam, nyeri sendi, mual dan sakit kepala. Ini berkaitan dengan perubahan fungsi sel darah putih yang mengganas dan menyerang sejumlah bagian tubuh.

Pasien biasanya mudah demam sebagai reaksi alami tubuh akibat sistem daya tahan tubuh mereka yang kacau. Sel darah putih secara alami seharusnya bekerja sebagai bagian dari imunitas, sekaligus menjadi salah satu faktor yang menjadi sinyal bagi tubuh mengenai keberadaan infeksi. Sel darah putih yang berlebihan kerap kali memberi efek sinyal palsu bagi tubuh seakan terus menerus terjadi infeksi.

Selain itu, karena kekurangan asupan oksigen, sejumlah penurunan kondisi tubuh terjadi seperti sakit kepala, nyeri sendi, mual, kembung dan lain sebagainya. Ini masih berkaitan dengan kondisi anemia akut yang dialami pasien.

Tidak hanya karena efek anemia akut, Anda bisa mengenali pula gejala penyakit leukemia ketika pasien mulai terlalu sering mengeluhkan nyeri sendi dan tulang, rasa pegal-pegal dan linu pada tulang. Bilamana setelah melakukan check up tidak ditemukan adanya kadar asam urat tinggi, ada baiknya dilakukan pengecekan.

Sejumlah pasien leukemia menunjukan gejala nyeri sendi akibat munculnya tumpukan sel darah putih pada tulang dan sendi mereka. Biasanya juga nyeri ini berpusat pada area tulang belakang sekitar leher.
5 dari 8 halaman

4. Pembengkakan kelenjar Limfa

Sel darah putih memang mengalir dalam tubuh melalui jaringan limfa, yang merupakan bagian dari sistem daya tahan tubuh. Itu sebabnya ketika kadar sel darah putih tinggi, maka terjadi penumpukan sel darah putih pada kelenjar limfa dan akhinya kelenjar limfa berikut dengan jaringan dan salurannya akan membengkak.

Lokasi kelenjar limfa berada di sekitar ketiak, leher, dada, pangkal paha dan beberapa lokasi lain. Anda bisa meraba sejumlah lokasi ini untuk memastikan ukurannya tidak terlalu menonjol. Biasanya pembengkakan disertai rasa nyeri dan linu.
6 dari 8 halaman

5. Sensitif terhadap infeksi

Pada penderita leukemia, aktivitas sel darah putih berubah menjadi abnormal. Fungsi awalanya sebagai sistem pertahanan tubuh dalam melawan serangan dan inkubasi virus, bakteri dan mikroba lain, justru berbalik menjadi ganas. Sel darah putih mengubah tubuh menjadi autoimun seolah memandang sel darah merah dan sel darah lain sebagai alergen yang harus diserang.

Anomali tidak normal ini justru menyebabkan tubuh menjadi kehilangan fungsi daya tahan tubuhnya yang normal. Akibatnya sejumlah bakteri dan virus menjadi lebih leluasa menyerang tubuh. Mereka dengan leukemia cenderung akan mudah mengalami infeksi dari skala kecil seperti sariawan hingga peradangan serius dalam tubuh.
7 dari 8 halaman

6. Penurunan berat badan

Penderita penyakit leukemia akan mengalami penurunan sejumlah fungsi tubuh, akibat berkurangnya volume darah normal dan tidak seimbangnya komposisi darah. Kondisi ini akhirnya menyebabkan metabolisme tubuh menurun secara drastis dan menyebabkan tubuh justru kehilangan kemampuan dalam menyerap makanan . Inilah sebabnya tubuh menjadi semakin kurus.
8 dari 8 halaman

7. Sering mengeluh gatal-gatal

Sejumlah pasien penderita penyakit leukemia juga menunjukan sejumlah gejala gatal-gatal. Ketidak seimbangan komposisi darah dan kesalahan tubuh dalam mengidentifikasi sinyal sel darah putih yang berlebihan ini mendorong tubuh berkali-kali menghasilkan histamin, sejenis senyawa hormonal yang bekerja sebagai sistem perlindungan tubuh terhadap benda asing yang dianggap sebagai alergen atau pembawa alergi.

Histamin ini memunculkan efek tubuh merasa gatal. Pasien akan kerap merasa kulit yang gatal dengan bentol-bentol kemerahan. Atau justru kerap bersin-bersin dan batuk tanpa sebab.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya